Serangan Siber Mengintai, Strategi E-Commerce Amankan Transaksi Data Konsumen
Di tengah ancaman serangan siber yang terus mengintai, BliBli menyatakan komitmen dalam melakukan pelindungan data dan transaksi konsumennya.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan sepanjan 2022 telah terjadi 370 juta serangan siber. Jumlah itu meningkat 38,72% dari tahun sebelumnya di angka 84,86 juta serangan siber.
Dengan telah diberlakukannya UU PDP, mendorong kewaspadaan semua pihak, terlebih masyarakat yang rentan dijadikan target langsung berbagai bentuk serangan siber, contohnya melalui domain phishing, yakni metode pencurian data secara digital dengan menggunakan situs yang dipalsukan agar terlihat serupa aslinya dan meyakinkan.
Terkait serangan siber tersebut, BliBli terus melakukan pengamanan aktif demi melindungi konsumen maupun karyawan. Salah satunya dengan membentuk dan mengoperasikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang melakukan take down atau pencekalan situs phishing.
Situs-situs palsu tersebut terjaring saat mencoba menyerang karyawan Blibli maupun pelanggan agar melakukan transaksi di situs palsu yang menggunakan nama perusahaan namun dengan alamat domain yang mengecohkan atau bukan domain ofisial dari Blibli.
Ongkowijoyo, Head of of Infrastucture & Technical Support, mengatakan bahwa Blibli memiliki beberapa cara untuk melacak atau mendeteksi adanya domain phishing sebagai standar operasional kita, termasuk dengan menerima laporan dari pelanggan Blibli.
"Sepanjang 2023 hingga November kemarin, ada 360 lebih total situs palsu yang berhasil di-take down. Kami turut berterima kasih atas kewaspadaan dan kerja sama dari para pelanggan Blibli melaporkan domain phishing tersebut agar bisa kami tindak lanjuti," ungkap Ongkowijoyo dalam keterangan tertulisnya.
Tak hanya mengandalkan tim CSIRT, Blibli telah melengkapi dengan sertifikasi standar ISO 27001 pertama di Indonesia yang mencakup perlindungan data pelanggan, aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) bersama Kemdikbudristek RI dan aplikasi Blibli Seller Center (aplikasi khusus penjual), turut diterapkan sertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) sebagai standar keamanan transaksi digital yang diaudit berkala.
Blibli juga memiliki Sertifikat Indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari BSSN dengan skor 3,37 dalam kepatuhan tata kelola siber sesuai ketentuan pemerintah dari skor tertinggi 5,00.
"Berbagai langkah sertifikasi dan peningkatan standar keamanan digital ini adalah bentuk komitmen Blibli memberikan pengalaman bertransaksi yang aman dan nyaman kepada pelanggan, menjadi platform ekosistem yang andal, tangguh dan dipercaya untuk berbagai kebutuhan," lanjutnya.
Selain itu, strategi Blibli dalam menjaga keamanan data maupun transaksi juga melibatkan masyarakat sebagai pengguna. Sejumlah kampanye edukasi untuk peningkatan kesadaran dan kewaspadaan pelanggan pun diselenggarakan.
Simak Video "Daftar Provinsi di Indonesia yang Paling Sering Kena Serangan Siber"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/agt)
Komentar
Posting Komentar