Diposting oleh
Gudang Informasi
pada tanggal
Dunia Internasional
Featured
Luar Angkasa
Pilihan
Rusia
Stasiun Luar Angkasa
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mengatakan tidak ada infrastruktur digital yang aman dari serangan siber, termasuk Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS yang pekan lalu baru saja terkena ransomware jenis LockBit 3.0. "Tidak ada tempat yang aman, itu harus ada awareness begitu, bagi semua infrastruktur digital," kata Nezar dikutip dari situs resmi Kominfo, Kamis, 27 Juni 2024.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terganggu akibat serangan siber ke PDNS, serta mengakui kalau sistem di sana lemah. Kominfo sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas persoalan ini akan berupaya untuk memulihkan seluruh akses gangguan demi kelancaran publik
"Ini serangan sudah terjadi, berarti menunjukkan adanya kelemahan. Kominfo sebagai lembaga yang menaungi persoalan ini sudah menyatakan permohonan maaf terutama kepada publik yang layanannya terganggu," ucap Nezar.
Untuk langkah selanjutnya, menurut Nezar, pemerintah tengah melakukan akselerasi transformasi digital. Dia menegaskan bahwa semangat digitalisasi dan transformasi digital tidak akan surut akibat serangan siber di PDNS. Namun, seharusnya dijadikan pelajaran berharga agar menjadi bekal memperkuat keamanan dalam proses transformasi digital Indonesia.
"Saya kira kita memetik pelajaran yang cukup penting di sini ya dan sangat critical. Kita tidak boleh mundur dan harus maju terus. Digitalisasi jalan terus dan Indonesia harus bisa berada di depan. Ini jangan sampai mematahkan semangat kita," ujar Nezar di program Satu Meja The Forum di Menara Kompas, Jakarta Pusat.
Ransomware PDNS, Solusi Pemerintah Putus Total
Diberitakan sebelumnya, serangan siber ke PDNS berujung permintaan tebusan senilai US$ 8 juta atau Rp 131 miliar. Pemerintah memastikan tidak akan membayar uang tebusan ini dan memilih memutus seluruh akses data ke PDNS 2 Surabaya yang diserang ransomware.
"Pemerintah enggak mau (bayar), karena sudah diamankan data itu. Sudah kami tutup, kan," ucap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, saat ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
Tindakan memutus akses secara penuh ke PDNS Surabaya yang menjadi target serangan siber jenis ransomware itu mempunyai dampak negatif dan positif yang sama-sama imbang.
Kalau pemerintah tidak memutus aksesnya, maka peretas bisa dengan semena-mena mengakses seluruh data, sedangkan jika aksesnya diputus akan berimbas pada hilangnya seluruh data di PDNS Surabaya, kalau tidak ada cadangannya.
Usman menyebut, Kominfo bersama Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, serta Telkom Sigma selaku vendor telah mengisolasi data-data dari PDNS 2 di Surabaya. Karena itu, ia mengklaim bahwa data di pusat data itu tidak bisa diambil oleh pelaku peretasan, meski servernya berhasil dilumpuhkan.
"Emang kami bayar juga dijamin enggak diambil datanya? Enggak kan. Yang penting sudah kami isolasi," sembari menyampaikan, "Kami prioritaskan pemulihan pelayanan publik, kami utamakan tenant yang punya back up data."
Pilihan Editor: Sebagian Jakarta Diperkirakan Hujan pada Jumat Siang, Cerah Berawan Saat Malam
Kelompok hacker Brain Cihper belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerahkan kunci deskripsi akses PDNS.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak memerinci apa evaluasi untuk memperkuat sistem siber setelah peretasan PDNS.
Baca SelengkapnyaBSSN akan terus meningkatkan keamanan siber dengan cara menyambungkan ke komando kendali BSSN di Ragunan.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto menyatakan pemerintah mewajibkan kementerian dan lembaga mempunyai data cadangan sebagai tindak lanjut usai PDNS 2 diserang ransomware.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akhirnya bersuara soal peretasan PDNS dan desakan agar Budi Arie mundur. Semuanya sudah dievaluasi, katanya.
Baca SelengkapnyaKelompok Brain Cipher ini masih tergolong baru di lanskap ancaman siber dan belum banyak menebar serangan di dunia maya.
Baca SelengkapnyaChannel News Asia (CNA)sebut Menkominfo Budi Arie sebagai menteri giveaway yang saat ini tengah didesak mundur dari jabatannya karena jebolnya PDNS.
Baca SelengkapnyaAlasan kelompok Brain Cipher berikan kunci dekripsi gratis untuk buka data yang dienkripsinya
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar menyebut wacana pembentukan angkatan siber militer ini masih dalam tahap penggodokan.
Baca Selengkapnya
Komentar
Posting Komentar