Kaspersky Deteksi 500 Ribu File Berbahaya Per Hari di 2025, Password Stealer Melonjak - Selular.id
Kaspersky Deteksi 500 Ribu File Berbahaya Per Hari di 2025, Password Stealer Melonjak
Selular.id – Lanskap keamanan siber global menunjukkan peningkatan ancaman yang signifikan sepanjang tahun 2025. Kaspersky, melalui sistem deteksinya, menemukan rata-rata setengah juta file berbahaya setiap hari, atau mengalami kenaikan 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini terutama didorong oleh maraknya serangan pencuri kata sandi (password stealer) dan perangkat pengintai (spyware).
Data yang dirilis sebagai bagian dari Kaspersky Security Bulletin (KSB) ini mengungkap tren mengkhawatirkan. Deteksi terhadap password stealer melonjak 59% secara global, sementara spyware naik 51%. Ancaman backdoor juga mengalami peningkatan sebesar 6%. Angka-angka ini mencerminkan taktik penjahat siber yang semakin fokus pada pencurian kredensial dan pengintaian untuk mendapatkan akses bertahan lama ke sistem korban.
Alexander Liskin, Kepala Riset Ancaman di Kaspersky, mengonfirmasi kompleksitas ancaman saat ini. “Lanskap ancaman siber saat ini ditandai dengan serangan yang semakin canggih terhadap organisasi dan individu di seluruh dunia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kerentanan (vulnerability) tetap menjadi cara paling populer bagi penyerang untuk masuk ke jaringan perusahaan, diikuti dengan penggunaan kredensial curian. Hal inilah yang mendorong peningkatan jumlah password stealer dan spyware.
Windows Tetap Sasaran Utama, Ancaman Online dan Perangkat Mengintai
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa sistem operasi Windows masih menjadi target favorit para pelaku kejahatan siber. Hampir separuh (48%) pengguna Windows menjadi sasaran berbagai jenis ancaman sepanjang 2025. Sementara untuk pengguna Mac, persentasenya mencapai 29%. Perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun ekosistem Apple sering dianggap lebih tertutup dan aman, ancaman terhadapnya tetap nyata dan terus berkembang.
Ancaman terhadap pengguna dapat dikategorikan ke dalam dua vektor utama. Pertama adalah ancaman online, yang menyerang pengguna saat mereka sedang terhubung ke internet. Jenis malware ini merujuk pada ancaman yang pada akhirnya melibatkan internet untuk menyebabkan kerugian. Secara global, 27% pengguna diserang oleh ancaman berbasis online sepanjang tahun.
Kedua adalah ancaman pada perangkat (local threats), yang berdampak pada 33% pengguna. Ancaman ini mencakup malware yang menyebar melalui media fisik seperti drive USB, CD, atau DVD. Bisa juga berupa program yang masuk ke komputer dalam bentuk yang tidak langsung aktif, misalnya tersembunyi di dalam penginstal perangkat lunak yang kompleks atau berkas terenkripsi. Temuan ini mengingatkan bahwa kehati-hatian tidak hanya diperlukan saat daring, tetapi juga dalam interaksi fisik dengan perangkat penyimpanan dari sumber yang tidak dikenal.
Baca Juga: