Kendaraan Hybrid Jadi Jalan Tengah Warga AS yang Masih Ragu Pindah EV - - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Kendaraan Hybrid Jadi Jalan Tengah Warga AS yang Masih Ragu Pindah EV -

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional

Kendaraan Hybrid Jadi Jalan Tengah Warga AS yang Masih Ragu Pindah EV

    67b72ef7dfe8b-ilustrasi-mobil-listrik-cas-kendaraan-listrik_665_374

    Jumat, 25 April 2025 - 16:10 WIB

    Jakarta, VIVA – Membahas industri kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat rasanya seperti menaiki roket tanpa kemudi alias cepat melaju, namun memiliki tantangan yang tidak terduga.

    Perubahan yang cepat ini membuat banyak konsumen tradisional enggan meninggalkan mobil bensin, terutama karena jaringan SPBU yang masih luas dan mudah diakses di seluruh negeri.

    Argumen soal ramah lingkungan saja tak cukup kuat. EV juga harus masuk akal secara finansial dan praktis bagi pengguna sehari-hari.

    Namun, kini sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bahkan konsumen paling konvensional mulai melirik kendaraan listrik jarak jauh, atau Extended Range Electric Vehicles (EREV), sebagai solusi yang menawarkan keseimbangan antara kenyamanan mobil bensin dan efisiensi mobil listrik.

    Ilustrasi Mobil Listrik

    Photo :
    • freepik.com/frimufilms

    Dilansir VIVA dari laman Insideevs, studi dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa 76% pemilik EV berencana membeli EV lagi sebagai mobil berikutnya, naik 20% dari tahun lalu.

    Namun secara umum, minat terhadap EV stagnan di Amerika Serikat, dengan perbedaan besar antara wilayah pesisir dan populasi muda urban dibandingkan dengan warga yang lebih tua di pinggiran kota dan pedesaan. Nah, di sinilah kendaraan EREV bisa menjadi jembatan.

    Mobil EREV tetap menggunakan penggerak listrik, namun dilengkapi mesin bensin kecil yang hanya digunakan untuk mengisi ulang baterai saat listrik habis, tanpa menggerakkan roda secara langsung.

    Jadi, EREV bisa diisi daya layaknya EV, namun juga bisa diisi bensin jika diperlukan.

    Studi menunjukkan bahwa konsumen dari pinggiran kota, wilayah pedesaan dan kelompok usia di atas 45 tahun menunjukkan ketertarikan lebih besar terhadap EREV dibandingkan generasi muda.

    Adapun, beberapa produsen otomotif AS mulai menyiapkan peluncuran EREV, meliputi Stellantis dengan model Ram 1500 Ramcharger dan Scout Motors, yang didukung Volkswagen akan menghadirkan EREV dalam bentuk pickup dan SUV.

    Menurut studi tersebut, EREV diperkirakan akan menarik konsumen dari mobil bensin dan hybrid biasa, namun tidak akan mengganggu pasar EV murni atau plug-in hybrid.

    Lebih lanjut, alasan utama konsumen memilih EREV ialah karena jarak tempuh yang cukup, mengurangi kekhawatiran soal baterai habis (range anxiety), bisa merasakan sensasi mobil listrik tanpa harus 100 persen bergantung pada pengisian daya.

    Namun, tantangannya adalah kurangnya edukasi, serta persepsi bahwa mengelola pengisian daya dan pengisian bensin terasa merepotkan.

    Sejumlah asosiasi otomotif besar dan kelompok dealer mengirim surat terbuka kepada Gedung Putih yang menolak tarif impor suku cadang otomotif yang diajukan pemerintahan Trump.

    Surat tersebut memperingatkan bahwa tarif akan menyebabkan, harga mobil naik, penjualan turun, PHK massal, dan  kebangkrutan pemasok.

    McKinsey pun menekankan bahwa AS masih tertinggal jauh dari China dan Eropa dalam adopsi EV.

    Bahkan eksekutif di industri baterai memperingatkan bahwa industri otomotif AS bisa runtuh jika tak segera beralih ke listrik.

    EREV berpotensi menjadi solusi transisi yang masuk akal, terutama bagi konsumen yang masih ragu dengan EV murni.

    Seremoni Perjanjian Kredit Sindikadi BNI & CEO VinFast Global Pham Thuy Linh

    BNI Kucurkan Kredit Rp 1,51 Triliun untuk VinFast Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    BNI salurkan kredit Rp1,51 triliun kepada VinFast asal Vietnam untuk pembangunan pabrik mobil listrik di Subang, dukung percepatan industri EV nasional.

    img_title

    VIVA.co.id

    25 April 2025

    Comment Using!!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Post Bottom Ad

    Pages