Nintendo Murka Dituduh Lobi Pemerintah Lawan AI, Skandal Video Pokemon Jadi Pemicu? /- SindoNews
3 min read
Nintendo Murka Dituduh Lobi Pemerintah Lawan AI, Skandal Video Pokemon Jadi Pemicu?
Selasa, 07 Oktober 2025 - 09:07 WIB

A
A
A
TOKYO - Bola panas menggelinding di jagat maya pekan lalu, menyeret nama raksasa game, Nintendo, ke dalam pusaran perdebatan sengit seputar kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan di balik Mario dan Zelda itu dituding diam-diam melobi pemerintah Jepang untuk melawan perkembangan AI generatif.
Perusahaan di balik Mario dan Zelda itu dituding diam-diam melobi pemerintah Jepang untuk melawan perkembangan AI generatif.
Tak butuh waktu lama, Nintendo mengeluarkan bantahan keras yang tak hanya menepis rumor, tetapi juga mengirimkan pesan peringatan yang dingin dan tegas.
Pada hari Senin, 6 Oktober 2025, melalui akun X (sebelumnya Twitter) resmi mereka, Nintendo merilis klarifikasi.
"Berlawanan dengan diskusi di internet baru-baru ini, Nintendo tidak pernah melakukan kontak apa pun dengan pemerintah Jepang mengenai AI generatif," tulis perusahaan tersebut.
Pernyataan itu kemudian ditutup dengan ancaman terselubung: "Baik melibatkan AI generatif atau tidak, kami akan terus mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual kami."
Pemicu badai ini adalah unggahan—yang kini telah dihapus—oleh Satoshi Asano, seorang anggota parlemen Jepang. Dalam postingannya, Asano mengklaim bahwa Nintendo sedang "terlibat dalam aktivitas lobi dengan pemerintah" untuk menekan penggunaan AI generatif.
Namun, setelah sanggahan publik dari Nintendo, Asano dengan cepat berbalik arah dan merilis permintaan maaf resmi pada hari Minggu, mengakui kesalahannya karena tidak melakukan verifikasi fakta yang memadai.
Namun, mengapa rumor ini bisa menyebar begitu cepat dan dipercaya banyak orang? Jawabannya terletak pada skandal yang baru saja meledak dari OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT.
Model AI generator video terbaru mereka, Sora 2, kepergok menghasilkan konten video yang secara terang-terangan menjiplak properti intelektual (IP) milik banyak pihak, termasuk Nintendo, Pokémon, hingga Studio Ghibli.
Salah satu video yang paling kontroversial bahkan menampilkan karakter AI Sam Altman (CEO OpenAI) yang berkata, "Saya harap Nintendo tidak menuntut kami," sementara karakter Pokémon yang tampak fotorealistis berlarian di latar belakang.
Video ini menjadi tamparan keras dan bukti nyata bagaimana AI dapat digunakan untuk melanggar hak cipta secara massal. Gelombang protes yang timbul akibat video-video ini diyakini menjadi alasan utama OpenAI kini meninjau ulang kebijakan mereka terkait penggunaan materi berhak cipta.
Sikap Nintendo sendiri terhadap AI sebenarnya berada di area abu-abu yang penuh perhitungan. Di satu sisi, perusahaan ini terkenal sangat protektif terhadap IP mereka, tak segan menyeret siapa pun ke meja hijau.
Namun di sisi lain, Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa, pernah menyatakan bahwa perusahaannya "terbuka untuk memanfaatkan perkembangan teknologi."
Sikap ini mencerminkan kondisi industri game Jepang saat ini, di mana menurut data, lebih dari separuh perusahaan game di sana telah menggunakan AI dalam berbagai kapasitas.
Nintendo mungkin tidak anti-teknologi, tetapi mereka jelas tidak akan tinggal diam ketika aset miliaran dolar mereka dijaraholehmesin.
(dan)