Dari Distributor, Operator, Hingga Influencer: Mereka yang Kehilangan Pendapatan Karena Larangan iPhone 16 - Selular ID

 Smartphone, Gadget 

Dari Distributor, Operator, Hingga Influencer: Mereka yang Kehilangan Pendapatan Karena Larangan iPhone 16 - Selular

Selular.ID – Karena persoalan TKDN, hingga kini Kemenperin (Kementerian Perindustrian) belum memberikan lampu hijau bagi peredaran iPhone 16.

Untuk bisa dipasarkan di Indonesia, Kemenperin meminta raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California itu, bersedia menggelontorkan investasi sebesar USD 1 miliar, dalam bentuk pendirian pabrik komponen di Indonesia.

Sejauh ini, Apple masih mempelajari permintaan Kemenperin. Sebagai perusahaan dunia, Apple tentu menomorsatukan global supply chain dan kepastian hukum, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di suatu negara.

Dibandingkan India dan Vietnam misalnya, Indonesia kini jauh tertinggal sebagai pilihan investasi Apple. Dalam satu dekade terakhir, dua negara itu telah menjelma menjadi pusat produksi Apple di kawasan Asia, bersaing dengan China.

Alhasil, perusahaan yang didirikan oleh legenda teknologi Steve Jobs itu, terlihat masih berhati-hati untuk meluluskan permintaan Indonesia.

Meski demikian, Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan Apple berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia senilai US$1 miliar atau Rp16,5 triliun (kurs Rp16.500 per dolar AS).

Raksasa teknologi itu, kata Rosan, berencana untuk mengumumkan realisasi investasinya di Indonesia pada pekan depan.

”Nanti, saya bikin pengumuman tunggu orangnya datang. Diharapkan tanggal 7 Januari datang. Saya bersama dari Apple akan menyampaikan investasi tersebut. Tanggal 7 Januari saya bikin,” kata Rosan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1).

Soal rincian nilai investasi yang akan direalisasikan Apple, Rosan enggan menjawab, begitu juga soal pabrik yang akan dibangun di Indonesia.

Baca Juga: Bocoran Harga iPhone 16 Series di Indonesia, Prabowo Sudah Setuju

Namun dalam kesempatan sebelumnya, Rosan mengungkapkan investasi Apple di Indonesia akan berupa produksi komponen untuk smartphone.

Kita tentu mengapresiasi langkah pemerintah mendorong Apple dapat berinvestasi lebih banyak. Pasalnya, Indonesia adalah pasar yang cukup besar bagi Apple.

Tahun lalu saja, Kemenperin mencatat, Apple membukukan penjualan hingga Rp 30 triliun.

Sayangnya, investasi yang digelontorkan Apple hanya sebesar Rp 2,3 triliun. Nilai itu jauh dibandingkan Vietnam sebesar Rp 252 triliun dan India yang telah menembus Rp 470 Triliun.

Meski konflik Apple dengan pemerintah mulai menunjukkan titik terang, namun buntut dari pelarangan itu, telah membuat sejumlah pihak di tanah air harus menelan pil pahit, karena hilangnya pendapatan.

Mereka yang terdampak merupakan bagian dari eksosistem penjualan, terutama distributor yang telah berinvestasi hingga milyaran rupiah.

Baik dalam bentuk pendirian toko (gerai) atau pusat service resmi, perekrutan pegawai, hingga sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Saat ini terdapat lima distributor Apple di Indonesia. Mereka adalah iBox dan Erafone (Erajaya Group), Digimap (MAP), Hello (BliBli), dan Story-I (Inetindo Infocomm).

Dari kelima distributor tersebut, Erajaya Group cukup mendominasi. Tengok saja jumlah gerai iBox yang menembus 100 toko pada November 2023.

Begitu pun jumlah toko Erafone hingga semester I-2024 sudah mencapai 1.200. Gabungan gerai Erafone dan iBox menempatkan Erajaya sebagai distributor ponsel terbesar di Indonesia.

Penjualan Erajaya memang ditopang pasokan produk elektronik dari sejumlah produsen ternama, seperti Samsung, Xiaomi, Vivo, Oppo, dan tentu saja Apple yang masih menjadi primadona masyarakat Indonesia.

Dengan tidak bisa menjual iPhone 16 yang kehadirannya ditunggu-tunggu oleh Apple Fan Boy, sejak September 2024, kinerja Erajaya sepanjang 2024 mungkin tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.

Padahal, penjualan varian iPhone terbaru selalu menjadi sumber pendapatan tahunan, yang bisa membantu kinerja keuangan lebih baik.

Sejatinya, jika dirinci lebih luas, mereka yang terdampak gegara dilarangnya iPhone 16 tak hanya distributor, dealer, toko-toko umum, namun juga platform market place, operator selular, produsen aksesoris, hingga influencer.

Baca Juga: Prabowo Terima Rencana Investasi Apple, Larangan iPhone 16 Segera Berakhir

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)