Sutradara Oppenheimer Takut AI Bawa Kiamat Mirip Bom Atom - CNBC Indonesia

 

Sutradara Oppenheimer Takut AI Bawa Kiamat Mirip Bom Atom

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Tech
20 July 2023 20:40
FILE - The first U.S. atom bomb explodes during a test in Alamogordo, N.M., July 16, 1945. The cloud went 40,000 feet in the air, as viewed by an automatic camera six miles away from the site. A new film on J. Robert Oppenheimer's life and his role in the development of the atomic bomb as part of the Manhattan Project during World War II opens in theaters on Friday, July 21, 2023.  (AP Photo, File)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pemutaran film barunya berjudul 'Oppenheimer', sutradara Christopher Nolan menyatakan bahwa karyanya hadir di waktu yang tepat.

"Saat ini kita berada dalam momen Oppenheimer," ujar Nolan.

Berbicara dengan BBC, Nolan membandingkan 'The Manhattan Project' yang dikembangkan pada era Perang Dunia II, dengan pengembangan teknologi saat ini seperti algoritma dan kecerdasan buatan (AI).

The Manhattan Project yang dipimpin fisikawan Julius Robert Oppenheimer mencoba membuat bom atom pertama di dunia. Sementara itu, pengembangan AI saat ini juga digadang-gadang sebagai teknologi revolusioner yang membantu peradaban manusia, tetapi juga punya konsekuensi besar. 

"Ketika Anda berbicara dengan para pemimpin di bidang AI, seperti yang saya lakukan beberapa kali, mereka melihat era ini sebagai momen Oppenheimer mereka," ia menuturkan.

"Mereka mempertanyakan, 'apa tanggung jawab kita? Bagaimana kita bisa menangani potensi konsekuensi yang tidak diinginkan?' Namun, bagi mereka, tidak ada jawaban yang mudah" Nolan menambahkan.

Melansir Vanity Fair, Nolan menguraikan keprihatinan itu di sebuah panel pada Sabtu malam di New York setelah premier filmnya.

Panel tersebut dimoderatori oleh pembawa acara Meet the Press Chuck Todd, yang bertanya kepada Nolan apakah menurutnya industri teknologi sedang "memeriksa ulang Oppenheimer" saat mereka terus mengembangkan AI.

"Mereka bilang begitu," jawab Nolan.

"Setidaknya cerita Oppenheimer dapat menunjukkan di mana letak tanggung jawab para pembuat inovasi, sehingga mereka terus berpikir 'oke, bagaimana dampaknya?'," ia menjelaskan.

Nolan khawatir pertanyaan tentang akuntabilitas AI tak banyak didiskusikan di industri Hollywood. Misalnya, bagaimana AI akan mengubah lanskap industri di masa depan, ketika algoritma makin kuat dan pintar.

"Ketika diterapkan ke AI, ada kemungkinan yang menakutkan. Mengerikan."

Penggunaan AI adalah salah satu poin penting yang menjadi alasan di balik aksi mogok WGA (Writers Guild of America) dan SAG-AFTRA (Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists) saat ini. Mereka tak mau pekerjaan mereka nantinya digantikan oleh AI.

Hal tersebut mendorong bintang-bintang Oppenheimer untuk resmi minggat dari pemutaran perdana film tersebut minggu lalu.

"Dengan perselisihan yang terjadi di Hollywood saat ini, banyak hal yang ditakutkan soal AI. Semuanya pada akhirnya lahir dari hal yang sama, yaitu ketika Anda berinovasi dengan teknologi, Anda juga harus menjaga akuntabilitas," kata Nolan.

Nolan juga menyatakan dukungan untuk para aktor dan penulis. Ia menegaskan tak akan mengerjakan film lain sampai pemogokan selesai.

"Tidak, tentu saja," katanya kepada BBC ketika ditanya apakah dia akan menulis selama masa pemogokan.

"Sangat penting bagi semua orang untuk memahami bahwa ini adalah momen yang sangat penting dalam hubungan antara pekerja dan Hollywood."

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)