Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Brain Rot Featured Internet Kesehatan Kesehatan Mental Media Sosial Reels Spesial TikTok Tips & Tricks

    Pesan Neurolog Buat yang Doyan Nonton TikTok-Reels Biar Otak Nggak 'Busuk' - detik

    2 min read

     

    Pesan Neurolog Buat yang Doyan Nonton TikTok-Reels Biar Otak Nggak 'Busuk'

    Erlisa Anggia Putri - detikHealth
    Sabtu, 06 Des 2025 11:05 WIB

    Ilustrasi. (Foto: iStock)
    Jakarta -

    Fenomena konten pendek seperti TikTok dan Reels memang menghibur, namun istilah 'brain rot' yang kini populer menunjukkan kekhawatiran tentang dampaknya pada kesehatan otak.

    Menurut spesialis neurolog dr Ade Wijaya, SpN, rangsangan eksternal seperti video TikTok, Reels, atau konten media sosial lainnya pasti akan memengaruhi cara kerja otak. Dampaknya bisa positif atau negatif, tergantung pada kualitas dan jenis konten yang dikonsumsi.

    "Jadi nonton video-video itu pasti akan berpengaruh ke otak. Rangsangan dari luar seperti video TikTok, Reels, bisa membawa dampak positif atau negatif tergantung isi konten tersebut," jelas dr Ade saat ditemui detikcom di sela diskusi Hemaviton Health Corner di Jakarta Selatan, Sabtu (6/12/2025).

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Baca juga:

    Dia menjelaskan bahwa jika isi kontennya bagus atau edukatif, hal itu akan berdampak positif pada informasi yang didapatkan, sehingga dapat memicu perkembangan dan kinerja otak. Sebaliknya, konten yang negatif justru akan membawa efek buruk.

    ADVERTISEMENT
    Hemaviton Health Corner
    Hemaviton Health Corner Foto: Erlisa Anggia Putri/detikHealth

    Untuk melindungi kesehatan otak dari paparan konten negatif yang memicu stres dan brain rot atau penurunan fungsi kognitif, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Mengingat otak bereaksi langsung terhadap apa yang dikonsumsi melalui indra, kuncinya adalah selektif dalam menonton konten yang berseliweran di sosial media.

    dr Ade juga mengingatkan pentingnya menyeimbangkan waktu antara berinteraksi dengan media sosial dan bersosialisasi di dunia nyata.

    "Pilih konten edukatif yang berdampak positif ke otak. Jangan lupa juga untuk membagi waktu bersosialisasi jadi nggak cuma interaksi dengan sosial media," tandasnya.

    Baca juga:
    Komentar
    Additional JS