Pendidikan
Terbongkar Sindikat Joki UTBK SNBT 2025, Sasar Fakultas Kedokteran Pakai Alat Canggih Sejak 2013 - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sindikat joki UTBK SNBT 2025 terbongkar setelah beroperasi sejak 2013, dengan target utama Fakultas Kedokteran.
Mereka menggunakan alat canggih, seperti kamera tersembunyi, untuk mengelabui sistem ujian dan memberikan keuntungan tak sah bagi peserta ujian.
Praktik kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 terungkap, melibatkan sindikat joki yang sudah beroperasi selama lebih dari satu dekade.
Sindikat ini fokus pada prodi-prodi prestisius, terutama Fakultas Kedokteran, dan menggunakan alat canggih untuk menipu sistem ujian.
“Ada sindikat,” kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek), Fauzan, dalam keterangannya di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
Menurut Fauzan, sindikat tersebut sudah ada sejak 2013 dan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.
Alat canggih seperti kamera mini yang disembunyikan dalam behel gigi, kancing baju, dan kuku peserta ujian ditemukan saat pemeriksaan berlangsung.
Baca juga: Ragam Cerita Modus Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ada Peserta Tes di USU Pasang Kamera pada Kacamata
Kecurangan yang Terorganisir
Fauzan mengungkapkan, kecurangan ini bukan hanya soal lolos ujian, melainkan sudah menjadi bisnis besar dengan layanan berbasis kelas sosial.
Dengan menggunakan teknologi canggih, sindikat ini mampu mengelabui sistem UTBK dan memberikan keuntungan besar bagi mereka yang mampu membayar.
“Saya bisa memastikan itu,” tambah Fauzan.
Temuan kecurangan ini pertama kali muncul pada dua hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2025, pada 23 dan 24 April.
Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan sembilan kasus kecurangan pada hari pertama, dan lima kasus lagi pada hari kedua.
Penggunaan alat bantu yang tidak terdeteksi oleh metal detector, seperti behel gigi dan kamera mini pada kuku, menjadi modus baru yang ditemukan dalam kecurangan ini.
Upaya Pengawasan dan Sanksi Tegas
Sebagai respons, panitia SNPMB langsung memperketat pengawasan di seluruh Pusat UTBK untuk mencegah praktik curang serupa.
Eduart Wolok, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025, mengungkapkan bahwa panitia sedang melakukan investigasi mendalam untuk melacak pelaku kecurangan.
“Panitia SNPMB berhasil menengarai modus baru alat bantu kecurangan berupa kamera yang dipasang pada behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan kancing yang tidak terdeteksi menggunakan metal detector,” ungkap Eduart dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).
Eduart juga menegaskan bahwa sanksi tegas akan diberikan bagi pelaku kecurangan, termasuk pembatalan hasil UTBK dan diskualifikasi permanen dari seluruh jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Sanksi tersebut berupa pembatalan hasil UTBK, diskualifikasi permanen dari seluruh jalur masuk PTN, dan pelaporan ke sekolah asal,” ungkapnya.
Baca juga: 20 PTN Terima Skor UTBK-SNBT dalam Seleksi Mandiri 2025
Dampak dan Implikasi
Dengan meningkatnya pengawasan dan langkah-langkah preventif yang tengah diambil, diharapkan pelaksanaan UTBK 2025 dapat berlangsung lebih adil dan transparan.
Upaya ini juga bertujuan untuk mengurangi kecurangan yang merugikan peserta ujian yang jujur dan berkompeten.
Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar