Saat Indonesia Tertarik Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Korsel Berikan Tawaran Menggiurkan ke UEA Jika Mau Gabung Proyek KF-21 Boramae - Zona Jakarta - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Saat Indonesia Tertarik Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Korsel Berikan Tawaran Menggiurkan ke UEA Jika Mau Gabung Proyek KF-21 Boramae - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Saat Indonesia Tertarik Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Korsel Berikan Tawaran Menggiurkan ke UEA Jika Mau Gabung Proyek KF-21 Boramae - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Indonesia disebut menyatakan minatnya untuk bergabung dengan proyek jet tempur generasi kelima KAAN milik Turki.

Menurut Asia Times, pada 14 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia berharap Turki dapat meningkatkan kekuatan udaranya yang tertinggal."

Menurut laporan tersebut, Indonesia bertaruh pada jet tempur Kaan buatan Turki untuk memodernisasi angkatan udaranya yang sudah tua.

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang tertarik tertarik untuk bergabung dengan program pengembangan jet tempur Kaan milik Turki.

Pernyataan minat tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi di Ankara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Program KAAN, yang dipelopori oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), berfokus pada pembuatan pesawat tempur generasi kelima untuk mengatasi penghapusan hukuman Turki dari program pesawat tempur F-35 AS setelah negara itu mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang dianggap sensitif oleh Washington.

Dalam konferensi pers bersama, Prabowo Subianto menegaskan keinginan Indonesia untuk bermitra dengan industri pertahanan Turki dalam proyek Kaan serta pengembangan kapal selam.

Pesawat Kaan melakukan penerbangan perdananya pada Februari 2024, berhasil mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot.

Baca Juga:

Indonesia sendiri telah berupaya untuk memodernisasi angkatan udaranya telah menghasilkan berbagai hasil.

Sebelumnya, Indonesiua juga bermitra dengan Korsel untuk mengembangkan jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae.

Namun, dilaporkan bahwa Indonesia mengalami kesulitan membayar kontribusinya, dalam proyek bersama Korsel tersebut.

Hingga Maret 2025, Indonesia baru membayar 25% dari kontribusi yang dijanjikan, yaitu 20% dari anggaran proyek senilai 5,5 miliar dollar AS hingga 2026.

Dalam situasi di mana Indonesia mengumumkan ketertarikannya dalam proyek jet tempur KAAN milik Turki, Korsel yang menghadapi ketidakpastian dengan Indonesia.

Korsel tawarkan KF-21 Boramae ke UEA pada saat Indonesia umumkan tertarik gabung proyek KAAN Turki.

Ternyata diam-diam menawarkan jet tempur KF-21 Boramae kepada UEA, dengan beberapa kesepakatan.

Menurut Defence Blog, pada 15 April 2025, dalam artikel berjudul "Korea Selatan tawarkan UEA peran kunci dalam program jet tempur KF-21."

Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan Jenderal Lee Young-su mengadakan pembicaraan dengan Mayor Jenderal Rashed Mohammed A. Al Shamsi, komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UEA, di Markas Besar Angkatan Udara di Gyeryong.

Baca Juga:

Menurut siaran pers dari Angkatan Udara Korea Selatan, Lee menegaskan kembali dukungannya terhadap integrasi berkelanjutan UEA atas sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah Cheongung-II, yang dibeli Abu Dhabi pada tahun 2022.

Sistem ini dirancang untuk mencegat pesawat dan rudal balistik pada jarak hingga 40 kilometer.

Kedua pihak menandatangani nota kesepahaman yang mengikat angkatan udara mereka untuk melakukan konsultasi rutin.

Kemudian, kemitraan ini diharapkan akan terus berlanjut karena kedua negara bersiap untuk menandatangani surat pernyataan kerja sama komprehensif mengenai jet tempur generasi terbaru KF-21 Boramae milik Korea Selatan.

KF-21, yang saat ini masih dalam tahap produksi terbatas, dijadwalkan akan mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2026.

Sebagaimana dicatat oleh Angkatan Udara, perjanjian tersebut akan memberikan akses kepada personel UEA untuk mengikuti latihan udara yang melibatkan KF-21 dan memungkinkan mereka untuk mengamati unit operasional yang mengelola platform tersebut.

Ini menandakan hubungan pertahanan antara Seoul dan Abu Dhabi telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dengan kedua pihak menekankan nilai strategis dari kerja sama industri dan berbagi teknologi.

Al Shamsi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan Seok Jong-gun pada hari Kamis untuk membahas kerja sama lebih lanjut di sektor persenjataan, kata Angkatan Udara.

***

Korsel tawarkan KF-21 Boramae ke UEA pada saat Indonesia umumkan tertarik gabung proyek KAAN Turki.

ZONAJAKARTA.com - Indonesia disebut menyatakan minatnya untuk bergabung dengan proyek jet tempur generasi kelima KAAN milik Turki.

Menurut Asia Times, pada 14 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia berharap Turki dapat meningkatkan kekuatan udaranya yang tertinggal."

Menurut laporan tersebut, Indonesia bertaruh pada jet tempur Kaan buatan Turki untuk memodernisasi angkatan udaranya yang sudah tua.

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang tertarik tertarik untuk bergabung dengan program pengembangan jet tempur Kaan milik Turki.

Pernyataan minat tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi di Ankara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Program KAAN, yang dipelopori oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), berfokus pada pembuatan pesawat tempur generasi kelima untuk mengatasi penghapusan hukuman Turki dari program pesawat tempur F-35 AS setelah negara itu mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang dianggap sensitif oleh Washington.

Dalam konferensi pers bersama, Prabowo Subianto menegaskan keinginan Indonesia untuk bermitra dengan industri pertahanan Turki dalam proyek Kaan serta pengembangan kapal selam.

Pesawat Kaan melakukan penerbangan perdananya pada Februari 2024, berhasil mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot.

Baca Juga:

Indonesia sendiri telah berupaya untuk memodernisasi angkatan udaranya telah menghasilkan berbagai hasil.

Sebelumnya, Indonesiua juga bermitra dengan Korsel untuk mengembangkan jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae.

Namun, dilaporkan bahwa Indonesia mengalami kesulitan membayar kontribusinya, dalam proyek bersama Korsel tersebut.

Hingga Maret 2025, Indonesia baru membayar 25% dari kontribusi yang dijanjikan, yaitu 20% dari anggaran proyek senilai 5,5 miliar dollar AS hingga 2026.

Dalam situasi di mana Indonesia mengumumkan ketertarikannya dalam proyek jet tempur KAAN milik Turki, Korsel yang menghadapi ketidakpastian dengan Indonesia.

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages