Jakarta, Beritasatu.com - Tesla telah mengumumkan recall atau penarikan lebih dari 2 juta kendaraan di Amerika Serikat (AS) untuk menginstal perlindungan baru dalam sistem autopilot terkait dengan masalah keselamatan. Ini merupakan penarikan Tesla terbesar hingga saat ini dan melibatkan hampir semua kendaraan di jalan AS, dengan tujuan memastikan pengemudi lebih berhati-hati saat menggunakan autopilot.

Dilansir dari Reuters, Kamis (14/12/2023), pernyataan penarikan mobil Tesla menyatakan bahwa kontrol perangkat lunak autopilot mungkin tidak cukup untuk mencegah penyalahgunaan pengemudi yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) sebelumnya telah melakukan penyelidikan selama lebih dari dua tahun untuk menilai sejauh mana kendaraan Tesla memastikan keamanan pengemudi. Penjabat administrator NHTSA Ann Carlson juga memberikan pujian kepada Tesla atas keputusan penarikan tersebut.

Transport Canada juga mengumumkan penarikan lebih dari 193.000 kendaraan Tesla terkait masalah autopilot. Meskipun belum jelas apakah Tiongkok akan mengikuti langkah serupa, penarikan tersebut telah menjadi sorotan di tingkat global.

Autopilot Tesla dirancang untuk memungkinkan mobil melakukan manuver otomatis seperti mengemudi, mempercepat, dan mengerem. Perbaikan yang diumumkan fokus pada autosteer.

Senator AS Ed Markey dan Richard Blumenthal menyatakan bahwa penarikan tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kendaraan Tesla, meskipun mereka menyayangkan keterlambatan dalam langkah tersebut.