Kecanggihan AI Bisa Pahami Bahasa Kelelawar dan Lebah
Jakarta, Beritasatu.com - Kemajuan teknologi semakin memungkinkan manusia untuk berinteraksi dan memahami komunikasi hewan. Dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, para ilmuwan berhasil menganalisis bahasa yang digunakan oleh lebah dan kelelawar.
Dilansir dari Gearrice, Kamis (14/9/2023), para ilmuan tersebut menggunakan teknologi bioakustik digital yang melibatkan perekam lapangan portabel yang berfungsi seperti mikrofon mini yang dapat ditempatkan di berbagai lokasi, mulai dari pohon hingga punggung ikan paus dan burung.
Dengan menggabungkan data ini dengan kecerdasan buatan, para ilmuwan mulai mengungkap cara hewan-hewan ini berkomunikasi, mengubah pandangan kita tentang komunikasi antarspesies.
Perangkat ini merekam suara sepanjang hari, menghasilkan jumlah data yang besar. Kemudian, para peneliti menggunakan algoritma pemrosesan bahasa alami yang serupa dengan yang digunakan oleh Google Translate untuk mendeteksi pola dalam rekaman ini dan mulai menguraikan pesan yang mungkin disampaikan oleh hewan-hewan tersebut.
Salah satu contoh menarik dari pendekatan ini adalah penelitian tentang kelelawar buah di Mesir. Seorang peneliti merekam audio dan video hampir dua puluh kelelawar selama 2,5 bulan. Timnya menggunakan program pengenalan suara untuk menganalisis 15.000 rekaman suara, dan algoritme tersebut mampu mengidentifikasi suara tertentu yang terkait dengan interaksi sosial, seperti pertarungan untuk mendapatkan makanan, atau perdebatan mengenai tempat tidur.
Studi ini, bersama dengan penelitian terkait lainnya, mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki sistem komunikasi yang sangat kompleks. Mereka memiliki apa yang disebut "panggilan tanda tangan" yang berfungsi seperti nama individu. Selain itu, mereka dapat membedakan jenis kelamin saat berkomunikasi dan menggunakan dialek. Mereka bahkan menjaga jarak sosial ketika mereka sakit.
Penelitian lainnya juga mencakup lebah madu yang menggunakan suara dan gerakan tubuh untuk berkomunikasi. Para ilmuwan telah mengidentifikasi sinyal tertentu yang mengindikasikan pesan berbeda, seperti bahaya atau informasi tentang lokasi nektar.
Selain itu, tim peneliti telah mengembangkan robot bernama "Robobee" yang dapat berkomunikasi dengan lebah sungguhan, sebuah prestasi yang mungkin tampak seperti fiksi ilmiah tetapi benar-benar terwujud.
"Kita mungkin tidak bisa berbicara dengan kelelawar, tetapi komputer kita bisa," kata Karen Bakker, penulis buku The Sounds of Life.
Komentar
Posting Komentar