TSMC Dapat 'Surat Sakti' dari AS, Bebas Produksi Chip di Mana Saja
TSMC, perusahaan pembuat chip terbesar dunia, mendapat 'surat sakti' dari Amerika Serikat, yang membuat mereka bisa menggunakan teknologi AS untuk membuat chip di mana saja, termasuk di China.
Dengan surat ini, peraturan Pemerintah AS soal kontrol ekspor peralatan pembuat chip ke China tidak berlaku untuk TSMC, seperti disampaikan oleh Menteri Perekonomian Taiwan Wang Mei-hua, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (15/10/2023).
Pada akhir Oktober lalu, Pemerintah AS memberlakukan sejumlah aturan ekspor baru, termasuk menyetop semua ekspor chip semikonduktor yang dibuat menggunakan teknologi AS ke China. Tujuannya untuk menghambat perkembangan teknologi dan militer China.
TSMC sebelumnya sudah pernah mendapat izin yang berlaku selama setahun untuk menggunakan teknologi AS di pabriknya di Nanjing, China. Namun pabrik tersebut hanya membuat chip yang terbilang jadul, yaitu dengan fabrikasi 28nm ke atas.
Sebelum TSMC, Samsung Electronics dan SK Hynix juga mendapat surat sakti sejenis, yang membuat mereka bisa menggunakan peralatan pembuat chip dari AS di pabriknya yang berlokasi di China tanpa batas waktu dan tanpa izin terpisah dari AS.
Dengan izin ini, Samsung dan SK Hynix bisa terus memproduksi chipnya di China dan tetap membawa peralatan-peralatan terbaru yang menggunakan teknologi AS ke negara tersebut.
Samsung dan SK Hynix adalah dua pabrikan pembuat chip memori terbesar di dunia. Keduanya punya pabrik semikonduktor yang berlokasi di China, yang semestinya -- tanpa surat sakti -- akan terhambat operasionalnya karena tak bisa menggunakan teknologi dari AS.
Namun Korea Selatan adalah salah satu sahabat terdekatnya Amerika Serikat, dan tampaknya Pemerintah AS mau memperkuat pengaruhnya di Korsel untuk tetap memberikan tekanan ke China. Hal tersebut yang mungkin dijadikan daya tawar Korsel agar Samsung dan SK Hynix mendapat surat sakti.
Komentar
Posting Komentar