Internet Indonesia Timur Merana di Tengah Wacana 100 Mbps - selular ID - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Internet Indonesia Timur Merana di Tengah Wacana 100 Mbps - selular ID

Share This
Responsive Ads Here

 

Internet Indonesia Timur Merana di Tengah Wacana 100 Mbps

Internet Indonesia Timur Kembang Kempis di Tengah Wacana Kecepatan 100 Mbps

JAKARTA, SELULAR.ID – Nasib jaringan internet di Indonesia bagian timur masih terkatung-katung di tengah wacana kecepatan internet harus 100 Mbps.

Pemerataan jaringan internet di Indonesia masih menjadi tantangan berat bagi pemerintah Indonesia maupun perusahaan swasta.

Tidak hanya biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur, pemeliharaan jaringan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Contoh saja di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yang perekonomiannya sempat lumpuh karena internet di daerah paling timur Indonesia ini mati selama beberapa bulan.

TONTON JUGA:

Hal itu terjadi menjelang akhir tahun 2023 dan awal 2024, di mana perbaikan membutuhkan minimal satu bulan untuk memulihkan internet tersebut.

Tidak hanya perekonomian atau aktivitas digital saja yang lumpuh, perekonomian dan aktivitas warga lainnya di Merauke seperti perbankan, penarikan uang di ATM juga terganggu.

Baca juga: Viral Sopir Truk Bunuh Diri Karena Judi Online, Ini Tanggapan Kominfo

Pemerintah Indonesia sendiri sudah meluncurkan Satelit Republik Indonesia alias Satria-1 sejak pertengahan tahun 2023 lalu.

Tujuannya untuk mengatasi area blank spot internet di sejumlah wilayah di Indonesia.

Akan tetapi, kecepatan 150 Gbps untuk memberikan akses di 150.000 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Itu artinya di setiap lokasi kecepatan internetnya hanya 1 Mbps dan peruntukannya tidak untuk warga secara pribadi.

Pasalnya, peruntukan Satria-1 hanya untuk fasilitas umum milik pemerintahan seperti Puskesmas dan sekolah.

Baca juga: Kominfo Klaim Semua Operator Berminat Ikut Lelang Spektrum 700 Mhz

100 Mbps Atau Pemerataan?

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo, Budi Arie Setiadi belum lama ini ingin supaya penyedian layanan internet hanya menjual internet dengan kecepatan 100 Mbps.

Ketika Menkominfo mewacanakan kecepatan internet harus 100 Mbps, sejumlah daerah di Indonesia masing mengalami blank spot alias belum ada akses internet.

Jadi lebih penting manakah antara internet berkecepatan 100 Mbps atau pemerataan internet di seluruh Indonesia?

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan memberikan tanggapan akan dua hal tersebut.

Semuel menyebut internet dengan kecepatan 100 Mbps sama pentingnya dengan pemerataan internet di seluruh Indonesia.

Dia juga mengatakan saat ini Kominfo sedang mengusahakan keduanya.

Baca juga: BAKTI Kominfo Klaim Sudah Bangun 5 Akses Internet di IKN

Jadi ketika wacana kecepatan koneksi internet minimum 100 Mbps terealisasi, pemerataan koneksi internet juga harus terwujud.

“Kita dua-duanya (minimal internet 100 Mbps dan pemerataan koneksi internet),” ujar Semuel, akhir pekan lalu, Jumat (15/3/2024).

“Harusnya dua-duanya ya, enggak bisa hanya satu itu, makanya kita lakukan dua-duanya,” sambungnya.

Semuel juga mengatakan bahwa beberapa waktu belakangan ini Kominfo telah meluncurkan satelit untuk memperluas akses di daerah-daerah tertentu dengan tujuan meningkatkan ekonomi digital pada daerah tersebut.

“Kita punya barusan meluncurkan satelit, itu kan untuk perluasan akses di daerah-daerah tertentu supaya kita bisa meningkatkan ekonomi digitalnya,” kata Semuel.

Ikuti berita Selular.id di Google News

Suharno
Suharno

JAKARTA, SELULAR.ID – Nasib jaringan internet di Indonesia bagian timur masih terkatung-katung di tengah wacana kecepatan internet harus 100 Mbps.

Pemerataan jaringan internet di Indonesia masih menjadi tantangan berat bagi pemerintah Indonesia maupun perusahaan swasta.

Tidak hanya biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur, pemeliharaan jaringan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Contoh saja di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yang perekonomiannya sempat lumpuh karena internet di daerah paling timur Indonesia ini mati selama beberapa bulan.

TONTON JUGA:

Hal itu terjadi menjelang akhir tahun 2023 dan awal 2024, di mana perbaikan membutuhkan minimal satu bulan untuk memulihkan internet tersebut.

Tidak hanya perekonomian atau aktivitas digital saja yang lumpuh, perekonomian dan aktivitas warga lainnya di Merauke seperti perbankan, penarikan uang di ATM juga terganggu.

Baca juga: Viral Sopir Truk Bunuh Diri Karena Judi Online, Ini Tanggapan Kominfo

Pemerintah Indonesia sendiri sudah meluncurkan Satelit Republik Indonesia alias Satria-1 sejak pertengahan tahun 2023 lalu.

Tujuannya untuk mengatasi area blank spot internet di sejumlah wilayah di Indonesia.

Akan tetapi, kecepatan 150 Gbps untuk memberikan akses di 150.000 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Itu artinya di setiap lokasi kecepatan internetnya hanya 1 Mbps dan peruntukannya tidak untuk warga secara pribadi.

Pasalnya, peruntukan Satria-1 hanya untuk fasilitas umum milik pemerintahan seperti Puskesmas dan sekolah.

Baca juga: Kominfo Klaim Semua Operator Berminat Ikut Lelang Spektrum 700 Mhz

100 Mbps Atau Pemerataan?

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo, Budi Arie Setiadi belum lama ini ingin supaya penyedian layanan internet hanya menjual internet dengan kecepatan 100 Mbps.

Ketika Menkominfo mewacanakan kecepatan internet harus 100 Mbps, sejumlah daerah di Indonesia masing mengalami blank spot alias belum ada akses internet.

Jadi lebih penting manakah antara internet berkecepatan 100 Mbps atau pemerataan internet di seluruh Indonesia?

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan memberikan tanggapan akan dua hal tersebut.

Semuel menyebut internet dengan kecepatan 100 Mbps sama pentingnya dengan pemerataan internet di seluruh Indonesia.

Dia juga mengatakan saat ini Kominfo sedang mengusahakan keduanya.

Baca juga: BAKTI Kominfo Klaim Sudah Bangun 5 Akses Internet di IKN

Jadi ketika wacana kecepatan koneksi internet minimum 100 Mbps terealisasi, pemerataan koneksi internet juga harus terwujud.

“Kita dua-duanya (minimal internet 100 Mbps dan pemerataan koneksi internet),” ujar Semuel, akhir pekan lalu, Jumat (15/3/2024).

“Harusnya dua-duanya ya, enggak bisa hanya satu itu, makanya kita lakukan dua-duanya,” sambungnya.

Semuel juga mengatakan bahwa beberapa waktu belakangan ini Kominfo telah meluncurkan satelit untuk memperluas akses di daerah-daerah tertentu dengan tujuan meningkatkan ekonomi digital pada daerah tersebut.

“Kita punya barusan meluncurkan satelit, itu kan untuk perluasan akses di daerah-daerah tertentu supaya kita bisa meningkatkan ekonomi digitalnya,” kata Semuel.

Ikuti berita Selular.id di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages