Berikut 12 Aplikasi Android Berbahaya Berkedok Game Android - Selular ID

 

Berikut 12 Aplikasi Android Berbahaya Berkedok Game Android - Selular

Selular.ID – Analis ancaman siber, Dr. Web menginformasikan 12 aplikasi Android berkedok game beredar di Google Play Store, dan teridentifikasi trojan yang terkait  keluarga malware ‘FakeApp’, ‘Joker’, dan ‘HiddenAds’.

Ironisnya, dari data yang dirilis aplikasi berbahaya tersebut sudah diunduh hingga 2 juta kali.

Dr. Web menjelaskan bahwa setelah korban menginstal aplikasi ini di perangkat mereka, aplikasi akan berjalan secara diam-diam di latar belakang, menyalahgunakan browser untuk meluncurkan iklan dan menghasilkan pendapatan bagi operatornya.

Untuk pengguna yang mungkin pernah menginstalnya, Dr. Web mengimbau untuk segera menghapusnya dan melakukan pemindaian perangkat secara menyeluruh menggunakan Play Protect dan alat antivirus seluler.

Untuk menghindari pengunduhan perangkat lunak berbahaya dari Google Play, diwajibkan membaca ulasan pengguna dengan cermat, dan lakukan pemeriksaan untuk memastikan penerbitnya dapat dipercaya.

Sebelumnya, lebih dari 60 aplikasi di Google Play Store telah terinfeksi adanya Malware, dan dapat dikatakan aplikasi ini cukup populer.

Baca Juga:Temuan Malware Baru Lebih Canggih

Malware ini telah di install lebih dari 100 juta perangkat. Malware yang membuat aplikasi ini sangat berbahaya yang dikenal sebagai ‘Goldoson’ dan pengembang di balik aplikasi ini secara tidak sengaja menambahkan malware dengan menggunakan pustaka pihak ketiga yang menyertakan komponen yang sudah berisi malware.

Komponen ini digunakan oleh pengembang aplikasi untuk menghemat waktu yang diperlukan untuk mengembangkan bagian tertentu dari aplikasi.

Goldoson ditemukan oleh para peneliti di perusahaan keamanan McAfee yang mencatat di blognya bahwa malware Goldoson dapat mengumpulkan daftar aplikasi yang diinstal pada perangkat seluler, nama perangkat yang terhubung yang disinkronkan ke ponsel melalui Bluetooth dan Wi-Fi, dan lokasi GPS terdekat.

Selain itu, malware dapat melakukan penipuan iklan dengan mengklik iklan yang berjalan di latar belakang tanpa persetujuan pengguna.

Google diberitahu tentang malware seperti halnya para pengembang. Banyak dari aplikasi yang terpengaruh dibersihkan oleh pengembang dan mereka yang tidak mengikuti arahan Google aplikasinya diuapkan dari Play Store.

Baca Juga:Sebanyak 66% Ancaman Malware Disebarkan Melalui PDF

Berikut 12 aplikasi di Android yang berkedok game:
– Super Skibydi Killer – 1,000,000 download
– Agent Shooter – 500,000 download
– Rainbow Stretch – 50,000 download
– Rubber Punch 3D – 500,000 download
– Eternal Maze (Yana Pospyelova) – 50,000 download
– Jungle Jewels (Vaibhav Wable) – 10,000 download
– Stellar Secrets (Pepperstocks) – 10,000 download
– Fire Fruits (Sandr Sevill) – 10,000 download
– Cowboy’s Frontier (Precipice Game Studios) – 10,000 download
– Enchanted Elixir (Acomadyi) – 10,000 download
– Love Emoji Messenger (Korsinka Vimoipan) – 50,000 download
– Beauty Wallpaper HD (fm0989184) – 1,000 download.

Yuni Riadi
Yuni Riadi

Selular.ID – Analis ancaman siber, Dr. Web menginformasikan 12 aplikasi Android berkedok game beredar di Google Play Store, dan teridentifikasi trojan yang terkait  keluarga malware ‘FakeApp’, ‘Joker’, dan ‘HiddenAds’.

Ironisnya, dari data yang dirilis aplikasi berbahaya tersebut sudah diunduh hingga 2 juta kali.

Dr. Web menjelaskan bahwa setelah korban menginstal aplikasi ini di perangkat mereka, aplikasi akan berjalan secara diam-diam di latar belakang, menyalahgunakan browser untuk meluncurkan iklan dan menghasilkan pendapatan bagi operatornya.

Untuk pengguna yang mungkin pernah menginstalnya, Dr. Web mengimbau untuk segera menghapusnya dan melakukan pemindaian perangkat secara menyeluruh menggunakan Play Protect dan alat antivirus seluler.

Untuk menghindari pengunduhan perangkat lunak berbahaya dari Google Play, diwajibkan membaca ulasan pengguna dengan cermat, dan lakukan pemeriksaan untuk memastikan penerbitnya dapat dipercaya.

Sebelumnya, lebih dari 60 aplikasi di Google Play Store telah terinfeksi adanya Malware, dan dapat dikatakan aplikasi ini cukup populer.

Baca Juga:Temuan Malware Baru Lebih Canggih

Malware ini telah di install lebih dari 100 juta perangkat. Malware yang membuat aplikasi ini sangat berbahaya yang dikenal sebagai ‘Goldoson’ dan pengembang di balik aplikasi ini secara tidak sengaja menambahkan malware dengan menggunakan pustaka pihak ketiga yang menyertakan komponen yang sudah berisi malware.

Komponen ini digunakan oleh pengembang aplikasi untuk menghemat waktu yang diperlukan untuk mengembangkan bagian tertentu dari aplikasi.

Goldoson ditemukan oleh para peneliti di perusahaan keamanan McAfee yang mencatat di blognya bahwa malware Goldoson dapat mengumpulkan daftar aplikasi yang diinstal pada perangkat seluler, nama perangkat yang terhubung yang disinkronkan ke ponsel melalui Bluetooth dan Wi-Fi, dan lokasi GPS terdekat.

Selain itu, malware dapat melakukan penipuan iklan dengan mengklik iklan yang berjalan di latar belakang tanpa persetujuan pengguna.

Google diberitahu tentang malware seperti halnya para pengembang. Banyak dari aplikasi yang terpengaruh dibersihkan oleh pengembang dan mereka yang tidak mengikuti arahan Google aplikasinya diuapkan dari Play Store.

Baca Juga:Sebanyak 66% Ancaman Malware Disebarkan Melalui PDF

Berikut 12 aplikasi di Android yang berkedok game:
– Super Skibydi Killer – 1,000,000 download
– Agent Shooter – 500,000 download
– Rainbow Stretch – 50,000 download
– Rubber Punch 3D – 500,000 download
– Eternal Maze (Yana Pospyelova) – 50,000 download
– Jungle Jewels (Vaibhav Wable) – 10,000 download
– Stellar Secrets (Pepperstocks) – 10,000 download
– Fire Fruits (Sandr Sevill) – 10,000 download
– Cowboy’s Frontier (Precipice Game Studios) – 10,000 download
– Enchanted Elixir (Acomadyi) – 10,000 download
– Love Emoji Messenger (Korsinka Vimoipan) – 50,000 download
– Beauty Wallpaper HD (fm0989184) – 1,000 download.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)