Pertamina & Toyota Bangun SPBU Hidrogen, Pengisian Kurang dari 5 Menit - Bisnis Indonesia

Pertamina & Toyota Bangun SPBU Hidrogen, Pengisian Kurang dari 5 Menit
Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. 

Dalam groundbreaking hydrogen refueling station (HRS), Rabu (17/1/2024) di SPBU Daan Mogot, keduanya sepakat dalam membangun ekosistem tersebut tidak hanya menyiapkan infrastruktur, melainkan juga kerja sama dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.

Kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam joint development agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto, serta disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, kita jangan jadi followers kalau mau bisnis energi bersih,” kata Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sambutannya dikutip dari siaran pers, Kamis (18/1/2024).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina relatif siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang dimiliki saat ini. 

“Ditambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem ini,” kata Nicke.

Groundbreaking hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. 

“Di sini kami bekerja sama dengan Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di HRS kami,” imbuh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.

Dannif menuturkan, hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, di mana masyarakat pengendara kendaraan bermotor ke depan tidak hanya memiliki pilihan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja tapi juga hidrogen sebagai alternatif bahan bakar. 

Untuk itu, Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar serta terbentuknya ekosistem di Indonesia.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini dan menyediakan kendaraan hidrogen teknologi terdepan dan bersama-sama memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien dan aman,” kata President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto.

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia, di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen. Dengan konsep high-speed hydrogen refueling station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari 5 menit.

Dannif mengatakan, Pertamina NRE memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada tahun 2031 – 2040. 

Hidrogen menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)