Tingginya Permintaan Perangkat 5G Dorong Pemulihan Pasar Smartphone Indonesia - Selular
Selular.ID – Pasar smartphone Indonesia bangkit kembali pada Q2 2024, dibantu oleh basis yang rendah setahun sebelumnya karena sebelumnya mengalami kemerosotan ekonomi.
Sebelumnya pasar ponsel di tanah air mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut hingga akhir 2023.
Laporan Counterpoint Research menunjukkan, pengiriman sepanjang Q2 2024 tumbuh 20%, dipimpin oleh model 5G yang melonjak 98% tahun-ke-tahun dan menyumbang 32% dari total pengiriman.
Pertumbuhan 5G didorong oleh segmen kelas menengah ($200 hingga $399), yang melonjak 141% hingga menyumbang 60% dari pengiriman 5G.
Xiaomi naik ke puncak dari posisi keempat dengan pangsa 18,1%, mengirimkan 42 persen lebih banyak perangkat. Ini adalah pencapaian yang fenomenal, mengingat periode yang sama tahun lalu, vendor yang berbasis di Beijing itu masih berada posisi keempat
Sebaliknya, pangsa Oppo turun 3,4% dibandingkan Q2-2024 menjadi 17,9%, karena pengirimannya datar.
Vivo tetap berada di posisi ketiga. Meski tidak beranjak, namun pangsa pasar Vivo naik sedikit menjadi 17,7% dan total pengiriman meningkat 27%.
Di sisi lain, Samsung kehilangan pangsa pasar. Raksasa Korea Selatan itu turun 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 16%.
Meski demikian, pengiriman Samsung naik sebesar 5%. Perusahaan ini menguasai 31% pangsa pasar pengiriman 5G.
Berada di posisi kelima, ada Realme. Pangsa pasar Realme sebagian besar stabil di angka 10,3%, dengan peningkatan pengiriman sebesar 17%.
Sejatinya, pertumbuhan perangkat 5G terus meningkat setiap periodenya. Tengok saja pada Q1-2024. Pengiriman ponsel pintar 5G tumbuh 77% YoY, mencapai pangsa 29% dari keseluruhan pengiriman ponsel pintar.
Kondisi itu terbilang unik. Pasalnya, layanan 5G di Indonesia terbilang jalan di tempat, meski sudah diluncurkan sejak Mei 2021.
Keterbatasan frekwensi, mahalnya investasi, dan belum adanya use case terbaik, membuat operator selular tak terlalu bernafsu dalam menggelar layanan 5G.
Sementara bagi konsumen, persepsi smartphone 4G atau 5G, kini seperti tidak ada bedanya. Padahal sebelumnya, penjualan smartphone 5G di Indonesia pernah mengkerut.
Sesuai laporan IDC, pasar smartphone Indonesia pada Q3-2023, tertolong oleh pertumbuhan di segmen entry level, karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini.
Alhasil, pangsa pasar smartphone 4G kembali naik menjadi 86% dari yang semula hanya 82% pada kuartal sebelumnya.
Sedangkan smartphone 5G mengalami penurunan sebesar 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada 2020.
Hal itu tak lepas dari memudarnya animo pengguna. Saat peluncuran 5G, pengguna berharap dapat menikmati layanan yang berbeda dibandingkan 4G.
Namun seiring berjalannya waktu, tak ada aplikasi killer yang mengiringi layanan 5G.
Baca Juga: Dampak Inflasi dan Lambatnya Adopsi 5G, Pasar Jaringan Inti Selular Diprediksi Anjlok 10%
Selular.ID – Pasar smartphone Indonesia bangkit kembali pada Q2 2024, dibantu oleh basis yang rendah setahun sebelumnya karena sebelumnya mengalami kemerosotan ekonomi.
Sebelumnya pasar ponsel di tanah air mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut hingga akhir 2023.
Laporan Counterpoint Research menunjukkan, pengiriman sepanjang Q2 2024 tumbuh 20%, dipimpin oleh model 5G yang melonjak 98% tahun-ke-tahun dan menyumbang 32% dari total pengiriman.
Pertumbuhan 5G didorong oleh segmen kelas menengah ($200 hingga $399), yang melonjak 141% hingga menyumbang 60% dari pengiriman 5G.
Xiaomi naik ke puncak dari posisi keempat dengan pangsa 18,1%, mengirimkan 42 persen lebih banyak perangkat. Ini adalah pencapaian yang fenomenal, mengingat periode yang sama tahun lalu, vendor yang berbasis di Beijing itu masih berada posisi keempat
Sebaliknya, pangsa Oppo turun 3,4% dibandingkan Q2-2024 menjadi 17,9%, karena pengirimannya datar.
Vivo tetap berada di posisi ketiga. Meski tidak beranjak, namun pangsa pasar Vivo naik sedikit menjadi 17,7% dan total pengiriman meningkat 27%.
Di sisi lain, Samsung kehilangan pangsa pasar. Raksasa Korea Selatan itu turun 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 16%.
Meski demikian, pengiriman Samsung naik sebesar 5%. Perusahaan ini menguasai 31% pangsa pasar pengiriman 5G.
Berada di posisi kelima, ada Realme. Pangsa pasar Realme sebagian besar stabil di angka 10,3%, dengan peningkatan pengiriman sebesar 17%.
Sejatinya, pertumbuhan perangkat 5G terus meningkat setiap periodenya. Tengok saja pada Q1-2024. Pengiriman ponsel pintar 5G tumbuh 77% YoY, mencapai pangsa 29% dari keseluruhan pengiriman ponsel pintar.
Kondisi itu terbilang unik. Pasalnya, layanan 5G di Indonesia terbilang jalan di tempat, meski sudah diluncurkan sejak Mei 2021.
Keterbatasan frekwensi, mahalnya investasi, dan belum adanya use case terbaik, membuat operator selular tak terlalu bernafsu dalam menggelar layanan 5G.
Sementara bagi konsumen, persepsi smartphone 4G atau 5G, kini seperti tidak ada bedanya. Padahal sebelumnya, penjualan smartphone 5G di Indonesia pernah mengkerut.
Sesuai laporan IDC, pasar smartphone Indonesia pada Q3-2023, tertolong oleh pertumbuhan di segmen entry level, karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini.
Alhasil, pangsa pasar smartphone 4G kembali naik menjadi 86% dari yang semula hanya 82% pada kuartal sebelumnya.
Sedangkan smartphone 5G mengalami penurunan sebesar 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada 2020.
Hal itu tak lepas dari memudarnya animo pengguna. Saat peluncuran 5G, pengguna berharap dapat menikmati layanan yang berbeda dibandingkan 4G.
Namun seiring berjalannya waktu, tak ada aplikasi killer yang mengiringi layanan 5G.
Baca Juga: Dampak Inflasi dan Lambatnya Adopsi 5G, Pasar Jaringan Inti Selular Diprediksi Anjlok 10%
Komentar
Posting Komentar