Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Antartika Featured

    Robot Apung Mulai Kumpulkan Data Pertama di Bawah Es Antartika - SindoNews

    2 min read

     

    Robot Apung Mulai Kumpulkan Data Pertama di Bawah Es Antartika

    Minggu, 07 Desember 2025 - 07:30 WIB

    Robot Antartika. FOTO/ IFL Science
    A
    A
    A
    ANTARTIKA - Sebuah robot apung telah menyelesaikan transek oseanografi pertama di bawah lapisan es Antartika Timur, mengukur suhu dan salinitas dari bagian laut yang sebelumnya belum disampel.


    Seperti dilansir dari Xinhua pada hari Sabtu, mengutip sebuah studi Australia, temuan ini memberikan wawasan tentang kerentanan lapisan es dan potensi kontribusinya terhadap kenaikan muka air laut, menurut siaran pers dari Australian Antarctic
    Program Partnership (AAPP), sebuah kolaborasi antara lembaga-lembaga penelitian Antartika terkemuka di Australia.

    Alat apung Argo, sebuah instrumen pembuatan profil robotik yang dilengkapi dengan sensor oseanografi, menghabiskan dua setengah tahun melayang sekitar 300 km di bawah lapisan es Denman dan Shackleton, mengumpulkan hampir 200 profil laut, menurut pernyataan tersebut.

    "Robot kami melayang di bawah es dan menghabiskan delapan bulan di bawah paparan es Denman dan Shackleton, mengumpulkan profil dari dasar laut hingga ke dasar es setiap lima hari," kata ahli kelautan Steve Rintoul dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), badan sains nasional Australia, dan AAPP.

    Data menunjukkan bahwa Paparan Es Shackleton saat ini tidak terpapar air hangat yang dapat mencairkannya dari bawah, sehingga membuatnya kurang rentan terhadap risiko tersebut. Namun, air hangat mencapai dasar Gletser Denman, yang berpotensi berkontribusi hingga 1,5 meter terhadap kenaikan permukaan laut global jika menjadi tidak stabil.

    Perpindahan panas dari laut ke es bergantung pada kondisi laut di "lapisan batas" setebal 10 meter tepat di bawah paparan es, menurut studi yang diterbitkan dalam Science Advances.

    "Keunggulan besar robot apung ini adalah kemampuannya untuk mengukur karakteristik lapisan batas yang menentukan laju pencairan," ujar Rintoul, seraya menambahkan bahwa data robot apung ini akan menyempurnakan model komputer interaksi es-lautan, sehingga mengurangi ketidakpastian dalam prediksi kenaikan muka air laut.

    "Penggunaan lebih banyak robot apung di sepanjang landas kontinen Antartika akan mengubah pemahaman kita tentang kerentanan lapisan es terhadap perubahan di dasar laut," ujarnya.
    (wbs)
    Lihat Juga :
    Komentar
    Additional JS