UEA Bangun Kampus Khusus Bidang AI di Abu Dhabi yang Diawasi AS : Selular ID - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

UEA Bangun Kampus Khusus Bidang AI di Abu Dhabi yang Diawasi AS : Selular ID

Share This
Responsive Ads Here

 Kecerdasan buatan

UEA Bangun Kampus Khusus Bidang AI di Abu Dhabi

Trump-Sheikh-Mohamed-bin-Zayed-Al-Nahyan

UEA Bangun Kampus Khusus Bidang AI di Abu Dhabi yang Diawasi AS

Selular.ID – Uni Emirat Arab (UEA) segera membangun kampus khusus membidangi kecerdasan buatan atau AI di Abu Dhabi. Kampus tersebut nantinya akan berada di bawah naungan Amerika Serikat (AS), dengan AS yang mengelola pusat data mereka. Pembangunan itu dilakukan usai Presiden AS, Donald Trump mengunjungi UAE belum lama ini.

Kampus khusus AI ini akan dibangun oleh perusahaan negara UAE, G42. Luasnya 10 mil persegi dengan kapasitas listrik sebesar 5 gigawatt. Kampus tersebut bahkan diklaim bisa menampung dukungan hingga 2,5 juta chip Nvidia B200 untuk komputasi.

Selain membangun kampus khusus AI di Abu Dhabi, hubungan diplomasi AS dan UEA ini juga akan membuat UAE diizinkan mengimpor hingga 500.000 chip Nvidia paling canggih setiap tahun mulai 2025. Ini menjadi langkah strategis UAE dalam menjalankan misi pengembangan AI.

Pembangunan kampus khusus AI di UAE menjadi peta geopolitik baru AS terhadap negara yang terdampak tarif timbal balik sebelumnya. Pasalnya, AS sempat menganggap kawasan Asia, khususnya kawasan Teluk Persia pro terhadap negara saingannya, Tiongkok.

Baca juga: Percepat Ekonomi, Kanada Punya Menteri Khusus AI

Menurut Departemen Perdagangan AS, para perusahaan teknologi asal Amerika akan mengoperasikan pusat data AI di Abu Dhabi tersebut. Mereka bahkan akan mengelola layanan cloud di kawasan itu.

Menurut pemberitaan Business Today, Qualcomm juga dikabarkan tengah membangun pusat rekayasa AI. Sementara, Amazon Web Services akan bekerja sama dengan mitra lokal dalam proyek keamanan siber dan adopsi cloud.

Sebelum pembangunan kampus khusus AI ini diumumkan, CEO Nvidia, Jensen Huang, terlihat berada di Abu Dhabi bersama Donald Trump. Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan langsung menemui mereka.

Pemerintah AS bahkan mengklaim kedua negara itu berkomitmen dalam kerja sama keamanan teknologi. Pasalnya, UEA juga akan berinvestasi membangun infrastruktur data serupa di Amerika Serikat.

Baca juga: Inovasi Investasi Danantara: Potensi Bitcoin sebagai Cadangan Alternatif

Alasan lalin kenapa AS lunak terhadap UEA adalah, menurut pejabat teknologi AI AS David Sacks, UEA sendiri dalam beberapa waktu terakhir telah mengurangi penggunaan teknologi asal Tiongkok. Dalma meyakinkan hal itu, David mengklaim UAE telah mencopot peralatan Huawei dan menjual saham G42 yang terkait dengan Tiongkok.

Hubungan yang sedang dijalin AS dan UEA bukan tanpa tantangan. Huawei dan Alibaba Cloud masih memiliki kehadiran di UEA. Meski begitu, pembangunan kampus AI baru ini menunjukkan semakin eratnya hubungan teknologi antara Abu Dhabi dan Washington. Bisa jadi, keduanya akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam infrastruktur AI global.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Rahmawati Fitria Tia
Rahmawati Fitria Tia

Selular.ID – Uni Emirat Arab (UEA) segera membangun kampus khusus membidangi kecerdasan buatan atau AI di Abu Dhabi. Kampus tersebut nantinya akan berada di bawah naungan Amerika Serikat (AS), dengan AS yang mengelola pusat data mereka. Pembangunan itu dilakukan usai Presiden AS, Donald Trump mengunjungi UAE belum lama ini.

Kampus khusus AI ini akan dibangun oleh perusahaan negara UAE, G42. Luasnya 10 mil persegi dengan kapasitas listrik sebesar 5 gigawatt. Kampus tersebut bahkan diklaim bisa menampung dukungan hingga 2,5 juta chip Nvidia B200 untuk komputasi.

Selain membangun kampus khusus AI di Abu Dhabi, hubungan diplomasi AS dan UEA ini juga akan membuat UAE diizinkan mengimpor hingga 500.000 chip Nvidia paling canggih setiap tahun mulai 2025. Ini menjadi langkah strategis UAE dalam menjalankan misi pengembangan AI.

Pembangunan kampus khusus AI di UAE menjadi peta geopolitik baru AS terhadap negara yang terdampak tarif timbal balik sebelumnya. Pasalnya, AS sempat menganggap kawasan Asia, khususnya kawasan Teluk Persia pro terhadap negara saingannya, Tiongkok.

Baca juga: Percepat Ekonomi, Kanada Punya Menteri Khusus AI

Menurut Departemen Perdagangan AS, para perusahaan teknologi asal Amerika akan mengoperasikan pusat data AI di Abu Dhabi tersebut. Mereka bahkan akan mengelola layanan cloud di kawasan itu.

Menurut pemberitaan Business Today, Qualcomm juga dikabarkan tengah membangun pusat rekayasa AI. Sementara, Amazon Web Services akan bekerja sama dengan mitra lokal dalam proyek keamanan siber dan adopsi cloud.

Sebelum pembangunan kampus khusus AI ini diumumkan, CEO Nvidia, Jensen Huang, terlihat berada di Abu Dhabi bersama Donald Trump. Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan langsung menemui mereka.

Pemerintah AS bahkan mengklaim kedua negara itu berkomitmen dalam kerja sama keamanan teknologi. Pasalnya, UEA juga akan berinvestasi membangun infrastruktur data serupa di Amerika Serikat.

Baca juga: Inovasi Investasi Danantara: Potensi Bitcoin sebagai Cadangan Alternatif

Alasan lalin kenapa AS lunak terhadap UEA adalah, menurut pejabat teknologi AI AS David Sacks, UEA sendiri dalam beberapa waktu terakhir telah mengurangi penggunaan teknologi asal Tiongkok. Dalma meyakinkan hal itu, David mengklaim UAE telah mencopot peralatan Huawei dan menjual saham G42 yang terkait dengan Tiongkok.

Hubungan yang sedang dijalin AS dan UEA bukan tanpa tantangan. Huawei dan Alibaba Cloud masih memiliki kehadiran di UEA. Meski begitu, pembangunan kampus AI baru ini menunjukkan semakin eratnya hubungan teknologi antara Abu Dhabi dan Washington. Bisa jadi, keduanya akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam infrastruktur AI global.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages