Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Banjir Bencana Featured Google Maps Internet Istimewa Lintas Peristiwa Spesial Sumatera Tips & Tricks

    Intip Banjir dari Layar, Ini Cara Memantau Bencana di Sumatera dengan Google Maps | Spatial Highlights

    3 min read

     

    Intip Banjir dari Layar, Ini Cara Memantau Bencana di Sumatera dengan Google Maps | Spatial Highlights

    Di tengah meningkatnya frekuensi bencana alam, kemampuan untuk memantau kondisi secara mandiri menjadi kebutuhan yang tak bisa ditawar. Begitu hujan ekstrem melanda Sumatera Utara (Sumut) sejak 24 November lalu, masyarakat Sibolga dan Tapanuli dengan cepat merasakan dampaknya. Bahkan, hujan ekstrem telah meluas ke wilayah Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar). Air banjir menerjang dataran rendah, longsor memutus akses jalan, dan ribuan warga harus mengungsi.

    Di saat informasi bergerak cepat dan situasi berubah setiap jam, gawai di tangan justru dapat menjadi alat keselamatan utama, salah satunya melalui Google Maps. Jika dirunut secara geospasial, data Pusdalops BNPB per Rabu 26 November 2025 pukul 07.00 WIB menunjukkan pola yang khas: banjir terkonsentrasi di pesisir dan bantaran sungai, sementara longsor merusak lereng-lereng curam di bagian utara Sumatera. Sibolga menjadi salah satu titik paling rawan, kombinasi dari topografi terjal, alur sungai pendek, serta sistem drainase urban yang terbatas. Dalam kondisi seperti ini, informasi lokasi banjir menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk menentukan rute aman, titik evakuasi, atau sekadar memastikan keselamatan keluarga.

    Memantau Banjir secara Real Time melalui Google Maps

    Google Maps kini juga menjelma menjadi platform pemantau krisis. Fitur Crisis Alert yang mereka kembangkan memungkinkan pengguna melihat peringatan bencana secara langsung di peta. Ketika krisis terjadi, sistem akan menampilkan notifikasi, area terdampak, hingga informasi keselamatan resmi dari pihak berwenang.

    Beberapa jenis bencana yang dapat dipantau, antara lain gempa bumi, badai atau angin topan, badai tropis, kebakaran hutan, dan banjir. Di wilayah seperti Aceh, Sumut, dan Sumbar, fitur ini sangat membantu karena banjir dapat muncul dan meluas dalam waktu singkat. Masyarakat pun bisa memantau banjir dengan mudah.

    Begini cara untuk memantau bencana di Google maps:

    • Perbesar (zoom in) wilayah Sumatera Utara, khususnya area Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.
    Gambar 1

    Dalam kasus banjir di Sibolga–Tapanuli, Google Maps menampilkan label seperti “North Sumatra Floods” yang menandai area terdampak di sepanjang pesisir dan perbukitan. Pengguna juga dapat memantau rute jalan yang tertutup atau dialihkan sehingga bisa menghindari area berbahaya. Fitur ini mengumpulkan informasi dari otoritas lokal, nasional, hingga lembaga internasional sehingga kabar darurat lebih mudah diakses dalam situasi krisis.

    Mengapa Fitur Ini Krusial?

    Bencana pada akhir November ini telah membuat ribuan orang mengungsi dan puluhan orang meninggal di tiga provinsi. BNPB serta Basarnas masih melanjutkan evakuasi sehingga belum ada angka final. Lokasi permukiman yang bertumpu pada lereng curam serta sungai-sungai kecil membuat wilayah ini sangat rentan terhadap banjir bandang maupun longsor.

    BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi Siklon Tropis KOTO di Laut Sulu dan Bibit Siklon Tropis 95B (yang kemudian menjadi Siklon Tropis Senyar) di Selat Malaka yang memicu hujan ekstrem dalam waktu lama. Namun, menurut WALHI Sumatera Utara, akar persoalannya tak berhenti pada cuaca buruk. Mereka menegaskan bahwa kerusakan ekologis akibat campur tangan manusia memperburuk daya tampung lingkungan.

    Dengan kombinasi cuaca ekstrem dan degradasi hutan, banjir menjadi lebih cepat muncul dan lebih sulit diprediksi. Kasus tersebut menjadikan pemantauan real-time melalui platform seperti Google Maps sebagai alat mitigasi yang makin penting.

    Komentar
    Additional JS