Kecerdasan Buatan,
Pengguna Microsoft tak tertarik pakai Copilot
Duh! Pengguna Microsoft tak tertarik pakai Copilot
Microsoft Copilot hanya digunakan 20 juta pengguna per minggu, sedangkan ChatGPT punya 400 juta pengguna mingguan. Apa yang salah?
Microsoft Copilot dikabarkan hanya punya 20 juta pengguna mingguan, padahal Windows 11 digunakan 60 persen total jumlah laptop Windows yang ada di pasaran. Jumlah ini jauh tertinggal dibandingkan saingan mereka, ChatGPT.
Dilansir dari laman Engadget (28/4), ChatGPT dari OpenAI melesat jauh hingga 400 juta pengguna tiap minggunya. Ini berarti mereka tertinggal jauh meski keduanya memiliki nama yang besar di dunia teknologi, terutama AI.
Menariknya, data ini dibagikan CFO Microsoft, Amy Hood dalam rapat eksekutif tahunan Maret lalu. Dengan data ini, tampaknya seperti semakin mempertegas tantangan Microsoft di dunia AI.
Padahal, Copilot menggunakan model AI dari OpenAI juga, dan sudah terintegrasi ke Windows 11, Microsoft 365, dan Edge browser. Tapi, entah kenapa, tambahan exposure ini belum cukup mendongkrak jumlah pengguna.
Salah satu kemungkinan terbesarnya adalah ChatGPT lebih duluan hadir dan langsung booming. ChatGPT berhasil menjadi pintu masuk pertama banyak orang ke dunia AI, membangun loyalitas sebelum Copilot sempat unjuk gigi.
Untuk memperbaiki keadaan, Microsoft membajak Mustafa Suleyman dari Inflection AI, lalu menunjuknya menjadi CEO Microsoft AI. Di bawah kepemimpinannya, Copilot kini mulai merobak beberapa hal, termasuk :
- Desain baru
- Fitur "take action" otomatis di website tertentu.
- Fokus untuk bikin Copilot lebih terasa kayak produk consumer-friendly.
Tapi, upaya ini belum langsung terasa efeknya di kalangan pengguna Windows maupun user lainnya. Microsoft juga sudah menggelontorkan miliar dolar investasi ke OpenAI dengan harapan bisa cepat saingi Google.
Namun, walaupun Copilot punya model canggih, ChatGPT tetap jadi pilihan pertama orang-orang saat mencoba AI. Tantangan Microsoft sekarang adalah bagaimana membuat Copilot lebih menarik dari ChatGPT? Karena sekadar integrasi ke produk Windows saja ternyata belum cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar