Adanya AI, Penipuan di Media Sosial Malah Meningkat- selular ID

 

Adanya AI, Penipuan di Media Sosial Malah Meningkat

Selular.ID – Munculnya AI berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan. Namun, teknologi canggih ini juga menimbulkan tantangan baru, khususnya dalam bidang penipuan media sosial.

Semakin banyak mengadopsi teknologi terutama di Artificial Intelligence (AI), jadi semakin luas juga kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber memanfaatkan hal tersebut untuk menguntungkan diri sendiri.

Ada banyak penipuan terkait AI paling umum yang pernah terjadi dan semakin terang-terangan pula aksi yang dilancarkan.

Pertama dari Iklan yang ternyata mempromosikan malware, Saat menelusuri Facebook dan platform media sosial lainnya, ada iklan tentang alat AI.

Meskipun beberapa iklan ini asli dan berisi tentang alat nyata, sebagian besar iklan ini merupakan penipuan yang mencoba mempromosikan trojan dan virus untuk menginfeksi perangkat Anda.

Beberapa iklan penipuan ini secara langsung menargetkan alat AI terkenal seperti ChatGPT, Gemini, dan Microsoft Copilot agar terlihat lebih dapat dipercaya.

Contoh umum lainnya adalah ketika salah satu alat AI ini menerima pembaruan besar. Jadi halaman palsu tersebut membuat iklan terkait pembaruan dan meminta Anda mengunduh alat versi terbaru. Berikut ini contohnya.

Selanjutnya, yang ini tidak bersifat jahat tapi dengan caranya ini bisa menipu bagi orang yang melihat.

Yakni ancaman lain yang muncul adalah pembuatan profil media sosial yang sepenuhnya palsu.

Di Indonesia, ada salah satu akun di media sosial Instagram yang ternyata orang yang ada di akun tersebut bukanlah orang asli melainkan itu buatan AI.

Tapi Anda bisa dengan mudah mengidentifikasinya. Dengan kemampuan pembuatan gambar AI , siapa pun dapat membuat gambar manusia yang realistis dalam skala besar.

Profil yang dihasilkan AI ini juga dapat direkayasa untuk terlibat dalam percakapan yang tampak tulus, dan membangun hubungan baik dengan orang-orang yang naif.

Hal ini sangat berbahaya dalam konteks penipuan percintaan, di mana penipu mengeksploitasi kerentanan emosional untuk mengambil uang atau informasi pribadi.

Ada juga penipu yang memanipulasi identitas. Jenis penipuan ini membawa profil sosial yang dihasilkan AI ke tingkat berikutnya.

Penipu tidak hanya berhenti membuat profil acak tetapi menargetkan orang-orang di kehidupan nyata dan membuat profil yang sesuai dengan penampilan dan kepribadian mereka.

Mereka melakukannya dengan memasukkan data nyata orang tersebut ke model AI. Selebriti dan tokoh internet adalah korban terbesar dari hal ini.

Berhati-hatilah terhadap iklan yang berasal dari sumber tidak resmi. Anda dapat mengidentifikasinya berdasarkan tata bahasa yang buruk, tautan yang mencurigakan, dan janji yang tidak realistis.

Baca juga: Artificial Intelligence Diprediksi Terus Tumbuh, Puncaknya Di Tahun 2030

Febrian Fahusni
Febrian Fahusni

Selular.ID – Munculnya AI berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan. Namun, teknologi canggih ini juga menimbulkan tantangan baru, khususnya dalam bidang penipuan media sosial.

Semakin banyak mengadopsi teknologi terutama di Artificial Intelligence (AI), jadi semakin luas juga kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber memanfaatkan hal tersebut untuk menguntungkan diri sendiri.

Ada banyak penipuan terkait AI paling umum yang pernah terjadi dan semakin terang-terangan pula aksi yang dilancarkan.

Pertama dari Iklan yang ternyata mempromosikan malware, Saat menelusuri Facebook dan platform media sosial lainnya, ada iklan tentang alat AI.

Meskipun beberapa iklan ini asli dan berisi tentang alat nyata, sebagian besar iklan ini merupakan penipuan yang mencoba mempromosikan trojan dan virus untuk menginfeksi perangkat Anda.

Beberapa iklan penipuan ini secara langsung menargetkan alat AI terkenal seperti ChatGPT, Gemini, dan Microsoft Copilot agar terlihat lebih dapat dipercaya.

Contoh umum lainnya adalah ketika salah satu alat AI ini menerima pembaruan besar. Jadi halaman palsu tersebut membuat iklan terkait pembaruan dan meminta Anda mengunduh alat versi terbaru. Berikut ini contohnya.

Selanjutnya, yang ini tidak bersifat jahat tapi dengan caranya ini bisa menipu bagi orang yang melihat.

Yakni ancaman lain yang muncul adalah pembuatan profil media sosial yang sepenuhnya palsu.

Di Indonesia, ada salah satu akun di media sosial Instagram yang ternyata orang yang ada di akun tersebut bukanlah orang asli melainkan itu buatan AI.

Tapi Anda bisa dengan mudah mengidentifikasinya. Dengan kemampuan pembuatan gambar AI , siapa pun dapat membuat gambar manusia yang realistis dalam skala besar.

Profil yang dihasilkan AI ini juga dapat direkayasa untuk terlibat dalam percakapan yang tampak tulus, dan membangun hubungan baik dengan orang-orang yang naif.

Hal ini sangat berbahaya dalam konteks penipuan percintaan, di mana penipu mengeksploitasi kerentanan emosional untuk mengambil uang atau informasi pribadi.

Ada juga penipu yang memanipulasi identitas. Jenis penipuan ini membawa profil sosial yang dihasilkan AI ke tingkat berikutnya.

Penipu tidak hanya berhenti membuat profil acak tetapi menargetkan orang-orang di kehidupan nyata dan membuat profil yang sesuai dengan penampilan dan kepribadian mereka.

Mereka melakukannya dengan memasukkan data nyata orang tersebut ke model AI. Selebriti dan tokoh internet adalah korban terbesar dari hal ini.

Berhati-hatilah terhadap iklan yang berasal dari sumber tidak resmi. Anda dapat mengidentifikasinya berdasarkan tata bahasa yang buruk, tautan yang mencurigakan, dan janji yang tidak realistis.

Baca juga: Artificial Intelligence Diprediksi Terus Tumbuh, Puncaknya Di Tahun 2030

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)