Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Amerika Serikat China Dunia Internasional Featured Spesial Tesla

    Tidak Harmonis dengan AS, Tapi China Biarkan Tesla Produksi Mobil di Shanghai - SindoNews

    4 min read

     

    Tidak Harmonis dengan AS, Tapi China Biarkan Tesla Produksi Mobil di Shanghai

    LMinggu, 07 Desember 2025 - 10:33 WIB

    Pabrik Giga Tesla di Shanghai China. FOTO/ Global Times
    A
    A
    A
    SHANGHAI - Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak bersahabat selama beberapa dekade. Sengketa perdagangan, masalah teknologi, sanksi, dan persaingan geopolitik telah membuat kedua negara adidaya ini terus-menerus berada dalam ketegangan.



    Namun, dalam iklim politik yang tidak stabil ini, Tiongkok membuat keputusan yang tampaknya aneh sekitar tahun 2018, di mana negara yang mengendalikan perusahaan asing tiba-tiba memberi Tesla lampu hijau untuk membangun pabrik raksasa, Tesla Gigafactory Shanghai, tanpa harus berbagi kepemilikan dengan perusahaan lokal.

    Keputusan ini tidak hanya tidak biasa, tetapi juga bertentangan dengan kebijakan umum Tiongkok yang mewajibkan kemitraan modal 50-50 bagi sebagian besar perusahaan otomotif asing. Jadi pertanyaannya adalah, mengapa Tiongkok memilih untuk membiarkan Tesla masuk begitu mudah?

    Jawaban sederhananya adalah, karena Tiongkok akan mendapatkan keuntungan lebih dari sekadar pabrik mobil asing. Keputusan ini sangat strategis, berdasarkan kepentingan ekonomi, agenda teknologi, dan rencana jangka panjang Tiongkok di dunia otomotif listrik.

    Tesla pada saat itu bukan sekadar produsen mobil, melainkan simbol teknologi kendaraan listrik tercanggih di dunia. Tiongkok melihat peluang untuk memanfaatkan kehadiran Tesla guna mempercepat industri kendaraan listrik domestik mereka, dan kini prediksi mereka terbukti benar.

    1. Tiongkok ingin mempercepat perkembangan industri kendaraan listrik melalui spillover teknologi

    Sekitar tahun 2018 ketika Tesla pertama kali memasuki Shanghai, industri kendaraan listrik Tiongkok berada dalam fase pertumbuhan tetapi belum mencapai kematangan teknologi. Mereka memiliki berbagai perusahaan seperti BYD, NIO, Xpeng, dan GAC Aion.

    Namun, tingkat efisiensi baterai, motor listrik, sistem manajemen daya, dan otomatisasi pabrik masih tertinggal dari Tesla. Bagi Tiongkok, mengizinkan Tesla membangun pabrik tidak hanya membuka pintu bagi investasi asing, tetapi juga membuka pintu bagi paparan teknologi baru dari Barat.

    Di dunia otomotif, kehadiran perusahaan global seringkali menghasilkan efek spillover teknologi yang pada akhirnya mendukung seluruh ekosistem industri. Misalnya, bakat lokal meningkat, vendor lokal menjadi lebih baik, standar kualitas menjadi lebih ketat, dan kompetensi keseluruhan ekosistem produksi berubah.

    Ketika Tesla membangun pabrik di Shanghai, mereka harus melatih pekerja lokal, menggunakan pemasok lokal, dan beroperasi sesuai peraturan Tiongkok. Secara tidak langsung, industri kendaraan listrik Tiongkok mendapat kesempatan untuk mengamati dan belajar dari sistem Tesla yang sangat efisien dan otomatis.

    Keputusan berisiko tinggi ini akhirnya terbukti menguntungkan Tiongkok, karena beberapa tahun kemudian perusahaan seperti BYD dan Li Auto berhasil mengejar dan bahkan melampaui Tesla dalam banyak aspek.

    2. Tesla menyetujui hampir semua persyaratan strategis Tiongkok

    Tidak seperti GM, Ford, atau banyak perusahaan Barat lainnya, Tesla bersedia berkomitmen pada peraturan yang ditetapkan Tiongkok. Salah satu syarat terpenting adalah semua data dari kendaraan Tesla yang dijual di Tiongkok harus disimpan di negara tersebut dan tidak boleh dikirim ke Amerika Serikat.

    Peraturan Tiongkok sangat ketat dalam hal keamanan data, terutama data lokasi dan gambar yang dikumpulkan oleh sensor mobil modern. Tesla tidak hanya menyetujui kebijakan ini, tetapi juga berbagai tuntutan lain seperti mempekerjakan pekerja lokal, menggunakan pemasok Tiongkok, dan mematuhi undang-undang keamanan siber negara tersebut.

    Kerja sama penuh seperti ini jarang terjadi di antara perusahaan-perusahaan Amerika, dan Tiongkok memanfaatkannya. Dengan tunduk pada persyaratan ini, Tiongkok dapat memastikan kendali penuh atas data dan operasi perusahaan, sehingga mengurangi risiko keamanan nasional. Pada saat yang sama, hal ini memungkinkan Tesla untuk beroperasi 100% sebagai entitasnya sendiri tanpa harus berbagi keuntungan dengan perusahaan domestik, sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil.

    3. Investasi raksasa Tesla mendatangkan manfaat ekonomi yang sangat besar

    Dari perspektif ekonomi, Tiongkok tidak akan menolak investasi miliaran dolar, apalagi yang menciptakan puluhan ribu lapangan kerja. Shanghai Gigafactory melibatkan investasi awal sekitar USD 5 miliar, dengan ribuan tenaga kerja dan ekosistem pemasok lokal yang berkembang pesat untuk mendukung operasional pabrik.

    Selain itu, Tesla menggunakan pabrik tersebut tidak hanya untuk pasar Tiongkok tetapi juga sebagai pusat ekspor untuk Eropa, Asia Tenggara, dan beberapa pasar internasional lainnya. Ini berarti bahwa setiap Tesla Model 3 dan Model Y yang diekspor dari Shanghai menghasilkan pendapatan perdagangan dan meningkatkan citra Tiongkok sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik global.

    Bagi pemerintah Tiongkok, ini merupakan kemenangan besar yang sejalan dengan aspirasi mereka untuk menjadi pemimpin dunia dalam teknologi hijau. Di tengah perang dagang dengan AS, kemampuan Tiongkok untuk menarik investasi sebesar itu membuktikan bahwa ekonomi mereka masih sangat berpengaruh.

    4. Keputusan ini membantu Tiongkok memperkuat posisinya dalam geopolitik otomotif

    Dengan mengizinkan Tesla masuk, Tiongkok juga secara tidak langsung memberikan tekanan pada produsen mobil Amerika lainnya. Seiring Tesla semakin mendominasi pasar Tiongkok, GM dan Ford mulai kehilangan pangsa pasar di negara tersebut. Di saat yang sama, Tesla merupakan contoh perusahaan AS yang mematuhi semua peraturan Tiongkok.

    Hal ini memberikan Tiongkok keuntungan lain, seperti pesan yang jelas kepada perusahaan asing bahwa kesuksesan di Tiongkok bergantung pada kemampuan untuk bekerja sama dan mengikuti keinginan pemerintah.

    Masuknya Tesla juga membantu Tiongkok menunjukkan kepada dunia bahwa Tiongkok adalah destinasi teknologi tinggi yang dapat bersaing dengan AS dan Eropa. Dengan menunjukkan kemampuan memproduksi mobil berkualitas tinggi dengan efisiensi global, Tiongkok mempertahankan reputasinya sebagai kekuatan industri yang semakin sulit ditantang.

    5. Elon Musk sendiri merupakan faktor penting yang memfasilitasi urusan politik

    Tidak diragukan lagi bahwa kepribadian dan pendekatan Elon Musk sendiri memainkan peran besar. Musk jarang mengkritik Tiongkok dan sering memuji tenaga kerja dan kemajuan teknologi negara tersebut. Ia telah bertemu dengan para pemimpin dan pejabat senior Tiongkok beberapa kali, sambil menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dalam jangka panjang.

    Hal ini membuat pemerintah Tiongkok semakin yakin bahwa Musk bukanlah ancaman politik, dan Tesla dapat menjadi mitra strategis dalam agenda teknologi mereka.

    Tidak seperti banyak CEO Barat yang sering membuat pernyataan lantang tentang isu demokrasi atau hak asasi manusia, Musk memilih untuk bersikap netral. Pendekatan ini membuatnya jauh lebih dapat diterima oleh Beijing dan telah memfasilitasi proses persetujuan Tesla di Tiongkok.

    Tiongkok mengizinkan Tesla untuk membuka Shanghai Gigafactory karena sejalan dengan kepentingan strategisnya dan mempercepat perkembangan industri kendaraan listrik domestik, memperoleh limpahan teknologi, menciptakan lapangan kerja dan investasi yang besar, meningkatkan posisi geopolitiknya, dan memberi Tiongkok citra yang mudah diajak bernegosiasi jika tidak terlalu banyak membocorkan informasi.

    Saat ini, setelah beberapa tahun perkembangan pesat, keputusan China telah membuahkan hasil. Industri kendaraan listrik domestik tumbuh lebih cepat, perusahaan-perusahaan Tiongkok kini menyaingi Tesla, dan negara tersebut telah muncul sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik terbesar di dunia.

    (wbs)
    Komentar
    Additional JS