Over Sharing Urusan Pribadi di Medsos? Evaluasi Keamanan dengan 7 Langkah Ini!
SELULAR.ID – Renungkan kembali jika Anda terus membagikan momen apa saja di media sosial (medsos). Pasalnya, kita tidak pernah tahu siapa yang sedang memiliki niat jahat yang sedang memantau kegiatan ‘over sharing’ Anda di Media sosial.
Over sharing atau membagikan aktivitas pribadi di media sosial secara berlebih, justru memiliki banyak sisi negatifnya. Selain mengundang aktivitas kriminal yang mengincar harta, juga mengancam keselamatan Anda dan orang di sekitarnya.
Jika Anda merasa ‘over sharing’ hal yang bersifat pribadi di media sosial, berikut ada 7 langkah untuk mengevaluasinya, mengutip dari USA Today:
1. Status Hubungan
Jika merasa tidak nyaman dengan status hubungan di media sosial, sebaiknya dirahasiakan saja. Beberapa penipu mengincar seseorang yang sedang menjomblo, dan melakukan ‘love scamming’.
Love scamming adalah penipuan dengan pura-pura mencintai, namun memiliki motif menguras harta korbannya.
Baca juga: Viral di Media Sosial, Gerakan Menolak PPN 12%: Garuda Biru Muncul
2. Rencana Pergi
Baik itu liburan atau perjalanan kantor, sebaiknya tidak perlu dibagikan di media sosial. Terlebih, tiket perjalanan beserta kode booking yang dibagikan, akan membahayakan diri Anda.
Penjahat bisa jadi mengganti rute perjalanan Anda, atau bahkan membatalkan perjalannya. Hal yang mungkin, penjahat me-refund tiket untuk mendapatkan uang.
3. Video dan Foto
Banyak aplikasi pembuat video deepfake. Jika Anda ingin melindungi diri Anda dari penipuan deepfake, menggunakan fitur ‘privat account’ di media sosial, akan melindungi Anda dari ancaman tersebut.
4. Jual Beli
Banyak modus penipuan di grup jual beli online. Jika ada yang mengaku akan membantu menjualkan barang Anda, lebih baik diteliti kembali, dan jangan mudah percaya.
Saat akan melakukan transaksi, sebaiknya membawa kawan, atau saudara. Lokasi pertemuan sebaiknya di tempat yang ramai, jika perlu di daerah yang sudah Anda kenali.
5. Rute Olahraga
Strava belum lama ini memutus berbagi informasi penggunanya kepada aplikasi pihak ketiga. Tujuannya untuk melindungi penggunanya dari berbagai tindak kejahatan.
Gunakan data kebugaran secara bijak, sesuai kebutuhan tubuh Anda. Jangan merasa butuh validasi, karena bisa jadi ada yang sedang melacak kebiasaan rute olahraga Anda untuk melakukan kejahatan.
Baca juga: Dampak Kemenangan Donald Trump, Media Sosial Ini Justru Ditinggal Penggunanya
6. Kegiatan Anak
Pikirkan kembali jika ingin membagikan segala bentuk aktivitas anak. Mungkin banyak momen lucu dengan anak, membuat Anda tak sabar membagikannya di media sosial.
Tapi, sebaiknya Anda berpikir ulang jika Anda merasa tidak mumpuni mengikuti rutinitas anak, karena kesibukan Anda.
Hindari membagikan alamat sekolah anak, kegiatan ekstrakulikulernya, hingga kebiasaan lain yang dianggap membahayakan. Kasus penculikan anak tidak sedikit terjadi. Bukan hanya mengincar harta, kejahatan jual beli organ juga masih menghantui.
7. Detail Pekerjaan
Waspada dengan kegiatan phishing atau pencurian data pribadi yang bisa membobol isi rekening Anda.
Semakin spesifik informasi yang diberikan, akan semakin mudah pelaku phising bekerja. Tingkatkan keamanan perbankan atau akun keuangan lainnya, yang bisa saja menjadi sasaran empuk penipuan.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
SELULAR.ID – Renungkan kembali jika Anda terus membagikan momen apa saja di media sosial (medsos). Pasalnya, kita tidak pernah tahu siapa yang sedang memiliki niat jahat yang sedang memantau kegiatan ‘over sharing’ Anda di Media sosial.
Over sharing atau membagikan aktivitas pribadi di media sosial secara berlebih, justru memiliki banyak sisi negatifnya. Selain mengundang aktivitas kriminal yang mengincar harta, juga mengancam keselamatan Anda dan orang di sekitarnya.
Jika Anda merasa ‘over sharing’ hal yang bersifat pribadi di media sosial, berikut ada 7 langkah untuk mengevaluasinya, mengutip dari USA Today:
1. Status Hubungan
Jika merasa tidak nyaman dengan status hubungan di media sosial, sebaiknya dirahasiakan saja. Beberapa penipu mengincar seseorang yang sedang menjomblo, dan melakukan ‘love scamming’.
Love scamming adalah penipuan dengan pura-pura mencintai, namun memiliki motif menguras harta korbannya.
Baca juga: Viral di Media Sosial, Gerakan Menolak PPN 12%: Garuda Biru Muncul
2. Rencana Pergi
Baik itu liburan atau perjalanan kantor, sebaiknya tidak perlu dibagikan di media sosial. Terlebih, tiket perjalanan beserta kode booking yang dibagikan, akan membahayakan diri Anda.
Penjahat bisa jadi mengganti rute perjalanan Anda, atau bahkan membatalkan perjalannya. Hal yang mungkin, penjahat me-refund tiket untuk mendapatkan uang.
3. Video dan Foto
Banyak aplikasi pembuat video deepfake. Jika Anda ingin melindungi diri Anda dari penipuan deepfake, menggunakan fitur ‘privat account’ di media sosial, akan melindungi Anda dari ancaman tersebut.
4. Jual Beli
Banyak modus penipuan di grup jual beli online. Jika ada yang mengaku akan membantu menjualkan barang Anda, lebih baik diteliti kembali, dan jangan mudah percaya.
Saat akan melakukan transaksi, sebaiknya membawa kawan, atau saudara. Lokasi pertemuan sebaiknya di tempat yang ramai, jika perlu di daerah yang sudah Anda kenali.
5. Rute Olahraga
Strava belum lama ini memutus berbagi informasi penggunanya kepada aplikasi pihak ketiga. Tujuannya untuk melindungi penggunanya dari berbagai tindak kejahatan.
Gunakan data kebugaran secara bijak, sesuai kebutuhan tubuh Anda. Jangan merasa butuh validasi, karena bisa jadi ada yang sedang melacak kebiasaan rute olahraga Anda untuk melakukan kejahatan.
Baca juga: Dampak Kemenangan Donald Trump, Media Sosial Ini Justru Ditinggal Penggunanya
6. Kegiatan Anak
Pikirkan kembali jika ingin membagikan segala bentuk aktivitas anak. Mungkin banyak momen lucu dengan anak, membuat Anda tak sabar membagikannya di media sosial.
Tapi, sebaiknya Anda berpikir ulang jika Anda merasa tidak mumpuni mengikuti rutinitas anak, karena kesibukan Anda.
Hindari membagikan alamat sekolah anak, kegiatan ekstrakulikulernya, hingga kebiasaan lain yang dianggap membahayakan. Kasus penculikan anak tidak sedikit terjadi. Bukan hanya mengincar harta, kejahatan jual beli organ juga masih menghantui.
7. Detail Pekerjaan
Waspada dengan kegiatan phishing atau pencurian data pribadi yang bisa membobol isi rekening Anda.
Semakin spesifik informasi yang diberikan, akan semakin mudah pelaku phising bekerja. Tingkatkan keamanan perbankan atau akun keuangan lainnya, yang bisa saja menjadi sasaran empuk penipuan.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
Komentar
Posting Komentar