Chip-chip Canggih Buatan Huawei Jadi Sasaran Pembatasan AS - Selular

Selular.ID – Pemerintah AS meningkatkan tindakan keras terhadap dorongan China untuk mengembangkan chip komputasi canggih.
Washington memperingatkan penggunaan semikonduktor AI perusahaan-perusahaan China, termasuk IC Ascend Huawei, berisiko melanggar kontrol ekspornya dan dapat membuat perusahaan dikenai tindakan penegakan hukum.
Tindakan terbaru ini muncul pada saat yang kritis bagi China dan AS, yang berupaya meredakan perang dagang yang merusak, yang dimulai dengan tarif tinggi atas impor dari China daratan.
Untuk diketahui, Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan telah mengeluarkan panduan yang memperingatkan perusahaan AS tentang kerusakan akibat penggunaan chip produksi China, yang dapat mengakibatkan “sanksi pidana dan administratif yang substansial”.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa chip daratan “kemungkinan dikembangkan atau diproduksi dengan melanggar kontrol ekspor AS”.
Otoritas itu menambahkan bahwa chip tersebut kemungkinan dirancang dengan perangkat lunak atau teknologi AS tertentu atau diproduksi dengan peralatan yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak atau teknologi asal AS tertentu, yang akan memerlukan lisensi ekspor untuk mencapai China.
Aktivitas yang dibatasi termasuk penggunaan chip tersebut untuk melatih model AI bagi entitas yang berkantor pusat di China.
Secara khusus disebutkan bahwa Ascend 910B, 910C, dan 910D kemungkinan akan dikenakan pembatasan AS.
Baca Juga: Huawei Kini Punya Sistem Operasi PC Sendiri, HarmonyOS PC
Bulan lalu, The Wall Street Journal melaporkan Huawei tengah mengantre pelanggan untuk menguji chip Ascend 910D, yang diposisikan lebih kuat daripada chip H100 Nvidia, yang dilarang di China pada akhir 2023.
Untuk diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, Huawei diblokir dari mengimpor chip 5G, dan pembatasan AS telah sangat membatasi pembuat chip China untuk mengimpor sistem manufaktur paling canggih.
Meskipun sanksi yang luas, pada Agustus 2023 Huawei mengejutkan industri dengan meluncurkan Mate 60 Pro yang ditenagai oleh chipset Kirin 9000s.
Prosesor buatan dalam negeri tersebut dirancang oleh unit chip perusahaan HiSilicon dan diproduksi oleh SMIC menggunakan proses 7nm.
Selain Ascend, Huawei juga mengejutkan industri teknologi tinggi saat memperkenalkan arsitektur infrastruktur kecerdasan buatan terbaru.
Chips itu diyakini dapat menyaingi penawaran tingkat atas Nvidia, sekaligus menandai langkah signifikan dalam upaya China untuk mencapai kemandirian teknologi.
CloudMatrix 384 Supernode milik Huawei, yang diperkenalkan pada pertengahan April lalu, disebut-sebut cocok dengan sistem NVL72 Nvidia dalam mengatasi hambatan komputasi di pusat data AI, menurut STAR Market Daily.
Supernode yang saat ini digunakan di pusat datanya di Wuhu, provinsi Anhui, dilaporkan menghasilkan daya komputasi 300 petaflops, melampaui 180 petaflops yang ditawarkan oleh NVL72 milik pesaing terberatnya, Nvidia.
Terlepas dari kebijakan pembatasan oleh AS, kemajuan yang dicapai Huawei, mempertegas perlombaan antara kedua raksasa teknologi itu, khususnya di bidang arsitektur dan komputasi AI.
Sebelumnya pada Februari 2024, Nvidia secara terbuka menyebutkan bahwa raksasa China, Huawei bersaing dalam memasok chip yang dirancang untuk kecerdasan buatan seperti unit pemrosesan grafis (GPU), unit pemrosesan pusat (CPU), dan chip jaringan.
Perusahaan yang bermarkas di Santa Clara, California itu, juga mengidentifikasi Huawei sebagai perusahaan layanan cloud yang merancang perangkat keras dan perangkat lunaknya sendiri untuk meningkatkan komputasi AI.
Tak urung pencapaian Huawei dalam pengembangan chips yang terbilang fenomenal, membuat Jensen Huang buka suara.
Menurut CEO Nvidia itu, dalam perlombaan AI, China berada tepat di belakang AS.
“Kita sudah sangat, sangat dekat”, ujar Jensen kepada wartawan di Gedung Capitol, Washington DC, AS, Rabu (30/4).
Jensen juga memperingatkan bahwa perusahaan telekomunikasi China, Huawei, kini dalam proses untuk menjadi produsen chip AI terdepan. Ia meyakini, Huawei kelak menjadi pesaing utama bagi Nvidia dan perusahaan chips AS.
“Tidak diragukan lagi bahwa Huawei adalah salah satu perusahaan teknologi paling tangguh di dunia, dan mereka luar biasa dalam komputasi”, tegas Jensen Huang.
Baca Juga: Kontribusi Operator Telekomunikasi bagi Perekonomian Digital menurut Huawei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar