RRI.co.id - Mitos dan Fakta Tentang Headset Bluetooth


KBRN, Pekanbaru : Perangkat headset Bluetooth kini sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari: dari mendengarkan musik, rapat daring, hingga siaran mobile.
Tapi di balik kepraktisannya, muncul banyak mitos yang bikin orang ragu memakainya. Nah, yuk kita bongkar beberapa mitos dan fakta seputar headset Bluetooth agar kamu tidak salah paham . Dikutip dari Audio Technica Blog dan WHO
Headset Bluetooth Berbahaya untuk Otak
Mitos:
Banyak yang percaya radiasi Bluetooth bisa menyebabkan gangguan otak atau kanker.
Fakta:
Menurut World Health Organization (WHO) dan FDA Amerika, gelombang radio (RF) dari Bluetooth tergolong sangat rendah dan aman untuk penggunaan sehari-hari. Daya pancarnya jauh di bawah ponsel.
Suara Headset Bluetooth Lebih Jelek dari Headset Kabel
Mitos (dulu iya, sekarang tidak).
Dulu, Bluetooth memang kalah dalam hal kualitas suara dibanding kabel.
Fakta:
Dengan teknologi codec seperti aptX, AAC, dan LDAC, kualitas suara Bluetooth kini setara bahkan lebih stabil dalam kondisi tertentu, terutama untuk streaming atau podcast.
Bluetooth Menguras Baterai dengan Cepat
Mitos.
Banyak yang merasa perangkat cepat habis baterainya kalau pakai Bluetooth.
Fakta:
Teknologi Bluetooth terbaru (versi 5.0 ke atas) justru hemat daya. Konsumsi baterai bisa lebih efisien dibandingkan layar menyala terus-terusan saat telepon.
Bluetooth Bisa Disadap dengan Mudah
Mitos.
Ada yang khawatir data suara atau obrolan bisa disadap lewat Bluetooth.
Fakta:
Bluetooth modern menggunakan sistem enkripsi yang cukup kuat. Selama kamu menggunakan perangkat resmi dan tidak asal pairing, risiko penyadapan sangat kecil.
Headset Bluetooth Bisa Bikin Telinga Rusak
Fakta—Tapi Bukan Karena Bluetooth-nya.
Kerusakan telinga lebih sering terjadi karena volume terlalu keras dan pemakaian terlalu lama, bukan karena koneksi nirkabelnya. Batasi volume di bawah 60% dan beri jeda 10 menit tiap 1 jam pemakaian.
Headset Bluetooth adalah inovasi yang mengutamakan mobilitas dan kenyamanan. Banyak mitos berkembang karena kurangnya pemahaman tentang teknologi ini. Jadi, jangan cepat percaya tanpa cek fakta. Pakai dengan bijak, pilih produk yang berkualitas, dan nikmati kemudahan suara tanpa kabel—tanpa rasa was-was.
0 Komentar