Bawaslu: Ada Problem Besar jika Sirekap Tetap Digunakan dalam Situasi Hari Ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty, menyebut ada problem atau masalah besar jika aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tetap digunakan dalam situasi seperti saat ini.
Lolly menyatakan hal itu saat dihubungi Kompas.id di Jakarta, pada Minggu (18/2/2024).
”Ada problem besar jika Sirekap tetap digunakan dalam situasi hari ini,” kata Lolly.
Ia menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan penayangan informasi data perolehan suara melalui Sirekap, dan kembali mempublikasikan jika sistem sudah dapat membaca data secara akurat.
Lolly mengaku pihaknya telah mengirimkan surat berisi saran kepada KPU untuk menghentikan penayangan Sirekap tersebut.
Hal itu dilakukan setelah Bawaslu mencermati berbagai masalah yang ada, termasuk hasil pengawasan terhadap proses rekapitulasi yang masih berjalan di sejumlah tempat.
Publik menemukan perbedaan data antara yang ada di Sirekap dan foto hasil penghitungan suara TPS dalam formulir C.Hasil. Temuan itu diunggah di media sosial dan menimbulkan perbincangan luas.
Bahkan, KPU pun mendeteksi ada kesalahan pembacaan data di ribuan TPS.
Hingga Sabtu (17/2/2024) siang, masih ada perbedaan data untuk rekapitulasi penghitungan suara pilpres di sekitar 1.700 TPS atau 0,32 persen dari total data 533,435 TPS yang masuk.
Komentar
Posting Komentar