Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home DPR Featured Komisi VI DPR Spesial Telkom

    Rencana Spin‑off Fiber Telkom, Anggota Komisi VI DPR Harapkan Efisiensi dan Tata Kelola - Tribunnews

    4 min read

     

    Rencana Spin‑off Fiber Telkom, Anggota Komisi VI DPR Harapkan Efisiensi dan Tata Kelola - Tribunnews.com

    LRingkasan Berita:

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS‑LB) pada 12 Desember 2025 untuk membahas rencana pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity (spin‑off) ke anak usaha Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia).

    Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi Telkom menghadapi transformasi digital nasional dan memperkuat struktur bisnis infrastruktur.

    Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menilai rencana spin‑off tersebut progresif dan dirancang dengan matang.

    “Rencana pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity ke anak usaha, Telkom Infrastruktur Fiber (TIF), merupakan bagian dari strategi jangka panjang Telkom untuk melakukan transformasi dan optimalisasi aset,” kata Nevi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Sebagai bagian dari fungsi pengawasan terhadap BUMN, Komisi VI DPR menilai langkah Telkom ini perlu dijalankan dengan efisiensi dan tata kelola yang kuat agar manfaatnya optimal bagi publik.

    “Pemurnian bisnis seperti ini memungkinkan Telkom Group untuk meningkatkan efisiensi operasional dan agilitas dalam setiap unit bisnisnya. Wholesale fiber adalah bisnis infrastruktur yang modal‑intensif dan memerlukan fokus pada utilisasi aset serta layanan wholesale netral,” ujarnya.

    Nevi menekankan bahwa langkah ini bukan sekadar restrukturisasi, melainkan upaya memfokuskan bisnis serta menciptakan nilai tambah dari aset infrastruktur Telkom yang selama ini sangat besar.

    Menurutnya, apa yang dilakukan Telkom selaras dengan tren global, di mana pemisahan antara bisnis infrastruktur (InfraCo) dan layanan ritel (ServiceCo) semakin berkembang.

    Telkom sebelumnya menyatakan, rencana spin‑off bisnis wholesale fiber connectivity ke Infranexia sebagai aksi korporasi strategis yang ditargetkan selesai pada 2026. Seluruh portofolio fiber akan dialihkan agar Infranexia tidak hanya mengelola, tetapi juga memiliki aset. 

    Langkah ini diharapkan memperjelas struktur bisnis, membuat kinerja lebih transparan, serta membuka ruang peningkatan nilai (value unlock) aset infrastruktur digital.

    Nevi berharap RUPS‑LB Telkom dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang mendukung percepatan transformasi digital nasional.

    Ia juga menekankan pentingnya penerapan tata kelola perusahaan (GCG, Good Corporate Governance) yang baik di Infranexia, agar keputusan strategis ini memberikan kontribusi optimal bagi pengembangan infrastruktur digital dan perekonomian nasional.

    Komentar
    Additional JS