10 Perusahaan Pembuat Kecerdasan Buatan, Beli Saham AI Sekarang atau Tahan Selamanya | Sindonews

Super Media Informasi
By -
4 minute read
0


10 Perusahaan Pembuat Kecerdasan Buatan, Beli Saham AI Sekarang atau Tahan Selamanya | Halaman Lengkap

Daftar 10 perusahaan kecerdasan buatan, yang sahamnya direkomendasikan. Dari mobil otonom hingga ledakan kemampuan AI generatif, menjadi simbol jelas bahwa AI akan semakin terintegrasi dalam kehidupan kita. Foto/Dok The Motley

JAKARTA 

- Dari pertumbuhan mobil otonom hingga ledakan kemampuan

 kecerdasan buatan 

atau AI generatif, menjadi simbol jelas bahwa AI akan semakin terintegrasi dalam kehidupan kita. Mengingat fakta ini, para investor harus menjaga perhatian pada perusahaan-perusahaan AI terkemuka.

Analis menerangkan alasannya karena saham- saham ini memiliki potensi untuk memberikan keuntungan besar di tahun-tahun mendatang. Sebelumnya Pengusaha teknologi dan investor Silicon Valley, Vinod Khosla meramalkan, Artificial Intelligence (AI) bakal menggantikan 80% pekerjaan pada tahun 2030, mendatang.

Baca Juga: 9.000 Pekerja Microsoft Kena PHK Gara-gara AI

Khosla membagikan prediksinya untuk masa depan dalam wawancara di podcast Uncapped With Jack Altman. Sebagai pemodal ventura dan investor awal di perusahaan seperti Square dan Instacart, Khosla memberikan saran kepada para pemimpin bisnis untuk menavigasi perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa depan.


Daftar 10 Perusahaan Kecerdasan Buatan, yang Sahamnya Direkomendasikan:

1. Nvidia

Nvidia (NASDAQ: NVDA) adalah raksasa semikonduktor yang memelopori pengembangan unit pemrosesan grafis (GPU). Sangat penting untuk aplikasi AI, GPU juga merupakan komponen kritis yang berada di pusat data, tempat di mana komputasi AI berlangsung.

Perusahaan ini secara konsisten mengucurkan investasi besar dalam sektor AI, untuk menjadi salah satu dari banyak alasan mengapa saham Nvidia adalah hal yang harus dipertimbangkan bagi setiap investor yang ingin kecipratan keuntungan dari perkembangan AI.


2. Alphabet

Perusahaan induk dari berbagai bisnis, Alphabet (NASDAQ: GOOG) (NASDAQ: GOOGL) mengintegrasikan model large language model (LLM) chatbot-nya, Gemini ke dalam penawaran seperti Google Search dan ponsel Android. Perusahaan lain juga mengintegrasikan Gemini ke dalam produk mereka.

Contohnya seperti penyedia pesan visual Snap dan pemimpin strategi serta konsultasi Accenture. Selain Gemini, Alphabet menyediakan paparan AI yang luas melalui layanan komputasi, Google Cloud.


3. Microsoft

Mengembangkan perangkat lunak yang membuatnya terkenal, Microsoft (NASDAQ: MSFT) menawarkan eksposur AI melalui chatbot AI generatifnya, Copilot, yang terdapat di beberapa produk Microsoft seperti Microsoft 365. Investor juga mendapatkan eksposur AI melalui platform cloud perusahaan, Microsoft Azure.

Microsoft juga memberikan eksposur AI secara tidak langsung karena perusahaan ini merupakan investor besar di OpenAI, pemilik ChatGPT.


4. Meta

Platforms Meta Platforms (NASDAQ: META) mungkin paling dikenal sebagai perusahaan induk Facebook, akan tetapi perusahaan ini muncul sebagai pemimpin dalam konteks AI setelah mengembangkan Meta AI. Ia adalah asisten yang didukung AI yang terintegrasi di aplikasi Meta lainnya dan dibangun di atas Llama LLM.

Pada bulan Juni 2025, Meta memperluas jangkauan AI-nya dengan investasi sebesar USD14,3 miliar atau setara Rp229,2 triliun (kurs Rp16.031 per USD) di Scale AI, sebuah perusahaan yang mengejar kecerdasan umum buatan.


5. Broadcom

Seperti Nvidia, Broadcom (NASDAQ: AVGO) adalah saham semikonduktor terkemuka lainnya yang memiliki hubungan erat dengan industri AI. Pertumbuhan pusat data berkontribusi pada lonjakan permintaan untuk akselerator AI dari Broadcom.

Pada kuartal kedua tahun 2025, Broadcom melaporkan pendapatan semikonduktor AI lebih dari USD4,4 miliar, meningkat 46% dibandingkan tahun lalu. Jaringan AI menyumbang 40% dari pendapatan AI, dengan peningkatan 70% dibandingkan tahun lalu.


6. Amazon

Pada suatu ketika, Amazon (NASDAQ: AMZN) hanyalah penjual buku. Namun saat ini, ia memiliki bisnis cloud (komputasi awan) yang kokoh. Diluncurkan hampir 20 tahun yang lalu, Amazon Web Services telah muncul sebagai opsi komputasi awan terkemuka, menyediakan fondasi bagi perusahaan untuk mengembangkan sumber daya AI mereka sendiri serta layanan dan alat AI seperti Amazon Bedrock dan Amazon SageMaker.

Pada akhir 2024, AWS mencapai tingkat pendapatan tahunan sebesar USD115 miliar yang jika dirupiahkan tembus mencapai Rp1.843 triliun. Amazon melaporkan total pendapatan sebesar USD638 miliar untuk tahun 2024. Mengingat skala dan dedikasinya terhadap inovasi, Amazon pasti akan tetap menjadi kekuatan AI terkemuka selama bertahun-tahun yang akan datang.


7. Palantir Technologies

Dari membantu pelanggan dengan integrasi data, hingga keamanan dan compliance, kemajuan dalam kesehatan, hingga mendukung militer AS dan sekutunya, perusahaan perangkat lunak Palantir Technologies (NASDAQ: PLTR) telah mengembangkan platform canggih untuk menganalisis dataset besar.

Dalam kondisi keuangan yang kuat, Palantir secara konsisten menghasilkan laba dan mengakhiri kuartal pertama 2025 dengan USD5,4 miliar dalam bentuk kas dan setara kas tanpa utang. Selain itu perusahaan ini secara rutin menghasilkan aliran kas bebas yang kuat.


8. Taiwan Semiconductor

Dengan model bisnis Pabrik IC yang Khusus, Taiwan Semiconductor Manufacturing (NYSE: TSM) memproduksi semikonduktor untuk pelanggan daripada semikonduktor untuk dirinya sendiri. Nvidia, sebagai contoh adalah pelanggan Taiwan Semiconductor, yang meminta bantuannya dalam produksi GPU Blackwell, yang digunakan dalam aplikasi AI.

Menunjukkan paparan kuatnya terhadap AI, Taiwan Semiconductor menyatakan bahwa pendapatan 2024 dari akselerator AI mewakili atau mendekati persentase belasan dari total pendapatannya.


9. Tesla

Sebagian besar orang mengenal Tesla (NASDAQ: TSLA) karena kendaraan listrik (EV)-nya, tetapi kepemimpinannya dalam AI juga patut diakui. Pertama, kendaraan listrik perusahaan memiliki kemampuan mengemudi otonom yang canggih -- kemampuan yang diprediksi hanya akan terus berkembang -- dan perusahaan ini membuat kemajuan yang stabil dalam mengembangkan bisnis robotaxi-nya.

Belanja modal Tesla dilaporkan mencapai sekitar USD5 miliar yang berkaitan dengan AI pada tahun 2024, dan diperkirakan bakal mencapai jumlah yang sama pada tahun 2025. Mengingat antusiasme Elon Musk terhadap AI, tidak mengejutkan jika Musk bergerak menuju akuisisi start-up AI miliknya, xAI, oleh Tesla.


10. CoreWeave

Menyediakan infrastruktur untuk komputasi AI, CoreWeave (NASDAQ: CRWV) mengembangkan platform cloud untuk mendukung tuntutan komputasi tinggi dari AI. Daya tarik teknologi mereka disoroti oleh kesepakatan terbaru senilai USD11,9 miliar dengan OpenAI untuk mengembangkan infrastruktur AI.

Baca Juga: Investor Silicon Valley Ramalkan AI Bakal Gantikan 80% Pekerjaan

CoreWeave sedang dalam mode pertumbuhan cepat. Pada Q1 2025, mereka melaporkan pendapatan sebesar USD982 juta, meningkat 420% dibandingkan tahun lalu sebagai hasil dari tingginya permintaan untuk platform cloud perusahaan.

(akr)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
5/related/default