Ahli Ungkap Penyebab Mabuk ketika Naik Mobil Lisrik | Sindonews
Table of Content
Kesehatan,
Ahli Ungkap Penyebab Mabuk ketika Naik Mobil Lisrik | Halaman Lengkap

Selasa, 08 Juli 2025 - 07:29 WIB
Penyebab Mabuk ketika Naik Mobil Lisrik. FOTO/ DOK SindoNews
A A A
- Meskipun kendaraan listrik semakin populer di kalangan pengemudi di seluruh dunia, banyak yang menyadari bahwa kendaraan listrik dapat menyebabkan pengemudi dan penumpang lebih mudah mabuk perjalanan daripada mobil berbahan bakar bensin konvensional.
BACA JUGA - Mobil Listrik Baru Lebih Bermasalah Dibanding Mobil Listrik Lama
Jika Anda merasa pusing dan mual saat mengendarai mobil listrik, jangan khawatir karena itu adalah fenomena umum yang terjadi pada sebagian besar pengguna mobil listrik baru.
Menurut beberapa penelitian, ada alasan yang sangat ilmiah mengapa pengemudi atau penumpang dapat mengalami mabuk perjalanan di dalam kendaraan listrik.
Meskipun EV semakin populer, pengalaman sebagian besar orang dengan mobil didasarkan pada mobil dengan mesin pembakaran internal. Jika Anda telah belajar cara mengemudi di mobil berbahan bakar bensin konvensional, Anda mungkin telah beradaptasi dengan beberapa "isyarat khusus" mengenai mobil berbahan bakar bensin.
Menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Applied Ergonomics, kurangnya kebisingan mesin tradisional dapat menjadi faktor utama yang memengaruhi fenomena mabuk perjalanan. Bagi pengguna mobil berbahan bakar bensin, mereka dapat mengantisipasi pergerakan kendaraan yang melaju dan lebih siap untuk mengurangi mabuk perjalanan yang provokatif, menurut studi tahun 2020 tersebut.
Misalnya, saat pengemudi menginjak pedal gas dan mendengar mesin menderu dan knalpot bergemuruh, otak pengemudi bersiap untuk menambah kecepatan. Namun, untuk kendaraan listrik, pengemudi hanya mendengar dengungan motor pada frekuensi rendah atau bahkan tidak ada suara sama sekali, sehingga otak mereka lebih sulit mengantisipasi pergerakan.
“Jika kita terbiasa bepergian dengan kendaraan non-EV, kita terbiasa memahami pergerakan mobil berdasarkan sinyal seperti kecepatan mesin, getaran mesin, torsi, kotak roda gigi, dan sebagainya,” jelas William Emond, mahasiswa PhD di Université de Technologie de Belfort-Montbéliard di Prancis, kepada The Guardian.
“Namun, saat pertama kali bepergian dengan EV, otak dan tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi.”
Proses pengereman regeneratif yang terdapat pada EV juga dapat menjadi faktor penyebab mual dan mabuk perjalanan pada pengemudi.
Sebagai catatan, pengereman regeneratif adalah sistem di mana energi kinetik kendaraan secara otomatis diubah menjadi energi listrik melalui pengereman, dan dialirkan kembali ke baterai. Pada mobil konvensional, energi kinetik terbuang sebagai energi panas pada cakram rem.
Pengereman regeneratif dapat menyebabkan mabuk perjalanan bagi pengemudi EV, terutama bagi mereka yang menyetel pengereman regeneratif ke level maksimal. Masalah ini juga terjadi pada mereka yang menggunakan mode satu pedal, karena tindakan mengangkat pedal gas akan menyebabkan mobil melambat secara tiba-tiba, sedangkan pada mobil konvensional otak akan siap mengerem saat pedal rem diinjak.
"Pengetahuan yang lebih baik tentang pergerakan kendaraan memungkinkan kita untuk memprediksi arah pergerakan mobil listrik, untuk mengurangi masalah mabuk perjalanan pada mobil listrik," jelas Emond kepada The Guardian.
"Namun, ketika gaya gerak yang diperkirakan atau diharapkan oleh otak berbeda dengan yang sebenarnya dialami, maka otak mengartikan 'ketidaksesuaian saraf' ini sebagai situasi konflik yang sulit ditafsirkan.
Jika konflik ini terus berlanjut dalam jangka waktu lama, maka bisa jadi melebihi level tertentu hingga memicu respons alami tubuh seperti gejala mabuk perjalanan pada pengemudi dan penumpang. Pada beberapa mobil listrik mewah, sudah dilengkapi dengan fitur "creep" atau merayap untuk digunakan saat macet.
Fitur ini memungkinkan mobil listrik bergerak pelan begitu pedal rem dilepas untuk bergerak di tengah kemacetan. Fitur ini meniru gerakan mobil bertenaga mesin, dan tidak mengharuskan pengemudi menginjak pedal gas dan menginjak pedal rem secara cepat, yang memengaruhi kestabilan kepala, yang akhirnya menimbulkan masalah mabuk perjalanan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza