Situs Lego Diretas, Dipakai Hacker untuk Promosikan Penipuan Kripto - Tekno Liputan6

 

Situs Lego Diretas, Dipakai Hacker untuk Promosikan Penipuan Kripto - Tekno Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang yang mengunjungi situs Lego pada Jumat malam, 4 Oktober 2024, disambut oleh banner bergambar koin emas yang memuat logo perusahaan.

Banner tersebut menginformasikan bahwa "koin Lego" kini resmi diluncurkan. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (7/10/2024).

Pelaku peretasan (hacker) bahkan menjanjikan 'hadiah rahasia' bagi mereka yang mau membelinya. Namun, Lego menegaskan tidak meluncurkan koin mata uang kripto resmi, dan menurut The Brick Fan, tombol untuk membeli mengarah ke situs web mata uang kripto eksternal yang menjual "Token LEGO" dengan Ethereum.

Situs web tersebut tampaknya dibajak oleh pelaku jahat yang mengganti spanduknya dan menggunakannya untuk semacam penipuan kripto.

Seperti yang dicatat oleh pengguna di subreddit Lego, situs lego diretas terdengar ramai di kantor pusat Lego.

Perusahaan kemudian meresponsnya dengan cepat, dan langsung menghapus spanduk dan tautan yang tidak sah tersebut.

Spanduk kolaborasi Lego Fortnite terpantau kembali muncul pada 5 Oktober 2024, dan tautan "beli sekarang" mengarah ke koleksi tersebut.

Apakah Data Pengguna Aman?

Apakah Data Pengguna Aman?

Lego menginformasikan kepada Engadget bahwa tidak ada akun pengguna yang disusupi dan mereka mengklaim telah mengidentifikasi penyebab masalah tersebut.

Perusahaan itu juga mengatakan bahwa mereka sedang menerapkan langkah-langkah untuk mencegah hal serupa terjadi lagi di masa mendatang.

Namun, Lego menolak untuk membagikan rincian tentang penyebab kejadian itu atau langkah-langkah yang sedang mereka terapkan.

Pernyataan Resmi Lego

"Pada tanggal 5 Oktober 2024 (4 Oktober malam di AS), spanduk yang tidak sah muncul sebentar di LEGO.com. Spanduk itu segera dihapus, dan masalahnya telah teratasi," tulis Lego.

Perusahaan mengklaim tidak ada data pengguna yang dicuri dan semua pelanggan bisa berbelanja seperti biasa.

"Tidak ada akun pengguna yang dibobol, dan pelanggan dapat terus berbelanja seperti biasa. Penyebabnya telah diidentifikasi dan kami sedang menerapkan langkah-langkah untuk mencegah hal ini terjadi lagi," Lego memungkaskan.

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Loading

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)