Tuesday
23Sep2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
Home Apple

Perintah Xi Jinping, Apple Sapu Bersih Aplikasi AI di China - CNBC Indonesia

2 min read

 

Perintah Xi Jinping, Apple Sapu Bersih Aplikasi AI di China

Redaksi, CNBC Indonesia
Tech
Rabu, 02/08/2023 21:10 WIB
Foto: REUTERS/Regis Duvignau

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple menghapus aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) serupa ChatGPT dari toko aplikasi App Store yang beroperasi di China. Pemblokiran ini menyusul aturan pemerintahan Xi Jinping soal AI yang efektif pada 15 Agustus mendatang.

Apple telah menyebar pengumuman ke para developer aplikasi di China. Raksasa Cupertino itu menyebut akan menghapus aplikasi generative AI sebagai bagian dari kepatuhan terhadap aturan pemerintah setempat.

Tembok Digital Berlin: Jerman Minta Google & Apple Hukum Mati Aplikasi AI China DeepSeek |  SindonewsBaca juga Tembok Digital Berlin: Jerman Minta Google & Apple Hukum Mati Aplikasi AI China DeepSeek | Sindonews

"Seperti yang kalian ketahui, pemerintah telah memperketat regulasi yang berhubungan dengan teknologi sintesis mendalam (DST) dan layanan generative AI, termasuk ChatGPT," kata Apple dalam surat yang ditujukan ke OpenCat, klien native ChatGPT, dikutip dari TechCrunch, Rabu (2/8/2023).

Pada Juli lalu, pemerintah China menetapkan beberapa indikator untuk meregulasi generative AI, termasuk penyedia antarmuka pemograman aplikasi (API). Dalam aturan itu, semua layanan berbasis AI di China harus mengantongi lisensi dari pemerintah.

Apple Umumkan Sederet Teknologi Baru: Liquid Glass, AI, dan Ganti Nama - CNBC IndonesiaBaca juga Apple Umumkan Sederet Teknologi Baru: Liquid Glass, AI, dan Ganti Nama - CNBC Indonesia

Menurut screenshot yang dibagikan blogger teknologi @foxchuo, tak kurang dari 100 aplikasi AI sudah dihapus dari App Store China.

China merupakan salah satu negara yang cepat tanggap dalam menetapkan aturan soal AI. Terutama, setelah maraknya aplikasi mirip ChatGPT yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu.

Pasalnya, aplikasi semacam ChatGPT tak sesuai dengan aturan penyensoran yang berlaku di China. Layanan tersebut memberikan informasi dan tanggapan mengenai apapun yang ditanyakan pengguna, menggunakan bahasa natural layaknya manusia.

Sebelum diberlakukan untuk layanan AI, aturan yang mengharuskan lisensi khusus juga ditetapkan untuk video game yang beroperasi di China.

Komentar
Additional JS