JAKARTA, iNews.id - Artificial intelligence (AI) membuat para peneliti khawatir. Dalam penelitian baru AI dikatakan mempunyai bahaya cukup besar bagi lingkungan.
Riset yang ditulis oleh Alex de Vries, kandidat PhD di VU Amsterdam School of Business and Economics, mengklaim kebutuhan energi industri AI sangat besar hingga dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan.
Kebutuhan energinya dalam waktu dekat diprediksi bakal menyamai negara kecil. Hal ini dapat menyebabkan dampak lingkungan lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.
“Mengingat perkiraan produksi dalam beberapa tahun mendatang, pada 2027 perangkat AI yang baru diproduksi akan bertanggung jawab atas konsumsi listrik yang sama besarnya dengan negara asal saya, Belanda,” kata de Vries dikutip dari Gizmodo, Minggu (15/10/2023).
Kendati demikian, tingkat konsumsi listrik di industri teknologi relatif stabil selama bertahun-tahun, De Vries mengatakan munculnya perang chatbot AI antara raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, dan OpenAI, mungkin telah melahirkan era baru.
Penelitian De Vries secara khusus mengamati konsumsi listrik di sektor AI yang diterapkan pada “fase inferensi” produksi AI. Menurutnya, fase konsumsi energi ini bisa sangat besar dan terkadang menyumbang sebagian besar energi yang dikeluarkan selama siklus hidup AI.
Karena potensi peningkatan kebutuhan energi AI dalam beberapa tahun ke depan, pengembang diharapkan dapat berfokus tidak hanya pada optimalisasi AI, tapi juga mempertimbangkan secara kritis perlunya penggunaan AI.
Editor : Dini Listiyani
Follow Berita iNews di Google News
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar