Waspadai Serangan Malware Seperti di PDNS, Pemkot Jogja Siapkan Upaya Mitigasi Pengamanan Data - Radar Jogja
Waspadai Serangan Malware Seperti di PDNS, Pemkot Jogja Siapkan Upaya Mitigasi Pengamanan Data - Radar Jogja
JOGJA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mulai mewaspadai serangan malware seperti di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Kementerian Kominfo. Melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pemkot diketahui telah menyiapkan berbagai upaya mitigasi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Jogja Ignatius Tri Hastono mengatakan, malware memang tidak menutup kemungkinan dapat menyerang data di Pemkot Jogja. Sehingga pihaknya pun mulai menyiapkan langkah -langkah mitigasi agar data dapat diamankan.
Menurut Kelik sapaanya, selama ini pusat data kependudukan dan layanan publik sudah tersimpan dalam server Jogja Smart Service (JSS). Upaya pengamanan data di server terpusat JSS tersebut sudah dilakukan pihaknya melalui backup atau menyiapkan cadangan data.
Disamping itu, kata dia, Diskominfosan Kota Jogja juga telah menyiagakan tim-tim ahli dalam bidang pengamanan data untuk mengantisipasi serangan malware dan hacker. Melalui berbagai upaya itu, harapannya tindak pencurian data seperti di PDNS dapat diantisipasi.
Baca Juga: Maksimalkan Musim Liburan, Anak-Anak Kota Jogja Diajak Berkreasi di Perpustakaan
Namun untuk data-data seperti e-KTP, menurut Kelik, pihaknya tidak dapat melakukan pengamanan secara menyeluruh. Sebab data kependudukan yang termuat dalam kartu identitas itu dikelola langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan dan mitigasi malware, khususnya pada layanan digital dan layanan publik,” ujar Kelik saat ditemui, Rabu (3/7).
Kepala Bidang Sistem Informasi dan Statistik Diskominfosan Kota Jogja Joko Marwiyanto menambahkan, data yang ada di dalam JSS memang cukup rawan diserang malware maupun hacker. Sehingga secara teknis pihaknya mulai melakukan pengamanan data secara terenkripsi.
Dia menjelaskan, dengan upaya enkripsi data itu harapannya dapat meminimalisir pembobolan dari malware dan hacker. Sebab data yang sudah ada dilakukan penanganan khusus melalui skema persandian yang sedemikian rupa.
Baca Juga: Senandung Jogja: Meresapi Karya Musik Jalanan yang Memukau
“Data-data seperti nama, alamat, tanggal lahir dan yang menyangkut data pribadi sudah kami simpan secara terenkripsi,” katanya.
Lebih lanjut, dia pun menghimbau, agar masyarakat juga mulai berhati-hati terhadap serangan malware dan hacker. Sebab tidak menutup kemungkinan pelaku pencurian data juga menyerang data-data melalui handphone dan komputer pribadi.
“Oleh karena itu kami himbau agar masyarakat rutin mengganti password dan melakukan update sistem keamanan yang disediakan sistem operasi, baik itu di android atau komputer secara berkala,” tandas Joko. (inu)
Advertisements
indonesian_health[webstory]-20240704-08:31
Disamping itu, sambung Joko, pihaknya juga aktif berkomunikasi dengan komunitas-komunitas yang peduli dengan keamanan data. Melalui komunitas tersebut, Diskominfosan Kota Jogja kerap mendapatkan berbagai masukan terkait kelemahan keamanan sehingga bisa dilakukan upaya peningkatan.
Komentar
Posting Komentar