Internet,
Search Google Bertransformasi jadi Asisten AI di 2025
![](https://selular.id/wp-content/uploads/2017/01/google-chrome-android-app-os.jpg)
SELULAR.ID – CEO Google, Sundar Pichai mengatakan, Google Search akan bertransformasi menjadi asisten AI pada 2025. Hal ini akan dilakukan perusahaan, mengingat persaingan di bidang teknologi kian ketat. Meski banyak menerima kritik atas rencana perubahan ini, Pichai akan terus melangkah maju.
Tahun ini, Pichai menegaskan, Google akan menyematkan lebih banyak fitur AI dalam Search. Dalam masa depan, Google akan mirip asisten digital yang bukan sekedar bisa menemukan informasi. Search juga akan berubah menjadi fitur yang bisa menganalisis halaman web secara langsung dan memberikan jawaban siap pakai.
Rencana transformasi Google Search bukanlah hal yang baru. Sebagai permulaan, Google meluncurkan AI Overviews, yang mengubah kebiasaan penggunanya dalam menemukan jawaban atas informasi yang dicari. AI Overviews merupakan fitur yang memberikan rangkuman jawaban langsung dari AI.
Baca juga: Kerja AI Turut Membantu ‘Now and Then’ The Beatles Raih Grammy
Fitur AI Overviwe bukan hanya menampilkan daftar tautan ke berbagai situs web seperti cara lama. Dulu, Google hanya menampilkan setidaknya 10 hasil tautan berwarna biru di webnya. Perubahan Search menginginkan AI akan melakukan lebih dari itu untuk penggunanya.
“Seiring AI memperluas jenis pertanyaan yang bisa diajukan orang, 2025 akan menjadi tahun dengan inovasi pencarian terbesar,” ujar Pichai mengutip Techcrunch.
Transformasi Google Search akan menimbulkan risiko, terutama bagi para situs website yang mengandalkan lalu lintas Google. Bahkan, bisnis yang memasang iklan di Google Search juga akan terkena imbasnya.
Project Astra
Dalam menjelaskan masa depan AI dan Search, Pichai menonjolkan Project Astra. Itu adalah sistem AI dari tim riset DeepMind yang bisa melihat dan memahami video secara langsung melalui kamera atau layar komputer. AI ini bisa menjawab pertanyaan tentang apa yang terlihat di layar secara real-time.
Google juga punya rencana lebih besar untuk Project Astra, yaitu menjadikannya otak di balik kacamata pintar augmented reality (AR). Fitur itu adalah kacamata yang bisa menampilkan informasi digital di dunia nyata.
Selain itu, Google mengembangkan Gemini Deep Research, yakni agen AI yang mampu membuat laporan riset panjang dalam hitungan menit. Ini mengotomatiskan pekerjaan yang biasanya dilakukan pengguna secara manual melalui pencarian Google. Kini, Google ingin melakukan penelitian itu langsung untuk penggunanya.
Baca juga: Jumlah Pelanggan XL Axiata Naik Jadi Segini
Ini mirip dengan fitur milik OpenAI yakni Deep Research. Deep Research milik OpenAI memiliki fungsi untuk menghasilkan penelitian dengan sumber informasi terbuka, dengan analisa terperinci.
Meski ambisius, langkah pertama AI di Search tidak berjalan mulus. Saat Google meluncurkan AI Overviews, banyak hasil pencarian yang salah atau tidak masuk akal, seperti saran agar orang makan batu.
Google tak menampik hal itu. Perusahaan mengakui bahwa fitur ini masih perlu perbaikan besar. Namun, meskipun sempat menuai kritik, Google tampaknya baru memulai transformasi Search dengan AI.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
SELULAR.ID – CEO Google, Sundar Pichai mengatakan, Google Search akan bertransformasi menjadi asisten AI pada 2025. Hal ini akan dilakukan perusahaan, mengingat persaingan di bidang teknologi kian ketat. Meski banyak menerima kritik atas rencana perubahan ini, Pichai akan terus melangkah maju.
Tahun ini, Pichai menegaskan, Google akan menyematkan lebih banyak fitur AI dalam Search. Dalam masa depan, Google akan mirip asisten digital yang bukan sekedar bisa menemukan informasi. Search juga akan berubah menjadi fitur yang bisa menganalisis halaman web secara langsung dan memberikan jawaban siap pakai.
Rencana transformasi Google Search bukanlah hal yang baru. Sebagai permulaan, Google meluncurkan AI Overviews, yang mengubah kebiasaan penggunanya dalam menemukan jawaban atas informasi yang dicari. AI Overviews merupakan fitur yang memberikan rangkuman jawaban langsung dari AI.
Baca juga: Kerja AI Turut Membantu ‘Now and Then’ The Beatles Raih Grammy
Fitur AI Overviwe bukan hanya menampilkan daftar tautan ke berbagai situs web seperti cara lama. Dulu, Google hanya menampilkan setidaknya 10 hasil tautan berwarna biru di webnya. Perubahan Search menginginkan AI akan melakukan lebih dari itu untuk penggunanya.
“Seiring AI memperluas jenis pertanyaan yang bisa diajukan orang, 2025 akan menjadi tahun dengan inovasi pencarian terbesar,” ujar Pichai mengutip Techcrunch.
Transformasi Google Search akan menimbulkan risiko, terutama bagi para situs website yang mengandalkan lalu lintas Google. Bahkan, bisnis yang memasang iklan di Google Search juga akan terkena imbasnya.
Project Astra
Dalam menjelaskan masa depan AI dan Search, Pichai menonjolkan Project Astra. Itu adalah sistem AI dari tim riset DeepMind yang bisa melihat dan memahami video secara langsung melalui kamera atau layar komputer. AI ini bisa menjawab pertanyaan tentang apa yang terlihat di layar secara real-time.
Google juga punya rencana lebih besar untuk Project Astra, yaitu menjadikannya otak di balik kacamata pintar augmented reality (AR). Fitur itu adalah kacamata yang bisa menampilkan informasi digital di dunia nyata.
Selain itu, Google mengembangkan Gemini Deep Research, yakni agen AI yang mampu membuat laporan riset panjang dalam hitungan menit. Ini mengotomatiskan pekerjaan yang biasanya dilakukan pengguna secara manual melalui pencarian Google. Kini, Google ingin melakukan penelitian itu langsung untuk penggunanya.
Baca juga: Jumlah Pelanggan XL Axiata Naik Jadi Segini
Ini mirip dengan fitur milik OpenAI yakni Deep Research. Deep Research milik OpenAI memiliki fungsi untuk menghasilkan penelitian dengan sumber informasi terbuka, dengan analisa terperinci.
Meski ambisius, langkah pertama AI di Search tidak berjalan mulus. Saat Google meluncurkan AI Overviews, banyak hasil pencarian yang salah atau tidak masuk akal, seperti saran agar orang makan batu.
Google tak menampik hal itu. Perusahaan mengakui bahwa fitur ini masih perlu perbaikan besar. Namun, meskipun sempat menuai kritik, Google tampaknya baru memulai transformasi Search dengan AI.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
Komentar
Posting Komentar