0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Intel NVIDIA Spesial

    Nvidia Resmi Miliki 4% Saham Intel, Transaksi Rp 83,8 Triliun Tuntas - Selular.id

    5 min read

     

    Nvidia Resmi Miliki 4% Saham Intel, Transaksi Rp 83,8 Triliun Tuntas

    Penulis :

    Selular.id – Raksasa semikonduktor Nvidia secara resmi telah menyelesaikan pembelian saham Intel senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 83,8 triliun.

    Transaksi strategis yang pertama kali mengemuka pada September 2025 ini akhirnya tuntas pada 26 Desember lalu, menjadikan Nvidia sebagai pemegang saham Intel dengan kepemilikan sekitar 4 persen.

    Intel mengonfirmasi penyelesaian penjualan saham tersebut setelah seluruh proses regulasi disetujui awal Desember.

    Dalam transaksi ini, Nvidia membeli 214,7 juta saham Intel dengan harga 23,28 dolar AS per saham.

    Saham tersebut diterbitkan langsung oleh Intel melalui skema private placement, yang berarti dana segar mengalir langsung ke kas perusahaan tanpa melalui perdagangan di pasar saham terbuka.

    Skema ini juga menegaskan bahwa Nvidia tidak mendapatkan hak istimewa tambahan, seperti kursi di dewan direksi atau akses informasi khusus.

    Posisi Nvidia sebagai pemegang saham sama dengan pemegang saham Intel lainnya.

    Langkah ini dipandang sebagai sinyal kepercayaan besar terhadap Intel, yang dalam beberapa tahun terakhir berjuang bangkit dari tekanan bisnis dan persaingan ketat di industri semikonduktor global.

    CEO Nvidia Jensen Huang sebelumnya menyebut kolaborasi dengan Intel ini sebagai “kemitraan bersejarah”.

    Ia mengungkapkan bahwa kedua perusahaan telah mengembangkan arsitektur bersama selama lebih dari satu tahun.

    Kerja sama ini mencakup pengembangan CPU, server, dan PC yang dirancang untuk mendukung infrastruktur kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang.

    Investasi besar-besaran Nvidia ke Intel ini bukan yang pertama kalinya.

    Sebelumnya, Nvidia juga telah melakukan sejumlah investasi strategis besar di berbagai perusahaan teknologi.

    Rencana Pengembangan Produk Bersama

    Ke depan, Intel dan Nvidia berencana mengembangkan berbagai produk bersama yang ditujukan untuk pasar data center dan PC.

    Salah satu fokus utama adalah pembuatan CPU x86 khusus yang dirancang Nvidia untuk ekosistem AI.

    Selain itu, kedua perusahaan juga berkolaborasi menciptakan chip PC yang menggabungkan inti CPU Intel dengan pengolah grafis (GPU) Nvidia RTX melalui teknologi koneksi NVLink.

    Arsitektur x86 sendiri merupakan fondasi utama komputer dan server modern.

    Dikembangkan Intel sejak 1978, arsitektur ini digunakan secara luas oleh prosesor PC dan laptop, termasuk yang diproduksi oleh pesaing seperti AMD.

    Kekuatan x86 terletak pada kompatibilitasnya yang luas, memungkinkan jutaan aplikasi dan sistem operasi seperti Windows dan Linux berjalan tanpa perlu modifikasi signifikan.

    Karena itu, ekosistem x86 sangat besar dan stabil, hingga kini masih mendominasi dunia PC, server, dan data center.

    Kolaborasi dalam pengembangan x86 ini telah lama diantisipasi.

    Seperti diberitakan sebelumnya di Nvidia Investasi ke Intel, Kolaborasi X86 dan RTX GPU Dimulai, kerja sama ini menandai babak baru di mana dua raksasa chip yang sering bersaing memutuskan untuk bersinergi.

    Kombinasi keahlian Intel dalam arsitektur CPU x86 dengan dominasi Nvidia di bidang GPU untuk AI dinilai dapat menghasilkan solusi komputasi yang lebih powerful dan efisien.

    Implikasi bagi Industri Semikonduktor

    Penyelesaian transaksi saham ini menegaskan komitmen jangka panjang Nvidia terhadap kemitraan dengan Intel.

    Di tengah persaingan sengit untuk mendominasi pasar AI, langkah Nvidia ini menunjukkan strategi yang tidak hanya fokus pada pengembangan internal, tetapi juga pada pembangunan aliansi strategis.

    Kepemilikan saham memberikan kedekatan finansial dan operasional yang dapat mempermudah koordinasi pengembangan produk bersama.

    Bagi Intel, suntikan dana segar sebesar 5 miliar dolar AS datang di saat yang krusial.

    Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California itu telah berupaya keras untuk merebut kembali posisi terdepan dalam inovasi prosesor, terutama setelah kehilangan panggung dalam lomba produksi chip AI yang didominasi Nvidia.

    Dana ini dapat digunakan untuk mempercepat riset, pengembangan, dan ekspansi kapasitas fabrikasi.

    Kolaborasi ini juga berpotensi mengubah dinamika pasar. Dengan menggabungkan kekuatan CPU Intel dan GPU Nvidia, kedua perusahaan dapat menawarkan solusi terintegrasi yang sulit ditandingi oleh pesaing individu.

    Hal ini khususnya relevan untuk pasar data center dan komputasi awan, di mana permintaan akan daya pemrosesan AI meledak.

    Sinergi ini dapat mempercepat adopsi AI di berbagai sektor, dari otomotif hingga layanan keuangan.

    Penyelesaian transaksi ini menutup tahun 2025 dengan sebuah peristiwa besar di industri teknologi.

    Kerja sama Nvidia dan Intel tidak hanya tentang angka triliunan rupiah, tetapi lebih tentang visi bersama membentuk masa depan komputasi yang didorong oleh kecerdasan buatan.

    Perkembangan kolaborasi dan produk nyata hasil kemitraan ini akan menjadi sorotan utama di tahun-tahun mendatang.

    Komentar
    Additional JS