Migrasi TV Analog ke Digital Diprediksi Tingkatkan Kecepatan Internet Nasional - detikjabar

 

Migrasi TV Analog ke Digital Diprediksi Tingkatkan Kecepatan Internet Nasional

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 26 Mar 2022 03:00 WIB



Ketua ATSDI Eris Munandar (Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung - Tenggat waktu batas akhir migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) makin dekat. Semua pihak yang terlibat bahu membahu mensukseskan program pemerintah ini.

Selain sosialisasi yang kian gencar dilakukan, pembagian alat set top box (STB) juga diberikan kepada warga kurang mampu agar tetap bisa menikmati siaran tanpa harus mengganti televisi lama.

Disamping itu, migrasi TV analog ke digital ini rupanya memiliki banyak kelebihan, khususnya bagi kelancaran jaringan internet di wilayah Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) Eris Munandar mengatakan dari sisi penggunaan, migrasi tersebut akan membuat frekuensi yang digunakan akan jauh lebih efisien.

"ASO ini bukan hanya soal teknologi saja tapi juga sesuatu yang luar biasa. Frekuensi 700 MHz yang sangat boros digunakan industri TV analog semestinya bisa digunakan untuk kepentingan lain," kata Eris di Kota Bandung, Jumat (25/3/2022).

Eris mengungkapkan frekuensi yang ditinggalkan TV analog dapat digunakan untuk memperkuat sistem pertahanan keamanan dan juga jaringan internet di Indonesia.

Pasalnya, kata dia, saat ini Indonesia masih jauh tertinggal soal urusan kecepatan internet di Asia Pasifik.

"Jadi bisa untuk sistem pertahanan keamanan, kemudian menambah pita lebar internet Indonesia yang masih nomor sekian di Asia Pasifik. Bandung saja masih urutan ke tujuh di Indonesia saat ini," ungkapnya.

Dengan bertambahnya kecepatan internet khususnya di Jabar, Eris meyakini akan berdampak pada tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif digital yang jauh lebih besar dari yang sudah-sudah.

Seperti diketahui, saat ini kebutuhan industri televisi dalam negeri membutuhkan pita frekuensi 700 MHz. Dengan beralih ke digital, maka hanya dibutuhkan sekitar 588 MHz saja. Artinya 112 MHz sisa dapat dimanfaatkan untuk jaringan berkualitas

"Mudah-mudahan dengan ASO ini frekuensi 700 MHz nanti menghasilkan digital dividen sebesar 112 MHz dan bisa dimanfaatkan. Ekraf digital di Jabar tumbuh 60 persen data terakhir dengan internet ala kadarnya. Gak kebayang ketika menambah pita lebar internet, kecepatan akan luar biasa," ujarnya.

"Jadi ASO buka soal migrasi TV analog ke digital saja tapi bagaimana frekuensi itu bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan publik," tutup Eris.


(bba/mso)

Berita Terpopuler

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)