Klaim Bocorkan Data 341 Ribu Polisi, Bjorka Asli Masih Diburu - Bali Express
Klaim Bocorkan Data 341 Ribu Polisi, Bjorka Asli Masih Diburu - Bali Express
BALIEXPRESS.ID-Polda Metro Jaya kembali menyoroti kemunculan hacker yang mengatasnamakan diri sebagai Bjorka, usai sebelumnya menangkap seorang pemuda berinisial WFT (22) asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.
WFT diketahui mengoperasikan akun media sosial dengan nama serupa dan diduga terlibat dalam kasus peretasan data.
Meski demikian, pihak kepolisian belum memastikan apakah WFT merupakan sosok asli Bjorka yang sempat menghebohkan publik pada 2020 lalu.
“Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, everybody can be anybody di internet. Siapa pun bisa jadi siapa saja di dunia maya,” ujar Kasubditpenmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, Selasa (7/10/2025).
Menurut Reonald, dalam ekosistem digital, manipulasi identitas sangat mungkin terjadi.
Oleh karena itu, penyidik masih terus menelusuri jejak digital untuk memastikan keterkaitan WFT dengan sosok Bjorka yang sempat mengguncang publik nasional beberapa tahun lalu.
“Bisa saja ada yang mengaku-ngaku jadi Bjorka. Ini masih kami dalami, apakah yang sekarang ini identik dengan Bjorka yang dulu. Itu yang sedang diselidiki,” jelasnya.
Reonald menambahkan, hingga kini, penyidik baru dapat membuktikan keterlibatan WFT dalam kasus peretasan data milik salah satu bank swasta, yang kemudian digunakan untuk mengancam pihak tertentu.
“Yang bisa dijelaskan adalah tindak pidana dalam kasus perbankan. Itu yang sejauh ini bisa dibuktikan oleh tim Siber Polda Metro Jaya,” ujar Reonald.
Lebih lanjut, polisi mengungkap bahwa WFT diketahui sering berganti identitas digital. Selain menggunakan nama Bjorka, ia juga pernah memakai alias lain seperti Bjorkanism versi 2020, SkyWave, Shinyhunter, hingga Oposite6890, terutama di forum-forum dark web.
“Yang ditangkap ini memang sudah beberapa kali mengganti nama identitasnya di dunia maya. Jadi ini bukan akun yang konsisten menggunakan satu nama,” ungkap Reonald.