Cara Mencegah Ransomware di Sistem Operasi Windows | WinPoin
Karena ada banyaknya informasi mengenai ransomware yang terkadang fyp di Google News, Instagram bahkan hingga X dan Tiktok, terlebih setelah Pusat Data Nasional yang terkena Ransomware Lockbit 3.0, kenapa tidak kita coba ulas saja mengenai cara mencegah ransomware di sistem operasi Windows, termasuk Windows 10, 11, dan Server.
Bagi yang belum tahu, Ransomware adalah sejenis malware yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga ada tebusan yang dibayar. Dalam serangan ransomware, perangkat atau data korban dapat terkunci atau dienkripsi, dan penyerang menuntut uang tebusan agar korban dapat memulihkan aksesnya.
Namun ada beberapa trik yang dapat kamu lakukan untuk mencegah ransomware agar tidak menginfeksi perangkat, dan berikut diantaranya.
Gunakan Windows atau Aplikasi Original
Umumnya, proses masuknya ransomware sering kali terjadi karena pengguna membuka aplikasi semacam crack, patch dan aktivator yang tidak dipercaya atau diambil dari situs yang tidak dikenal.
Baca Juga : Bahaya!, KMSPico Ternyata Curi Dompet Crypto Pengguna!!!
Pengguna yang tidak aware dan putus asa ingin mengaktivasi Windows atau aplikasi terkadang sudah tidak peduli dengan bahaya dari crack dan aktivator. Selain itu beberapa situs sering kali mengungkapkan “Matikan Windows Defender (Wajib)” dengan alasan “False alarm“, padahal tentu mematikan Windows Defender adalah hal yang sangat tidak bijak karena dapat membuka celah keamanan yang semakin luas.
Gunakan Anti Malware Terbaik
Windows Defender memang sudah cukup baik, terlebih dengan adanya fitur ransomware protections. Hanya saja, selain fitur tersebut tidak secara default telah aktif, terkadang Windows Defender masih kurang mantap untuk mengamankan data pengguna dari serangan malware yang baru.
Terlebih offline detections dari Windows Defender terkesan cukup buruk, informasi hal ini bisa kamu cek di artikel : Offline Detections Windows Defender Ternyata Cukup Buruk!
Nah dengan itu, pastikan kamu menggunakan aplikasi Anti Malware terbaik, kamu bisa menggunakan Top 5 dari AVTest seperti Kaspersky, BitDefender, Norton, McAfee, Esset dan lainnya. Jika ingin gratisan, minimal gunakan Avast atau AVG karena itu juga lebih baik dari Windows Defender.
Baca Juga : Apa Yang Terjadi Jika Kita Tidak Menginstall Antivirus di Windows?
Pastikan Windows Terupdate
Jika Windows jarang di update tentu akan membuka celah keamanan, bagi yang belum tahu, umumnya dalam update bulanan yang diluncurkan Microsoft, sering kali itu akan menutup berbagai celah keamanan atau vulnerability baru yang ditemukan, sehingga dengan itu wajib hukumnya untuk kamu mendapatkan update terbaru apalagi jika sistem akan digunakan secara online.
Baca Juga : 3 Langkah Terhindar dari Malware Yang Bisa Merugikan Hidupmu!
Jika kamu menggunakan OS Windows (termasuk Windows Server), pastikan juga bahwa versi yang kamu gunakan adalah versi yang masih didukung, karena jika tidak, maka tentu Microsoft sudah tidak lagi meluncurkan update berisi perbaikan keamanan penting untuk versi tersebut.
Hindari Situs Berbahaya
Selain situs yang berisi crack, patch dan aktivator yang memang sering kali berisi malware dan telah ditandai oleh berbagai layanan antivirus, kamu juga wajib menghindari situs berbahaya apalagi yang baru kamu kenal.
Misalkan situs yang muncul dari popup iklan ketika mengunjungi sebuah website, situs judi online, situs porno yang tidak kamu tahu, dan situs berbagi file yang cukup asing didengar.
Dengan menghindari situs situs tersebut, itu akan memperkecil kemungkinan kamu untuk terkenal ransomware.
Hindari Download File Sembarangan
Jika kamu ingin mendownload file, pastikan itu dari situs resmi dan terpercaya, selain itu pastikan juga untuk tidak mendownload file sebarangan apalagi jika format file adalah .zip atau format arsip lainnya, .exe untuk file eksekusi dan file yang berpotensi berisi malware.
Jika kamu menemukan sebuah video dengan format .exe (misalkan skandal.mp4.exe), besar kemungkinan itu adalah malware yang bisa jadi merupakan ransomware, jangan klik meskipun hawa nafsu kamu menggebu dan itu sangat membuat kamu penasaran.
Backup Data
Bagi pengguna Windows rumahan, backup data ini bersifat opsional, cukup backup data super penting saja di Google Drive, OneDrive atau di HDD External yang kamu punya.
Namun bagi Windows Server Backup data sangat sangat sangat diperlukan, minimal ada backup perhari atau perminggu dari semua data yang ada didalam harddrive.
Untuk aplikasi backup data, Windows pada umumnya menyertakan opsi Backup and Restore (Windows 7) yang dapat kamu akses dari Control Panel, atau kamu juga bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti EaseUS Todo Backup, atau aplikasi backup lainnya.
Baca Ini :
- Cara Backup System Windows 10 (Windows 11 caranya sama).
- Cara Cloning Windows 10 dengan EaseUS Todo Backup
- Antisipasi Serangan Ransomware dengan EaseUS Todo Backup
Namun, perlu diperhatikan lagi bahwa file backup harus tersimpan di storage terpisah, misalkan di HDD External yang tidak selalu terpasang di perangkat, atau Server cadangan yang seandainya Perangkat atau Server 1 terkena ransomware, Server cadangan ini bisa diaktifkan dengan seluruh data cloning dari perangkat atau server 1.
Usahakan jangan sampai ada percakapan konyol ini guys.
Atau konyolnya lagi, adalah kata “tidak ada backup” dengan alasan kekurangan dana. Dilansir dari granulate.io, untuk membuat data center mid size enterprise hingga 100 racks atau sekitar 1,400 servers itu membutuhkan dana sekitar $5 juta dollar atau setara Rp82 miliar pertahun.
Dengan dana sekitar $40 juta dollar atau sekitar Rp600 miliar rupiah itu dirasa sudah cukup untuk membuat beberapa server kelas mid enterprise dengan beberapa backup server berisi data kloning server utama.
Nah itulah beberapa tips dari WinPoin yang bisa kamu ikuti untuk mencegah perangkat kamu terkena Ransomware, perlu diingat kembali bahwa jika kita aware dan berhati hati, maka saya rasa mustahil bagi ransomware dapat menginfeksi sistem. Dengan itu kita sebagai pengguna atau brainware itu sendiri menjadi kunci utama dari kondisi dan keamanan sistem yang kita pegang, jadi tetap waras guys.
Komentar
Posting Komentar