Dari bocoran yang beredar, Nano Banana 2 kini menggunakan alur kerja berlapis: AI akan merencanakan gambar, menghasilkan draf awal, kemudian menganalisis kesalahan dan melakukan perbaikan otomatis sebelum memberikan hasil akhir.

Pendekatan “self-correction” ini menjadi lompatan penting. Alih-alih hanya merespons perintah pengguna, model ini berperan layaknya asisten desain yang memahami proses kreatif—membuat sketsa, mengevaluasi, dan menyempurnakan hingga hasilnya matang.

Hasil uji coba internal menunjukkan garis gambar yang lebih bersih, sudut yang lebih tegas, serta berkurangnya distorsi yang biasanya terlihat pada gambar AI. 

Selain itu, referensi terhadap “Nano Banana Pro” di beberapa repositori GitHub mengisyaratkan adanya versi premium dengan kemampuan resolusi lebih tinggi untuk kebutuhan profesional.

Model ini, yang secara internal dikenal sebagai GEMPIX 2, juga mulai muncul pada sejumlah alat eksperimen seperti Whisk Labs. 

Langkah ini menunjukkan strategi peluncuran bertahap, mirip dengan perilisan Banana generasi pertama, dengan pengguna tiba-tiba mendapati kualitas gambar meningkat pada berbagai aplikasi Google.

Pendekatan baru ini mencerminkan arah pengembangan AI kreatif: lebih manusiawi dalam cara berpikir, lebih teliti dalam detail, dan lebih akurat dalam menangkap karakter objek. 

Jika Nano Banana sebelumnya viral karena mampu membuat gambar orang seperti figur aksi realistis, maka Nano Banana 2 berpotensi membawa hasil yang lebih hidup dan konsisten.