Talenta Digital, Infrastruktur, dan Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Aspek Penting Digitalisasi Industri • Jagat Review
Talenta Digital, Infrastruktur, dan Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Aspek Penting Digitalisasi Industri • Jagat Review
Dalam diskusi bertajuk “Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita”, pemerintah, industri telekomunikasi, dan masyarakat sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mendorong Indonesia menjadi pemain besar dalam ekonomi digital global.
Diskusi yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan ini membahas peran teknologi, talenta digital, konektivitas, hingga pentingnya infrastruktur dan regulasi yang adaptif untuk mendukung transformasi digital.
Teknologi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Teknologi dianggap sebagai alat utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di era digital. Menurut Dirgayuza Setiawan, Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, pemerintah memiliki visi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penerapan teknologi baru di berbagai sektor.
“Inisiatif seperti renovasi ruang kelas, penyediaan makan gratis, penggunaan smartboard di setiap sekolah, hingga pembangunan sekolah unggul terintegrasi adalah langkah konkret yang diambil,” ungkap Dirgayuza. Selain itu, pemerintah juga berencana mengirim lulusan pendidikan terbaik untuk belajar di universitas luar negeri, khususnya dalam bidang STEM, agar mereka dapat berkontribusi pada inovasi di Indonesia.
Dirgayuza juga menekankan pentingnya ekosistem teknologi yang mendukung penguatan politik dan ekonomi. Ia memberikan contoh bagaimana China telah mencapai tingkat kemiskinan 0% dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau standar hidup masyarakat melalui sistem data terintegrasi.
Talenta Digital, Pilar Inovasi dan Keamanan Digital
Talenta digital menjadi pembahasan utama lainnya. Zulfi Hadi, Director & Chief Solution Officer Lintasarta, menyebutkan bahwa serangan siber yang terus meningkat membutuhkan langkah strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Serangan siber meningkat hingga dua kali lipat setiap bulan, dan tanpa talenta digital yang kompeten, kita akan kewalahan,” jelasnya. Untuk itu, Lintasarta telah meluncurkan program seperti Laskar AI dan Semesta AI, yang bekerja sama dengan IOH dan NVIDIA, untuk mendukung pengembangan talenta dan ekosistem digital di Indonesia.
Program-program ini tidak hanya menyiapkan tenaga ahli, tetapi juga mempertemukan mereka dengan kebutuhan nyata di industri berbasis teknologi seperti AI.
Pentingnya Infrastruktur Digital
Pembangunan infrastruktur digital menjadi landasan utama untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Sigit Puspito Wigati Jarot dari MASTEL menekankan bahwa pemerataan akses digital menjadi syarat mutlak agar manfaat ekonomi digital bisa dirasakan secara merata.
“Tanpa infrastruktur yang memadai, inovasi akan terlambat berkembang. Kita membutuhkan sinergi lintas sektor,” ungkapnya.
Senada dengan hal ini, Mohamad Rosidi dari Huawei Indonesia menyoroti pentingnya teknologi seperti 5G dan fiber optik untuk menopang ekonomi digital. “Setiap dolar yang diinvestasikan dalam infrastruktur ICT dapat memberikan dampak besar terhadap GDP,” tambahnya.
Plt Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Ismail, mengungkapkan bahwa visi Indonesia Digital 2045 membutuhkan konektivitas berbasis tiga teknologi utama: fixed broadband, mobile broadband, dan satelit. Ia menyebutkan bahwa pemerintah sedang fokus pada tiga pendekatan pembangunan infrastruktur: pembangunan langsung oleh pemerintah, kolaborasi dengan pihak swasta, serta dukungan internasional.
Proyeksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp22.513 triliun atau 19% dari PDB semakin mempertegas pentingnya pembangunan infrastruktur digital yang kuat. Namun, tantangan utama tetap pada pemerataan konektivitas, terutama di daerah-daerah terpencil.
Kendala Digitalisasi UMKM dan Industri: Konektivitas!
Konektivitas menjadi fondasi ekosistem digital. Huawei Indonesia menegaskan bahwa Gigabit Connectivity adalah kebutuhan utama untuk menopang teknologi masa depan seperti AI dan IoT.
Konektivitas yang lambat tidak hanya memperlambat inovasi tetapi juga menjadi hambatan bagi industri-industri besar seperti gaming, yang memiliki potensi besar di Indonesia.
Endra Diputra dari Telkomsel menambahkan bahwa pemerataan konektivitas sangat penting. “Kita perlu memastikan bahwa konektivitas gigabit-level tersedia, tidak hanya di kota besar tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia,” tegasnya.
Regulasi yang fleksibel menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekosistem digital. Sigit PW Jarot menyatakan bahwa tanpa regulasi adaptif, industri digital akan stagnan.
Optimisme Menuju Visi Indonesia Emas 2045
Diskusi ini menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan transformasi digital yang berkelanjutan. Dengan dukungan infrastruktur, talenta digital, regulasi, dan konektivitas yang kuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Transformasi digital adalah tantangan besar, tetapi juga peluang besar. Dengan kolaborasi, kita bisa mencapainya,” ujar Djatmiko Djati saat menutup diskusi ini.
Komentar
Posting Komentar