Rahasia di Balik Amunisi Rusia Tak Juga Habis Lawan Ukraina - detik

 

Rahasia di Balik Amunisi Rusia Tak Juga Habis Lawan Ukraina

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 01 Feb 2024 12:45 WIB
Russian Defence Minister Sergei Shoigu visits a plant as part of his inspection of defence industry enterprises, in the Republic of Tatarstan, Russia, in this image released July 11, 2023. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
Pabrik tank Rusia. Foto: Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Jakarta-

Hampir dua tahun setelah Rusia berperang melawan Ukraina, amunisi Rusia seakan tak habis-habis. Salah satu jenis amunisi penting adalah amunisi artileri. Musim panas lalu, Ukraina menembakkan hingga 7.000 peluru sehari, dibandingkan dengan 5.000 peluru di pihak Rusia.

Namun kini, dikutip detikINET dari Insider, angka tersebut telah berubah drastis. Ukraina hanya menembakkan 2.000 peluru sehari, sementara Rusia mendekati 10.000 peluru. Keunggulan Rusia dapat dijelaskan oleh peningkatan produksi dalam negeri dan masuknya persenjataan Korea Utara.

Ya, rahasianya adalah di industri pertahanan Rusia. Voice of Ukraina menyebut negara Barat masih kalah dalam perang persenjataan melawan Rusia, yang terus meningkatkan produksi senjata. Mereka siap untuk perang melawan Ukraina sampai 3 atau 4 tahun lagi.

Baca juga:

Bahkan kini, pusat perbelanjaan, toko roti dan fasilitas lainnya diubah menjadi pabrik senjata. Contohnya, Italmas Mall sekarang berubah menjadi Italmas Scientific Research Centre yang memproduksi drone tempur Lancet.

Pemerintah Rusia juga menyerukan warga bekerja enam hari seminggu dan jadi sukarelawan di pabrik militer. TV Rusia menayangkan anak-anak belajar merakit komponen amunisi di sekolah "Saat ini kita berada dalam skenario di mana Rusia menghabiskan 40% PDB-nya untuk perang ini," lapor Telegraph.

Pakar pertahanan memperingatkan bahwa situasi ini pada akhirnya dapat memberi Rusia keunggulan material yang dibutuhkan untuk memenangkan perang melawan Ukraina. Meskipun urgensi situasi ini diketahui secara luas, pemerintah negara-negara Barat tidak bisa mengimbanginya.

"Ini benar-benar gila," kata salah satu sumber pertahanan Inggris. Kerahasiaan industri pertahanan Rusia menyulitkan untuk menilai sejauh mana sebenarnya peralihan Rusia ke ekonomi perang.

Namun memang industri pertahanan Rusia terus meroket. Pengeluaran militer Rusia pada 2022 adalah 2,7% dari GDP, kemudian menjadi 3,9% di 2023 dan 6% di 2024. Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengklaim pihaknya memproduksi 1.530 tank dan 2.518 kendaraan perang di 2023.

Terdapat peningkatan produksi tank sampai 560% sejak Februari 2022. Aktivitas produksi itu cukup untuk menggantikan peralatan perang yang rusak atau hancur dalam perang melawan Ukraina.

Tak hanya itu, Rusia berniat memproduksi 2 juta peluru artileri per tahun. Dikombinasikan dengan bantuan persenjataan dari Iran dan Korea Utara, kekuatan Rusia pun semakin besar.

Baca juga:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)