Sergey Brin Paksa Tim AI Google Kerja 60 Jam Demi Saingi OpenAI - Merdeka - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihan

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sergey Brin Paksa Tim AI Google Kerja 60 Jam Demi Saingi OpenAI - Merdeka

Share This

 Kecerdasan Buatan 

Sergey Brin Paksa Tim AI Google Kerja 60 Jam Demi Saingi OpenAI

Sergey Brin desak tim AI Google kerja 60 jam seminggu di kantor. Langkah ini dilakukan untuk menangkan persaingan ketat dengan OpenAI, Meta, dan DeepSeek.

Google makin serius menghadapi persaingan di bidang kecerdasan buatan (AI). Salah satu pendirinya, Sergey Brin, mendesak para karyawan yang mengerjakan proyek AI untuk bekerja minimal 60 jam per minggu dan masuk kantor setiap hari.

Permintaan itu disampaikan Brin lewat memo internal yang ditujukan khusus kepada tim pengembang model AI Gemini.

Orang lain juga bertanya?

Brin menilai, dedikasi penuh sangat penting agar Google mampu memenangkan perlombaan menciptakan kecerdasan buatan umum (AGI) — jenis AI yang memiliki kecerdasan setara atau bahkan melampaui manusia.

“Saya sarankan masuk kantor setiap hari kerja,” tulis Brin dalam memo tersebut yang pertama kali diungkap oleh New York Times, Minggu (2/3).

Menurutnya, 60 jam kerja per minggu adalah titik optimal produktivitas yang harus dicapai. Artinya, tim Gemini diharapkan bekerja 12 jam sehari, Senin hingga Jumat.

Tak hanya itu, Brin juga menyinggung soal karyawan yang dinilainya kurang berkontribusi.

“Ada sejumlah orang yang bekerja kurang dari 60 jam, dan sebagian kecil lainnya hanya bekerja sekadarnya. Kelompok terakhir ini bukan cuma tidak produktif, tapi juga merusak semangat kerja tim,” tegas Brin.

Kebijakan kerja 60 jam ini tidak berlaku untuk seluruh karyawan Google, melainkan hanya tim AI yang terlibat dalam pengembangan Gemini. Saat ini, kebijakan resmi Google mengharuskan karyawan masuk kantor minimal tiga hari dalam seminggu.

Kembali Aktif di Balik Layar

Meski telah mengundurkan diri sebagai Presiden Google sejak Desember 2019, Brin tetap memegang kursi di dewan direksi dan aktif terlibat dalam proyek-proyek AI Google. Namanya bahkan tercantum sebagai “kontributor utama” dalam dokumen awal pengembangan Gemini.

Tekanan tinggi ini muncul di tengah persaingan ketat dengan OpenAI, Meta, hingga DeepSeek dari China. Dalam seminggu terakhir, baik OpenAI maupun chatbot Grok milik xAI besutan Elon Musk, sama-sama merilis pembaruan besar.

Persaingan semakin memanas setelah DeepSeek menghebohkan dunia pada Januari lalu. Perusahaan tersebut mengklaim berhasil melatih model AI canggih dengan biaya kurang dari 6 juta dolar AS, yang memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham AS hingga 1 triliun dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh
F

Reporter Fauzan Jamaludin

Disclaimer

Artikel ini dihasilkan oleh AI berdasarkan data yang ada. Gunakan sebagai referensi awal dan selalu pastikan untuk memverifikasi informasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.

Ramai Persaingan AI, Pendiri Google Sergey Brin Sampai Turun Gunung

Salah satu pendiri Google ini sampai turun tangan agar perusahaannya tak ketinggalan soal AI.

Persaingan Open AI dan Google Makin Sengit, Ini Penyebabnya

OpenAI telah memperkenalkan ChatGPT Search, sebuah mesin pencari yang dirancang untuk bersaing dengan Google.

SearchGPT, Bakal Jadi Pesaing Berat Mesin Pencarian Google

OpenAI mengumumkan pihaknya akan merilis SearchGPT, sebagai pesaing berat Google. Teknologi termutakhir bakal tersemat di SearchGPT.

SearchGPT, Bakal Jadi Pesaing Berat Mesin Pencarian Google

OpenAI mengumumkan pihaknya akan merilis SearchGPT, sebagai pesaing berat Google. Teknologi termutakhir bakal tersemat di SearchGPT.

MetaAI Makin Cerdas, Makanya Berani Bersaing dengan DeepSeek

Meta AI telah mendapatkan pembaruan penting yang memungkinkan chatbot untuk mengingat informasi pengguna.

Mantan Bos Kritik Keras Sampai Kapanpun Google Sulit Menang Lawan OpenAI, Ini Alasannya

Eric Schmidt, mantan CEO Google, menyatakan bekas perusahaan yang ia pimpin tidak serius dalam menghadapi persaingan AI.

Perbandingan antara Google Gemini, DeepSeek, dan ChatGPT, Mana yang Lebih Unggul?

Perbandingan antara Google Gemini, ChatGPT, dan DeepSeek: Siapa yang paling unggul untuk kebutuhan bisnis, kreator, dan penelitian di bidang AI?

Ini Keunggulan DeepSeek AI yang Bikin Cemas OpenAI dan MetaAI

DeepSeek R1, AI open-source terbaru, menyaingi OpenAI dengan biaya rendah dan performa canggih, kini jadi aplikasi gratis nomor satu di App Store.

Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.

Indonesia Tak Mau Buru-buru Blokir DeepSeek, Ini Alasannya

Wamenkomdigi Nezar Patria menyatakan Indonesia mempelajari potensi Deepseek AI sebagai alternatif inovasi teknologi dalam pengembangan AI nasional.

Mark Zuckerberg Tak Ciut Nyali Lawan DeepSeek

Mark Zuckerberg memberikan tanggapan terhadap peluncuran DeepSeek, sebuah AI dari China yang dianggap mampu bersaing dengan OpenAI dan MetaAI.

DeepSeek, Kecerdasan Buatan dari Tiongkok untuk Saingi ChatGPT dan Gemini

DeepSeek AI, laboratorium penelitian kecerdasan buatan asal China, tengah menjadi sorotan global berkat peluncuran model open-source terbaru mereka, DeepSeek-R1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages