Thursday
16Oct2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
Home AI

Google Diduga Sengaja Membunuh Situs Web Kecil Demi Fitur AI Overviews! - VOI

4 min read

 Kecerdasan Buatan,AI,Internet,

Google Diduga Sengaja Membunuh Situs Web Kecil Demi Fitur AI Overviews!

Google Diduga Sengaja Membunuh Situs Web Kecil Demi Fitur AI Overviews! - VOI | Opsitek-1
Google Diduga Sengaja Membunuh Situs Web Kecil Demi Fitur AI Overviews! - VOI | Opsitek-2

JAKARTA - Sebuah laporan terbaru memunculkan kekhawatiran serius terkait dominasi Google dalam dunia pencarian digital. Fitur terbarunya, AI Overviews, dituduh secara drastis mengurangi trafik situs web independen.

Kini justru memunculkan pertanyaan besar: apakah Google melalui teknologi AI-nya sedang “menyensor” situs web? Jika benar, maka ini bukan hanya persoalan bisnis, melainkan ancaman terhadap keberagaman informasi dan kelangsungan ekosistem internet terbuka.

Google memperkenalkan AI Overviews sebagai fitur pencarian yang memberikan jawaban cepat dan ringkas langsung dalam hasil pencarian, tanpa perlu mengklik ke situs lain. Bagi pengguna, ini terlihat sebagai layanan yang cepat, praktis, dan “gratis.” Namun, bagi banyak penerbit independen, fitur ini merupakan pukulan telak.

Nate Hake, pendiri dan CEO platform perjalanan independen Travel Lemming, mengungkapkan bahwa Google mungkin telah secara sistematis menyingkirkan situs-situs kecil dari hasil pencarian.

Dalam laporan panjangnya, ia menyebut Google melakukan serangkaian pembaruan algoritma antara tahun 2023 dan 2024 yang tidak semata-mata ditujukan untuk peningkatan kualitas pencarian, melainkan untuk membuka jalan menuju pencarian berbasis AI yang mengutamakan konten buatan Google sendiri.

Hake mengklaim bahwa banyak situs independen kehilangan lebih dari 95% trafik organik mereka, yang merupakan sumber utama pendapatan dan keberlangsungan mereka.

Dari “Konten oleh Manusia” ke Dominasi AI

Google sempat mengampanyekan prinsip “konten oleh manusia, untuk manusia,” tetapi Hake mencatat bahwa pada September 2023, Google diam-diam menghapus bagian “ditulis oleh manusia” dari pedoman kualitasnya.

Cloudflare Ungkap Blot AI Siluman Dari Perplexity | WinPoinBaca juga Cloudflare Ungkap Blot AI Siluman Dari Perplexity | WinPoin

Tak lama kemudian, algoritma mulai berubah drastis, dan situs-situs independen mulai kehilangan visibilitasnya. Pada 2024, setelah banyak situs mengalami penurunan trafik besar-besaran, Google meluncurkan AI Overviews secara resmi. Fitur ini merangkum konten dari situs-situs pihak ketiga dan menampilkannya langsung di hasil pencarian—tanpa perlu mengarahkan pengguna ke sumber aslinya.

Bagi para pembuat konten, ini adalah pukulan ganda: mereka kehilangan trafik sekaligus melihat konten mereka dipakai tanpa imbalan oleh sistem AI milik Google.

Standar Ganda Google

Yang membuat situasi makin kontroversial adalah dugaan adanya perlakuan berbeda antara situs besar dan situs kecil. Menurut Hake, beberapa media besar mendapatkan peringatan terlebih dahulu sebelum terkena penalti, lengkap dengan kesempatan untuk memperbaiki dan mengajukan banding. Sementara itu, situs kecil mengalami penurunan trafik secara mendadak tanpa penjelasan, tanpa sarana pemulihan.

Kasus Reddit menjadi sorotan: di saat situs independen mengalami penurunan drastis, trafik Reddit justru melonjak. Tak lama kemudian, diketahui bahwa Google menandatangani kesepakatan lisensi konten senilai 60 juta dolar AS (Rp974 miliar) dengan Reddit. Hake menduga ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi Google untuk mengamankan konten dari pemain besar demi kebutuhan model AI mereka, sambil membiarkan situs-situs kecil tenggelam.

Google Mengakui, Tapi Solusinya Nihil

Dalam pertemuan dengan Hake dan sejumlah penerbit lainnya pada Oktober 2024, Google secara terbuka meminta maaf dan mengakui bahwa penurunan trafik bukan kesalahan penerbit. Namun, Google juga menyampaikan bahwa trafik tidak akan kembali karena sistem pencarian sudah “berubah secara permanen akibat AI.” Artinya, era mendapatkan trafik dari Google telah berakhir bagi banyak pembuat konten.

8 Jurus AI Bikin Konten Medsos Makin Cuan dan Viral - Beritasatu Baca juga 8 Jurus AI Bikin Konten Medsos Makin Cuan dan Viral - Beritasatu

Masalah utamanya bukan hanya soal trafik atau algoritma, melainkan kelangsungan ekosistem konten itu sendiri. Situs independen adalah fondasi dari internet terbuka. Mereka menciptakan konten orisinal yang menjadi bahan dasar bagi AI, termasuk milik Google.

Namun, jika mereka tidak mendapatkan trafik, mereka tidak mendapat penghasilan. Tanpa penghasilan, mereka berhenti memproduksi konten. Akibatnya, sumur informasi bagi AI juga bisa mengering.

Hake memperingatkan masa depan yang suram:

- AI Overviews akan menjadi sumber utama jawaban, membuat pengguna tak perlu mengunjungi situs lain.

- Google akan memonetisasi pertanyaan dan jawaban lewat fitur seperti “Ads that Answer.”

- Hanya segelintir media besar yang akan bertahan dan menjadi penyedia utama konten bagi AI.

- Suara-suara independen dan alternatif akan terkikis atau hilang sepenuhnya dari internet.

Ancaman Bagi Demokrasi Informasi

Implikasinya tidak hanya menyangkut model bisnis, tapi juga demokrasi informasi. Jutaan orang menggunakan Google untuk mencari informasi tentang pekerjaan, kesehatan, agama, bahkan politik. Jika semua jawaban dikendalikan oleh satu entitas—dan sumber informasi alternatif makin dibungkam—maka Google tidak hanya menguasai pasar, tapi juga opini publik.

Kenyamanan jawaban instan dari AI memang menggoda. Namun, pertanyaannya: apakah kita rela membayar harga mahal berupa hilangnya keberagaman dan kemandirian informasi hanya demi kecepatan?

Google menyebut ini sebagai evolusi pencarian. Namun, banyak yang mulai menyebutnya sebagai bentuk sensor algoritmik yang terselubung.

Tag: google website artificial intelligence

Komentar
Additional JS