Jerman Izinkan Israel Pakai Drone Canggih Serang Hamas, Ini Speknya - detikinet

 

Jerman Izinkan Israel Pakai Drone Canggih Serang Hamas, Ini Speknya

Argya Dharma Maheswara - detikInet
Senin, 16 Okt 2023 06:15 WIB
A U.S. Air Force MQ-9 Reaper unmanned aerial vehicle (UAV) drone, manufactured by General Atomics Aeronautical Systems Inc, stands on display during the Singapore Airshow at the Changi Exhibition Centre in Singapore, on Tuesday, Feb. 11, 2020. Planemakers and airlines are exploring new designs to reduce fuel burn and cut carbon emissions in a warming climate. Blending the wings with the fuselage to cut drag is one of several possible solutions. Photographer: SeongJoon Cho/Bloomberg via Getty Images
Ilustrasi UAV untuk perang (Foto: SeongJoon Cho/Bloomberg via Getty Images)
Jakarta-

Jerman mengizinkan Israel untuk menggunakan dua pesawat tanpa awak (UAV) canggih dalam melakukan serangan balasan terhadap Hamas. UAV yang akan digunakan Israel tersebut merupakan UAV Heron.

Keputusan Jerman ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menjelang pertemuan NATO di Brussels, Kamis (12/10) seperti dilansir detikINET dari Reuters, Senin (16/10/2023).

"Kami akan menyediakan dua drone yang diminta Israel, selain itu ada permintaan persenjataan untuk kapal yang sekarang juga sedang kami diskusikan dengan Israel," ungkap Boris Pistorius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Jerman menyewa lima unit UAV Heron dari Israel dengan dua unit masih digunakan Jerman untuk melatih pilot drone mereka. Kini, 2 unit diminta kembali oleh Israel untuk perang Hamas vs Israel.

Baca juga:


Spesifikasi UAV Heron

UAV Heron merupakan pesawat tanpa awak yang diproduksi oleh industri dirgantara dalam negeri Israel, Israel Aerospace Industries (IAI).

Menurut data yang diperoleh dari laman resmi IAI, UAV Heron merupakan pesawat tanpa awak berjenis Medium Altitude Long Endurance (MALE). Dalam hal ini, UAV Heron diklaim dapat beroperasi selama lebih dari 30 jam.

UAV Heron juga dibekali kemampuan Automatic Take Off and Landing (ATOL) yang membuat Heron dapat terbang dan mendarat secara otomatis melalui sistem.

Pesawat tanpa awak ini dirancang untuk berbagai misi seperti pengumpulan data, pengintaian, dan penetapan target. Heron juga memiliki kemampuan patroli maritim.

Dengan bekal kemampuan Ground Moving Target Indicator (GMTI), UAV Heron dapat menggambarkan citra dan informasi spasial yang bergerak. Kemampuan ini sangat berguna bagi kepentingan intelijen terutama dalam mendeteksi kendaraan di darat.

UAV Heron juga sudah memiliki teknologi yang membuatnya mampu memproses, mengambil dan menyimpan data secara real time.

Soal keamanan, IAI membekali UAV Heron dengan sistem identifikasi teman atau musuh seperti yang terdapat pada pesawat tempur dan sistem penghindar tabrakan udara.

Baca juga:

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)