Taiwan Tegaskan Tolak Permintaan AS Bagi Produksi Chipset 50:50 - Seluler ID
Taiwan Tegaskan Tolak Permintaan AS Bagi Produksi Chipset 50:50
Selular.id – Taiwan secara resmi menolak permintaan Amerika Serikat untuk memindahkan 50% produksi chipsetnya ke negara tersebut. Penolakan ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Taiwan Cheng Li-chiun dalam konferensi pers di Bandara Internasional Taiwan Taoyuan, menanggapi proposal Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick yang menginginkan pembagian produksi chip 50-50 antara Taiwan dan AS.
Cheng dengan tegas menyatakan bahwa proposal “50-50” tersebut tidak pernah dibahas dalam perundingan perdagangan terbaru antara kedua negara. Menurutnya, pembicaraan justru berfokus pada isu tarif, termasuk pengurangan tarif dan kemungkinan pengecualian dari penumpukan tarif. “Tim negosiasi kami tidak pernah membuat komitmen apa pun untuk membagi chip ’50-50′, sehingga masyarakat dapat tenang,” tegas Cheng.
Lutnick sebelumnya mengungkapkan bahwa AS telah melakukan pembicaraan dengan Taiwan mengenai pentingnya memindahkan 50% produksi chip ke Amerika. “Percakapan yang kami lakukan dengan Taiwan adalah bahwa sangat vital bagi Anda untuk memproduksi 50 persen di AS,” ujar Lutnick. Ia menambahkan, “Ide yang saya sampaikan kepada mereka adalah mari kita capai 50-50. Kami memproduksi setengah, Anda memproduksi setengah.”

Permintaan AS ini muncul dari kekhawatiran mendalam mengenai ketergantungan negara tersebut pada Taiwan untuk memenuhi kebutuhan chip. Lutnick mengungkapkan bahwa 95% permintaan chip AS saat ini dipasok oleh chip yang diproduksi di Taiwan. Kekhawatiran ini terutama terkait dengan potensi gangguan pasokan jika terjadi ketegangan geopolitik di kawasan.
Taiwan merupakan rumah bagi TSMC, foundry kontrak terbesar di dunia yang memproduksi chip untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti Apple, NVIDIA, dan Qualcomm. Dominasi Taiwan dalam produksi chip global telah menciptakan apa yang dikenal sebagai “Silicon Shield” – teori yang menyatakan bahwa ketergantungan dunia pada Taiwan untuk produksi chip akan melindungi negara tersebut dari invasi China oleh AS, Eropa, dan Jepang.
Reaksi Politik dan Kekhawatiran Taiwan
Proposal Lutnick menuai kritik tajam dari politisi Taiwan. Eric Chou, ketua partai oposisi utama Kuomintang, menyebut permintaan tersebut sebagai “tindakan eksploitasi dan perampokan.” Chou menegaskan, “Tidak ada yang bisa menjual Taiwan atau TSMC, dan tidak ada yang bisa melemahkan perisai silikon Taiwan.”
Arisa Liu, direktur di Taiwan Institute of Economic Research, menyoroti dampak negatif yang mungkin timbul dari permintaan AS tersebut. “Investasi signifikan dan pergeseran kapasitas menuju AS akan secara tak terhindarkan melemahkan ekosistem Taiwan sendiri, merusak integritas rantai pasokannya,” ujar Liu kepada CNN.
Kekhawatiran utama Taiwan adalah jika mereka melepas sebagian besar produksi chipsetnya, mereka akan kehilangan “Silicon Shield” yang selama ini menjadi perlindungan strategis. TSMC sendiri dipercaya telah menyiapkan rencana untuk mencegah China mengambil alih fasilitas produksinya jika terjadi invasi, termasuk kebijakan bumi hangus yang akan menghancurkan fasilitas dan membuatnya tidak dapat dioperasikan.
Baca Juga: