Taiwan Technical Mission Kenalkan Konsep Pertanian Cerdas ke Petani Sulsel By BeritaSatu
Taiwan Technical Mission Kenalkan Konsep Pertanian Cerdas ke Petani Sulsel
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F2023%2F05%2F1683304941-1024x768.webp)
Jakarta, Beritasatu.com – Tim dari Taiwan Technical Mission bersama Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin Makassar (Unhas) sukses membantu petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam meningkatkan hasil panen. Dengan keberhasilan itu, diharapkan impor beras bisa semakin dikurangi.
“Sejak 2018, Taiwan Technical Mission terus membantu pengembangan dan produksi benih padi untuk organisasi petani di Sulsel,” demikian siaran pers dari Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taipei (Taipei Economic and Trade Office/TETO), Jumat (5/5/2023).
Disebutkan, berkat bantuan itu, petani tidak hanya menghasilkan benih padih berkualitas tinggi tetapi juga bisa meningkatkan produksi dan kualitas beras. Dampaknya, penghasilan petani meningkat dan bisa mengurangi ketergantungan impor benih dan beras.
TETO menyebutkan, Taiwan Technical Mission bersama Fakultas Pertanian Unhas saat ini menggarap sekitar 400 hektare lahan pertanian di Sulsel. Tahun lalu, mereka menghasilkan 4.200 ton benih padi berkualitas atau sekitar 29% dari produksi benih padi di Sulsel. Dengan jumlah itu, Tim berhasil memenuhi 12% kebutuhan benih padi di Sulsesl.
Bersama Fakultas Pertanian Unhas, tim Taiwan Technical Mission juge memberikan pelatihan dengan memperkenalkan konsep pertanian cerdas kepada para petani. Hal itu dilakukan dengan penggunaan drone, terutama pada pemupukan, dan membangun stasiun cuaca sederhana.
“Sistem pertanian cerdas ini akan membantu dalam memecahkan masalah kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan. Selain itu, juga memperkenalkan menggunakan data cuaca untuk memprediksi dampak buruk dari fenomena iklim terhadap produksi beras,” tulis TETO.
Disebutkan, Taiwan Technical Mission juga bekerja sama dengan International Rice Research Institute (IRRI) cabang Indonesia. Kerja sama itu, antara lain dengan mengadakan konferensi internasional dan mengundang para ahli internasional untuk berbagi pengetahuan tentang pertanian cerdas dan masalah serta aplikasi terkait ketahanan iklim.
“Mereka juga membudidayakan dan mengamati varietas padi lokal Indonesia yang berpotensi tahan perubahan iklim untuk meningkatkan ketahanan iklim negara dan mempromosikan varietas padi lokal yang berbeda,” kata TETO.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini