Kecuali Rusia dan China, Hampir Semua Negara di Dunia Kena Dampak Microsoft Down - Halaman all - Tribunnews

 

Kecuali Rusia dan China, Hampir Semua Negara di Dunia Kena Dampak Microsoft Down - Halaman all - Tribunnews

Perusahaan-perusahaan Rusia dan China terlihat tidak terlalu terpengaruh oleh gangguan Windows. Analis utama Mobile Research Group, Eldar Murtazin, mengatakan ia yakin pemadaman terjadi pada produk cloud Microsoft Azure.

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA -  Gangguan sistem operasi Windows secara global yang melumpuhkan banyak perusahaan di seluruh dunia ternyata tidak terpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Rusia.

Selain Rusia, China juga mengumumkan negara itu tidak terpengaruh dengan gangguan Microsoft.

Sejumlah analis ekonomi kepada TASS mengatakan hal ini disebabkan banyak dari perusahaan itu telah beralih dari Microsoft ke produk lain dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya kira perusahaan-perusahaan Rusia tidak akan terlalu terpengaruh oleh gangguan ini karena dalam kebanyakan kasus, kami tidak lagi memiliki hubungan utama dengan Microsoft," kata Denis Kuskov, direktur jenderal lembaga penelitian TelecomDaily.

Baca juga: Microsoft Down: Investor dari AS, London hingga Singapura Alami Gangguan Bisnis

Ia mengakui masih ada komputer di Rusia masih menggunakan Windows tetapi tidak jelas pembaruan apa yang mereka instal.

Analis utama Mobile Research Group, Eldar Murtazin,  yakin bahwa gangguan pada produk cloud Microsoft Azure adalah yang pertama terjadi dan sebesar ini dampaknya di berbagai belahan dunia.

"Yang terkena dampak adalah maskapai penerbangan, rel kereta api, logistik, gudang, toko, bursa saham. Semua orang yang menggunakan Microsoft. Rusia tidak akan terpengaruh karena kami telah berupaya keras untuk mengganti cloud dan perangkat lunak mereka selama dua tahun," kata Murtazin.

Analis tersebut mengatakan selain Rusia, China juga tidak terpengaruh oleh gangguan Microsoft itu.

Alexey Slukin, pemimpin redaksi saluran Telegram bernama Telekommunalka, mengatakan bahwa gangguan tersebut mungkin disebabkan oleh pembaruan antivirus Crowdstrike, yang menyebabkan sistem operasi mengalami malfungsi besar-besaran, dan bahkan memunculkan pesan "layar biru kematian" yang menakutkan.

Secara paralel, menurut analis tersebut, masalah juga tercatat pada layanan cloud Microsoft, khususnya platform Microsoft Azure dan Microsoft Cloud serta berbagai layanan lainnya seperti layanan kantor cloud Microsoft 360.

"Saat ini ada masalah dengan layanan, sementara platform cloud sudah mulai pulih. Di Rusia, Microsoft memberlakukan pembatasan pada produk cloud-nya, tetapi sejumlah besar perusahaan terus menggunakan Azure dan MS Cloud. Mereka mungkin mengalami masalah di tengah pemadaman global," kata Slukin.

Baca juga: Duduk Perkara Microsoft Down, BSOD Akibatkan Kekacauan Landa Dunia dari Penerbangan hingga Bisnis

Organisasi Nirlaba Otonom Ekonomi Digital juga mengatakan pemadaman tersebut tidak akan memengaruhi perusahaan-perusahaan Rusia karena terjadi dalam layanan perusahaan Crowdstrike, yang kemungkinan tidak akan digunakan di Rusia saat ini, penjualan ke negara itu dihentikan sekitar dua atau tiga tahun yang lalu, dan hanya tertanam dalam versi Windows khusus, yang juga tidak tersedia di pasar Rusia.

Anton Nemkin, anggota Komite Duma Negara tentang Kebijakan Informasi, Teknologi Informasi, dan Komunikasi, mengatakan pemadaman itu akan menunjukkan perusahaan Rusia enggan beralih ke solusi Rusia.

"Bagi mereka, saya kira, ini akan menjadi pelajaran. Substitusi impor jelas menguntungkan mereka yang mengikutinya," kata anggota parlemen itu.

China Pastikan Tak Ada Gangguan

Gangguan pada Microsoft Windows tidak berpengaruh pada bisnis di China secara umum kendati beberapa perusahaan asing di negara itu menggunakan Microsoft.

Hingga pukul 18.00 waktu setempat, belum ada laporan gangguan pelayanan fasilitas umum di China, sementara banyak bandara di kawasan Asia-Pasifik, dari Hong Kong hingga Australia, mengalami gangguan.

Bandara internasional di Beijing dan Shanghai beroperasi normal, menurut situs web mereka.

Dikutip dari SCMP, kasus Microsoft down ini menjadi topik hangat di platform media sosial Tiongkok seperti Weibo.

Seorang staf perusahaan asing yang berbasis di Shanghai mengatakan kepada SCMP bahwa kantornya mulai mengalami kerusakan komputer pada hari Jumat sore, dan hampir semua orang terkena dampaknya.

Tampilan laptop karyawan ini tertahan di layar biru dengan pesan “Pemulihan. sepertinya Windows tidak memuat dengan benar.”

Di Xiaohongshu, platform media sosial Tiongkok yang mirip Instagram, banyak pengguna mengeluhkan kesulitan untuk check-in ke hotel waralaba internasional seperti Sheraton, Marriott, dan Hyatt di kota-kota Tiongkok.

Kasus ini tidak terlalu berpengaruh ke China karena sebagian besar layanan publik di negara itu tidak bergantung pada penyedia layanan asing seperti Microsoft dan perusahaan antivirus CrowdStrike.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meluncurkan kampanye di seluruh departemen pemerintah dan operator infrastruktur utama untuk mengganti perangkat keras dan sistem asing dengan perangkat keras dan sistem buatan dalam negeri.

Di media sosial Weibo, netizen China bercanda bahwa Microsoft “telah memberi mereka libur setengah hari”.

Gangguan Windows

Seperti diketahui gangguan sistem operasi Windows yang meluas telah mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan di bidang perbankan, penerbangan, media, dan beberapa industri lainnya.

Beberapa bank dan perusahaan di AS, Australia, India, Inggris, Uni Eropa, hingga beberapa negara Asia telah melaporkan gangguan.

Gangguan tersebut memengaruhi maskapai penerbangan seperti Lufthansa, Air France, dan KLM.

Gangguan besar-besaran itu disebabkan oleh kesalahan kritis, yang dikenal sebagai "layar biru kematian," yang muncul saat perangkat yang menjalankan sistem operasi Windows dinyalakan, Verge melaporkan.

Menurut laporan itu, masalah itu mungkin disebabkan oleh pembaruan terkini perangkat lunak keamanan Crowdstrike.

Perangkat dan server, tempat perangkat itu dipasang, terputus dari jaringan dan masuk ke siklus reboot tanpa henti.

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)