Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured

    Badai PHK Terbesar Sejak 2009! 7 Perusahaan Raksasa Ini Serentak Pangkas Puluhan Ribu Karyawan

    4 min read

     

    Badai PHK Terbesar Sejak 2009! 7 Perusahaan Raksasa Ini Serentak Pangkas Puluhan Ribu Karyawan

    Selasa, 25 November 2025 - 00:05 WIB
    Oleh :

    Share :

    Jakarta, VIVA – Tahun 2025 menjadi salah satu periode tersulit bagi pasar tenaga kerja Amerika Serikat. Laporan Challenger, Gray & Christmas menunjukkan bahwa tahun ini, jumlah PHK terbesar terjadi sejak krisis 2009. 

    Baca Juga :

    Tren pemangkasan ini mulai meningkat pada 2024 dan kini semakin agresif. Hal ini dipicu pelemahan permintaan, lonjakan biaya operasional, adopsi AI, serta restrukturisasi perusahaan di berbagai sektor.

    Pada Oktober saja, lebih dari 150.000 karyawan menjari korban PHK. Angka ini merupakan gelombang PHK terbesar dalam lebih dari dua dekade. Kondisi tersebut diperburuk dengan tingkat pengangguran yang naik ke 4,4 persen, tertinggi dalam hampir empat tahun. 

    Baca Juga :

    Para pekerja yang terdampak pun semakin kesulitan mendapatkan pekerjaan baru. Melansir dari USA Today, Selasa, 25 November 2025, berikut daftar perusahaan raksasa yang mengumumkan PHK sepanjang tahun ini. 

    1. Amazon

    Amazon mengonfirmasi pemangkasan sekitar 14.000 pekerjaan korporat pada 28 Oktober. Memo internal yang ditandatangani Beth Galetti menyebut langkah ini sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerja korporat secara keseluruhan.

    Per akhir 2024, Amazon memiliki sekitar 1,5 juta karyawan dengan 350.000 di antaranya pekerja korporat. Gelombang PHK ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah perusahaan.

    2. ConocoPhillips

    ConocoPhillips memberi tahu karyawan pada awal September bahwa perusahaan akan memangkas 20 sampai 25 persen tenaga kerja global sebagai bagian dari restrukturisasi besar. Dennis Nuss, Director of Media Relations, mengatakan langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi di tengah melemahnya harga minyak dunia.

    Sektor energi memang sedang mengalami tekanan. BP telah memangkas 5 persen staf pada Januari, Chevron menghapus 20 persen pekerja pada Februari, dan SLB juga melakukan pemotongan besar pada tahun ini.

    3. General Motors

    General Motors (GM) memangkas kapasitas produksi kendaraan listrik akibat melemahnya permintaan setelah penghapusan insentif pajak federal senilai US$7.500 (setara Rp125,25 juta). GM juga akan menghentikan produksi sel baterai di pabrik Tennessee dan Ohio selama enam bulan mulai Januari.

    Kebijakan ini berdampak pada 1.200 pekerjaan pabrik kendaraan listrik di Detroit, 550 pekerjaan di pabrik baterai Ohio, dan 1.550 pekerja lain yang terkena dampak penghentian sementara produksi baterai.

    4. Paramount

    Paramount melakukan PHK besar menjelang dan setelah akuisisi oleh Larry Ellison. Pada 10 November, Ellison mengumumkan 1.600 PHK dalam panggilan dengan investor, di atas 1.000 PHK yang dilakukan pada Oktober.

    Dokumen keuangan terbaru menunjukkan sekitar 600 pekerja meninggalkan perusahaan setelah kebijakan return to office. CNBC juga melaporkan bahwa Paramount memangkas 3,5 persen karyawan AS pada Juni sebelum merger dengan Skydance.

    5. Target

    Target berencana memangkas sekitar 1.800 pekerjaan korporat akibat penjualan yang stagnan. CEO Michael Fiddelke mengatakan sekitar 1.000 posisi akan dihapus, sementara 800 lainnya dibiarkan kosong.

    Ini merupakan PHK besar pertama Target dalam 10 tahun. Perusahaan memastikan posisi di toko maupun rantai pasokan tidak terdampak.

    6. UPS

    UPS memangkas total 48.000 pekerjaan sepanjang 2025. Berdasarkan laporan resmi, sekitar 34.000 posisi operasional, termasuk sopir, dipangkas melalui konsolidasi dan efisiensi biaya, sementara 14.000 posisi manajemen juga dipangkas.

    Program voluntary buyout membuat banyak sopir keluar dari perusahaan, dengan sekitar 90 persen meninggalkan perusahaan per 31 Agustus.

    7. Verizon

    Terakhir ada Verizon yang mengumumkan pemangkasan lebih dari 13.000 karyawan, atau sekitar 20 persen dari tenaga manajemen non-serikat. CEO Dan Schulman menyebut langkah ini diambil demi penyesuaian struktur biaya.

    Verizon juga menyiapkan dana US$20 juta (setara Rp334 miliar) untuk program pelatihan ulang dan transisi karier bagi karyawan terdampak.

    Itu dia rangkuman gelombang PHK besar-besaran yang melanda perusahaan-perusahaan raksasa Amerika sepanjang 2025. Tren pemangkasan yang meluas ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi, perubahan teknologi, hingga dinamika pasar global masih menjadi tantangan besar bagi industri.

    Komentar
    Additional JS