Bertikai dengan Trump, Elon Musk Disebut Akan Bangkrut karena Regulasi - Beritasatu
Table of Content
Dunia Internasional,
Bertikai dengan Trump, Elon Musk Disebut Akan Bangkrut karena Regulasi


Jakarta, Beritasatu.com - Elon Musk kini menghadapi tekanan besar akibat perseteruannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pertikaian tersebut diyakini tidak hanya berpengaruh pada pribadi Elon Musk, tetapi juga bisnis dan harta kekayaan Elon Musk.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Elon Musk dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Kekayaannya berlimpah ruah berkat lini bisnis yang menggurita. Masalahnya saat ini Elon Musk memilih bertikai dengan Donald Trump, sosok nomor satu di Amerika Serikat yang punya pengaruh besar dalam regulasi di negara tersebut.
Media Arab News, Sabtu (7/6/2025) menyebut konflik yang makin memanas ini berpotensi mengganggu sejumlah bisnis penting Musk, mulai dari proyek robotaksi Tesla, kontrak luar angkasa SpaceX, hingga pendapatan iklan di platform media sosial X.
“Bagi seseorang yang sering mengeluh soal dana pemerintah yang mubazir, semua bisnis Elon sangat bergantung pada kucuran dana dari pemerintah, sehingga pertikaian ini membuatnya rentan,” kritik Arab News.
Cara Donald Trump membuat Elon Musk jatuh miskin justru terbuka lebar. Donald Trump diyakini bisa saja berupaya memengaruhi badan keselamatan jalan raya AS, NHTSA, untuk memperketat regulasi terhadap Tesla. Apalagi, sebelum perselisihan ini terjadi, NHTSA sudah meminta data tambahan soal performa robotaksi Tesla, apalagi setelah insiden kecelakaan fatal yang melibatkan mobil Tesla tahun lalu.
Hanya saja saat itu NHTSA cukup sungkan dengan Elon Musk karena kedekatannya dengan Donald Trump. Kini, dengan kondisi yang berubah 180 derajat, Donald Trump bisa saja melakukan hal yang berbeda.
Apalagi kondisinya justru sudah terlihat jelas. Saat uji coba robotaksi dilakukan, saham Tesla sempat melonjak 50% karena optimisme. Hanya saja setelah Elon Musk bertikai dengan Donald Trump, saham yang sama tiba-tiba anjlok 14%.
Pendapatan Elon Musk juga sangat bergantung pada penjualan kredit karbon yang Tesla jual ke pabrikan lain. Namun, dalam rancangan anggaran yang didukung senator dari kubu Trump, ada aturan yang bisa menghilangkan denda bagi mobil bensin boros bahan bakar.
Aturan ini berisiko menurunkan permintaan kredit karbon Tesla. Meski Musk cenderung meremehkan segmen ini, kenyataannya pada kuartal pertama 2025, pendapatan kredit karbon Tesla naik drastis hingga US$ 595 juta, bahkan saat penjualan mobil utama menurun.
Dukungan Musk pada sayap kanan politik AS telah membuat beberapa konsumen pro-lingkungan menjauh dan memboikot Tesla. Jika Musk dan Trump benar-benar berpisah jalan, sebagian pelanggan mungkin kembali, tapi situasinya belum pasti.
Di sisi lain, pendukung Trump bisa menjadi peluang pasar baru. Namun analis dari TD Cowen, Itay Michaeli, mengaku ragu dan menurunkan target harga saham Tesla dari US$ 388 menjadi US$ 330, menyebut banyak ketidakpastian.
Ketegangan ini juga berdampak pada SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Elon Musk yang sangat bergantung pada kontrak pemerintah AS, khususnya NASA. SpaceX menjadi andalan dalam pengangkutan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek pendaratan bulan yang direncanakan.
Trump bahkan mengancam memotong dana untuk SpaceX. Jika hal ini terjadi, Amerika Serikat harus mengandalkan kapsul Rusia, yang tentu saja menimbulkan masalah geopolitik.
Kantong lain yang diduga akan bocor adalah X. Platform media sosial milik Musk itu X kemungkinan akan kesulitan mencari pengiklan. Padahal mereka sudah kembali dilirik oleh pengiklan karena potensi pengguna yang sangat besar.
Namun, jika konflik Musk dengan Trump terus memanas, platform ini bisa kembali menjadi tempat yang kurang menarik bagi pengiklan besar. Pakar politik dari Cornell University, Sarah Kreps, mengatakan bahwa masa depan iklan di X tergantung seberapa sengit pertikaian ini.
“Elon Musk perlu berpikir ulang jika ingin bertikai dengan Donald Trump. Ia mungkin tidak akan peduli, tetapi pemegang saham lain mungkin akan keberatan,” jelasnya.